Pekan Imunisasi Dunia, Dinkes DKI Jakarta Gelar Vaksinasi Influenza
Dinas Kesehatan DKI Jakarta berikan vaksinasi Influenza kepada 600 tenaga kesehatan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan didukung oleh Kalventis dan Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI memberikan vaksinasi Influenza kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis (11/5) berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan dalam rangka Pekan Imunisasi Sedunia (PID) 2023.
Kemitraan ini menjadi salah satu langkah dalam menjaga dan melindungi orang-orang yang berisiko tinggi, dalam hal ini tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien. Tenaga kesehatan dinilai lebih berisiko tinggi tertular ataupun menularkan influenza di tempat kerja ke pasien rentan.
Berikut Popmama.com ulas informasi mengenai Dinkes DKI Jakarta Gelar Vaksinasi Influenza
1. Mengapa vaksinasi influenza penting?
Pemberian vaksinasi Influenza ini penting sebagai tindakan pencegahan mengurangi kasus kematian dan rawat inap yang disebabkan oleh Virus Influenza.
Dalam acara pemberian vaksin influenza kuadrivalen yang digelar, dihadiri Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, selaku Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. Ia mengatakan, penyakit flu yang disebabkan virus influenza umumnya menyerang saluran pernapasan dengan insiden setiap tahunnya mencapai 1 miliar kasus di seluruh dunia.
"Influenza bukan sekadar batuk pilek biasa atau yang seringkali dikenal dengan common cold, gejala influenza lebih berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya,"
"Influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke, dan memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya," sambung Samsuridjal.
2. Influenza berdampak pada pasien rentan, terutama penderita diabetes
Sehubungan dengan pernyataan Prof. Dr. dr. Samsuridjal, influenza dan diabetes nyatanya saling terhubung. Ketika seorang dengan riwayat diabetes terjangkit influenza, maka keduanya bisa saling memperberat penyakit lainnya.
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Ketua Umum PB PERKENI menuturkan, penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi karena adanya gangguan sistem kekebalan tubuh.
Maka dari itu, ketika penderita diabetes terkena infeksi influenza dampaknya menjadi lebih berat, terjadi peningkatan risiko rawat inap naik hingga 3-6 kali lipat, risiko masuk ICU hingga 4 kali lipat, dan risiko kematian hingga 6 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa diabetes.
3. Siapa saja yang direkomendasikan untuk mendapat vaksin influenza?
Walaupun hampir mirip dengan common cold atau pilek biasa, influeza bukanlah suatu penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya. Bahkan, WHO mengatakan angka kematian yang disebabkan oleh influenza bisa mencapai 650 ribu tiap tahunnya.
Maka dari itu berdasarkan data, CDC dan WHO merekomendasikan pemberian vaksin kepada beberapa golongan di bawah ini:
- Anak 6 bulan-5 tahun
- Ibu hamil
- Lansia 65 tahun ke atas
- Pasien dewasa dengan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, HIV/AIDS, asma, jantung/ paru-paru
- Pelaku perjalanan luar negeri
- Tenaga kesehatan
Adapun menurut Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, vaksinasi influenza sangat direkomendasikan untuk menghindari komplikasi bagi orang dengan risiko tinggi seperti pasien diabetes.
Bahkan, vaksinasi influenza telah tercantum di dalam Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021 yang dikeluarkan oleh PERKENI.
Ketut Suastika menghimbau, para penderita diabetes dapat secara proaktif meminta vaksinasi influenza kepada dokter yang menanganinya.
Baca juga: