Hikmah dan Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Kisah Isra Miraj
Muslim wajib tahu!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi umat Muslim sendiri, Isra Miraj merupakan suatu peristiwa yang wajib diimani kejadiannya sebab Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh. Salah satu aspek penting dari Isra Mi'raj adalah pemberian kewajiban shalat lima waktu kepada umat Islam.
Dalam peristiwa ini, Allah memberikan petunjuk langsung kepada Rasulullah untuk memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan shalat.
Akan tetapi dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW tidak lantas menerima perintah salat 5 kali semalam, seperti perintah salat yang kita jalani saat ini.
Maka dari itu, sebagai umat Muslim kita wajib mengetahui lebih lanjut perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Simak rangkumannya dari Popmama.com berikut yuk, Ma!
1. Perjalanan dimulai dari Jibril membersihkan hati Nabi Muhammad
Dikutip dari laman NU Online, Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52.
Suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan menyucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula.
2. Perjalanan Isra Nabi Muhammad SAW mengendarai Buraq
Setelah itu, Nabi melakukan perjalanan Isram Miraj. Adapun Isra Miraj merupakan dua perjalanan yang berbeda, yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah salat dari Allah SWT.
Pertama, Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dimulai dari Masjidil Hram di Mekkah, ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Kala itu, Nabi Muhammad mengendarai Buraq.
Lalu Miraj ialah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit ketujuh, kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, menemui Allah SWT untuk menerima waktu atau perintah secara langsung, tanpa perantara.
3. Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Adam AS di langit pertama dunia
Masih dikutip dari NU Online, ketika menuju Sidratulmuntaha, Nabi SAW bertemu dengan Nabi Adam AS. Jibril yang bersama Nabi pun menunukkan bahwa Adam AS bapak dari para Nabi.
Jibril kemudian memohon kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengucapkan salam kepada Adam AS. Nabi Muhammad lantas mengucapkan salam kepada Nabi Adam, berikutnya Nabi Adam juga membalas salam kepada Nabi Muhammad.
4. Nabi Muhammad juga bertemu dengan nabi lainnya di langit berikutnya
Sementara dalam Sirah Nabawiyah (Syekh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri, 2012), saat Mi'raj ke langit, Nabi Muhammad juga bertemu dengan 8 nabi dengan berbagai kejadian yang banyak mengandung hikmah mendalam.
Ketika menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yusuf, di langit keempat dengan Nabi Idris, di langit kelima bertemu Nabi Harun, lalu di langit keenam dengan Nabi Musa. Terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim.
5. Perjumpaan Nabi Muhammad dengan Nabi Musa
Ketika berada di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa. Dalam Sirah Nabawiyah, Nabi Musa menangis ketika Nabi Muhammad hendak meninggalkannya.
Beliau kemudian bertanya perihal apa yang membuat Kalim Allah itu menangis. “Aku menangis karena ada seorang pemuda yang diutus sesudahku, yang masuk surga bersama umatnya dan lebih banyak daripada umatku yang masuk ke sana,” jawab Nabi Musa.
6. Nabi melihat nikmat surga dan siksaan neraka, beserta para penghuninya
Setelah Nabi Muhammad sesudah berjumpa dengan Nabi Adam di langit pertama, Nabi Muhammad diperlihatkan oleh Allah tentang berbagai macam siksa yang diterima seseorang karena melakukan perbuatan yang dilarang. Hal ini sebagaimana cerita Ibnu Hisyam, dikutip dari Sejarah Hidup Muhammad.
Jibril memperlihatkan orang-orang yang bibirnya seperti moncong unta, tangannya menggenggam segumpal api, lalu dimasukkan ke dalam mulut hingga keluar dari duburnya. Kata Malaikat Jibril kepada Nabi, orang-orang itu adalah pemakan harta anak yatim secara tidak sah.
Selain itu, Nabi juga melihat orang-orang dengan perut besar yang membuat mereka tidak bisa beranjak, siksa ini sebagai akibat dari melakukan riba.
Tak hanya neraka, Jibril juga mengajak Nabi SAW untuk melihat indahnya surga dan para penghuninya. Di langit ketujuh, Nabi diajak melihat Baitul Ma'mur- Kabahnya para penduduk langit.
Di samping itu, Nabi juga melihat Arsy atau singgasana Allah SWT dan Sidrah al-Muntaha yang sangat indah dan tidak terlukiskan dengan kata-kata.
7. Nabi bertemu dengan Allah SWT
Ulama berbeda pendapat mengenai bagaimana Nabi Muhammad ‘bertemu’ dengan Allah. Yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah dengan mata telanjang atau dengan mata hati atau sanubari?
Merujuk Sirah Nabawiyah, Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mengutip perkataan Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa Nabi Muhammad melihat Allah seperti melihat manusia.
Artinya, dengan mata telanjang. Pendapat lain yang dinukilkan dari perkataan Ibnu Abbas, menyebutkan bahwa Nabi melihat Allah dengan multak dan dengan sanubarinya.
8. Perintah salat lima waktu
Bagi umat muslim, Isra Miraj merupakan peristiwa penting sebab berhubungan dengan perintah salat lima waktu. Padahal sebeum disyariatkan salat lima waktu, Allah SWT semula memerintahkan kepada Nabi agar umatnya salat sebanyak 50 kali dalam sehari.
Adapun kisah menarik pada bagian ini, yakni ada turut andilnya Nabi Musa AS. Ketika turun dan bertemu Nabi Musa, Nabi Muhammad menjawab bahwa Allah memerintahkan salat sebanyak 50 kali.
Akan tetapi, Nabi Musa meminta Nabi Muhammad kembali menghadap Allah dan meminta keringanan sebab menurut Musa umat Nabi Muhammad tidak akan sanggup mengerjakan shalat sebanyak itu dalam sehari semalam.
Nabi pun kembali menghadap Allah dan meminta keringanan, sehingga jadilah 40. Namun ketika melewatinya, Nabi Musa meminta agar Nabi Muhammad kembali menemui Allah dan meminta dikurangi lagi. Hingga hal itu terjadi beberapa kali sampai Allah akhirnya mewajibkan shalat lima waktu bagi Nabi Muhammad dan umatnya.
8. Abu Bakar menerima gelar As-Sidiq dari Nabi
Selesai melakukan perjalanan Isra Miraj di malam hari, keesokannya Nabi menceritakan hal itu kepada banyak orang. Sayangnya, Nabi dianggap membual dan mengada-ngada.
Bahkan, sebagian pengikutnya yang tak percaya omongan Nabi kembali murtad dan meninggalkan Islam.
Namun, Sayyidina Abu Bakar- sahabat Nabi membantah orang-orang yang mencela Nabi. Ia pun mempercayai segala perkataan Nabi tentang apa yang dilihat, termasuk gambaran Masjidil Haram yang pernah Abu Bakar kunjungi sendiri, di Yerusalem.
Oleh sebab itu, Nabi memberi julukan kepada Abu Bakar denan As-Sidiq atau orang yang berkata benar.
9. Hikmah perjalanan Isra Miraj bagi muslimin dan muslimah
Apabila merujuk pada kehidupana saat ini yang serba modern dan harus dibuktikan secara ilmiah, mungkin saja peristiwa IIsra Miraj dianggap sebagai cerita karangan lantaran tidak ada bukti ilmiah ya, Ma.
Makanya, hanya iman dan taqwa lah yang berperan penting bagi kaum muslimin untuk percaya bahwa Isra Miraj terjadi benar adanya.
Adapun menurut M Quraish Shihab dalam Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW (2018) menegaskan bahwa peristiwa Isra Mi’raj tidak bisa didekati dengan pendekatan ilmiah, melainkan penekatan iman.
Sebab Allah SWT sendiri juga sudah menegaskan dalam Al-Qur’an, surat al-Isra’ ayat 1, disebutkan bahwa Allah lah yang memperjalankan hambanya (Nabi Muhammad) dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa pada suatu malam.
Sehingga dari beberapa penjelasan soal perjalanan Nabi melakukan Isra Miraj, ini mengajarkan tentang kebesaran Allah, kekuatan iman, dan tanggung jawab sebagai umat-Nya.
Selain itu, dengan memahami makna dari perjalanan Isra Mi'raj, umat Islam diharapkan dapat meraih pelajaran berharga dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan menjaga salat 5 waktu yang Allah SWT perintahkan. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Peristiwa Kisah Isra Miraj serta Hikmah dan Amalan Memperingatinya
- Hikmah dan Amalan dalam Memperingati Isra Miraj 1443 H
- 5 Amalan Sunah Isra Miraj, Lakukan Bersama Anak Yuk Ma!