TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Fakta Etilen Oksida, Zat Pemicu Kanker dalam Tubuh Manusia

Tak menutup kemungkinan zat ini ada dalam makanan yang kita konsumsi lho!

Pexels/cottonbro

Baru-baru ini terjadi penarikan beberapa produk makanan yang ditemukan kandungan etilen oksida di dalamnya. Zat ini diyakini dapat memicu kanker dalam tubuh apabila dikonsumsi manusia. 

Kira-kira, apa sih zat etilen oksida itu? Apakah kehadirannya sangat berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi? 

Berikut Popmama.com sajikan 5 fakta soal zat kimia etilen oksida, simak yuk!
 

1. Apa itu etilen oksida

Freepik/pressfoto

Etilen oksida atau EtO merupakan senyawa kimia yang di beberapa negara umum digunakan di industri baik sebagai bahan baku sintesis etilen glikol maupun sebagai zat/bahan sterilisasi untuk alat medis, serta sebagai pestisida (fumigan) untuk penanganan pasca panen komoditas pangan.

Fumigan sendiri merupakan bahan pestisida yang digunakan dalam proses fumigasi, dimana pestisida ini mudah menguap dan uapnya digunakan untuk membasmi bahan pengganggu tumbuhan. 
 

2. Sifat etilen oksida

Freepik/freepik

Mengutip dari Pedoman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2022, EtO adalah gas beracun yang tidak berwarna. Memiliki bau seperti eter, reaktif, dna mudah terbakar, serta memiliki rumus kimia C2H4O. 

Sifat fisikokimia kelarutan menunjukkan EtO bisa larut dalam air, aseton, benzena, dietil eter dan etanol. 

Selain itu, EtO merupakan zat yang bersifat elektrolifik dan mampu mengalkilasi gugus nukleofilik pada makromolekul seperti hemoglobin dan DNA. Pada berbagai penelitian, EtO ditemukan sebagai senyawa genotoksik dan mutagenik. 
 

3. Turunan Etilen Oksida

Pexels/Karolina Grabowska

Etilen oksida umumnya digunakan sebagai bahan alat-alat medis steril seperti peralatan bedah, juga peralatan rumah tangga beserta pakaian. 

Turunan dari etilen oksida yang terkenal adalah etilen glikol, yang biasanya digunakan sebagai minyak rem, detergen, dan pengencer cat. 

Adapun turunan etilen oksida lainnya yakni etoksilat, etanolamin, etilen karbonat, etilen glikol, dan eter etoksilat. 
 

4. Kegunaan Etilen Oksida

Unsplash.com/CDC

Dikutip dari Americanchemistry, Etilen Oksida digunakan untuk membuat berbagai produk yang dapat ditemukan di sekitar rumah, mulai dari sampo, deterjen, hingga disinfektan. 

Senyawa ini juga dibutuhkan untuk pembuatan kain dan tekstil yang sangat tahan lama, seperti kapet, kain pelapis, pakaian, hingga bantalan furnitur. 

Selain itu, etilen oksida juga penting untuk pengembangan cairan otomotif, seperti cairan rem, pelumas, cairan hidrolik dan rem. 

Lebih lengkap, etilen oksida juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan: 

  • Monoetilen glikol, dihasilkan dari reaksi etilen glikol dengan air, digunakan pada mesin
  • Dietilen glikol, agen pelunak yang digunakan pada gabus, lem, dan kertas
  • Trietilen glikol, digunakan dalam ekstraksi karbon aromatik
  • Polietilen glikol, digunakan sebagai bahan baku kosmetik, farmasi, pelumas, pelarut, dan penunjang pembuatan keramik

5. Apakah berbahaya atau tidak bagi tubuh?

Freepik/diana.grytsku

Mengutip dari pedoman BPOM tahun 2022, EtO yang terhirup ataupun tertelan dengan mudah diabsorbsi melalui paru-paru dan saluran pencernaan. EtO sendiri mudah larut dalam darah sehingga akan cepat terdistribusi ke seluruh tubuh. 

Paparan terhadap senyawa ini dapat mengiritasi mata, kulit dan saluran pernafasan, menyebabkan pusing dan mual serta mempengaruhi sistem saraf pusat. 

EtO berpotensi menyebabkan kanker pada manusia. Bahkan menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, EtO diklasifikasikan sebagai grup 1 " Carcinogenic to human ". 

Bukti karsinogenitas EtO teramati dari studi inhalasi kronis di tikus dan mencit (hewan pengerat). Pada penelitian tersebut muncul tumor pada sistem limfa dan pembuluh darah orak, paru-paru, rahim, dan kelenjar payudara. 

6. Efek samping berjangka mengonsumsi etilen oksida dalam jumlah besar

Freepik/wayhomestudio

Mengutip dari IDN Times, International Agency for Research on Cancer memasukkan etilen oksida sebagai karsinogenik bagi manusia , atau zat karsinogen bagi manusia. 

Food Safety Authority of Ireland US EPA menjelaskan etilen oksida bersifat mutagen, artinya dapat mengubah DNA di dalam sel. 

Perlu diketahui, efek jangka pendek dari etilen oksida dalam jumlah besar menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, muntah, kelelahan, batuk, hingga sesak napas. 

Sementara efek jangka panjang dalam jumlah besar ini meliputi resiko perluasan, kanker sel darah putih atau leukimia, hingga kanker payudara. 

Baca juga:

The Latest