Muncul Tanda Penuaan Dini? Kenali 3 Fase Aging Ini Biar Tak Cemas
Karena penuaan bukanlah sesuatu yang bisa kita hindari
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penuaan adalah proses alami yang akan dilalui oleh setiap makhluk hidup seiring berjalannya waktu. Proses penuaan melibatkan berbagai perubahan fisik dan fisiologis dalam tubuh.
Pada manusia, penuaan sendiri dapat diamati melalui berbagai tanda dan gejala, misal perubahan pada kulit seperti keriput, penurunan massa otot, kehilangan kepadatan tulang, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran, penurunan metabolisme, dan penurunan daya tahan tubuh.
Adapun proses penuaan pada manusia yang wajar terjadi ini umumnya akan mengalami 3 fase penuaan yakni, fase subklinis, transisi, dan fase klinis. Hal ini sebagaimana yang dipaparkan dr. Clarin Hayes dalam vidio TikToknya @clahayes.
Agar lebih jelas, simak rangkuman dari Popmama.com berikut ini seputar 3 fase penuaan yuk! Simak sampai habis ya, Ma!
1. Fase subklinis
Pada fase subklinis biasanya terjadi pada usia 25-an hingga 35 tahun. Menurut dr. Clarin, pada usia 25-an dalam fase subklinis- baik laki-laki atau perempuan, gejala penuaan belum ditampakkan secara signifikan.
Di fase ini, kulit masih terlihat muda dan elastis, namun beberapa tanda-tanda awal penuaan dapat muncul, seperti garis halus, kerutan ekspresi, dan perubahan pigmen kulit.
2. Fase transisi
Penuaan setelah masuk fase transisi biasanya terjadi pada usia 35-an hingga 45-an nih, Ma, Baik pada laki-laki atau perempuan. Adapun yang dimaksud fase transisi ini adalah periode peralihan di antara fase-fase penuaan yang mencakup perubahan signifikan dalam kesehatan, fisik, dan psikologis individu.
Penting diketahui nih, Ma, pada fase ini, tubuh nantinya akan mengalami penyesuaian dan perubahan yang signifikan sebagai persiapan untuk memasuki fase penuaan berikutnya, yakni fase klinis.
Tanda-tanda penuaan disini mulai tampak secara signifikan, misalnya pada perempuan sudah mulai memasuki fase perimenopause, yakni periode transisi menjelang menopause pada perempuan. Selama perimenopause, produksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron berfluktuasi dan secara bertahap menurun.
Kemudian pada laki-laki, mereka juga mengalami penurunan hormon, terutama testosteron, seiring bertambahnya usia. Perubahan ini dapat mempengaruhi energi, massa otot, kepadatan tulang, dan libido.
3. Fase klinis
Terakhir, proses penuaan setelah memasuki masa transisi adalah fase klinis, di mana hal ini tejadi pada usia 45 ke atas, baik laki-laki atau perempuan.
Adapun fase klinis penuaan mencakup perkembangan dan munculnya berbagai kondisi kesehatan dan gejala yang sering terkait dengan penuaan. Ciri paling umum adalah ditandai dengan mulai sering sakit akibat daya tahan tubuh menurun, serta kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi menurun.
Dalam perubahan pada kulit, penuaan ditandai dengan kerutan yang lebih dalam, hilangnya volume wajah, hingga ke perubahan bentuk tulang wajah. Sementara pada aspek psikis, penuaan pada fase ini ditandai pada perubahan emosi, penurunan memori, hingga penurunan kecepatan dalam berpikir.
Di sisi lain, fase klinis penuaan cukup bervariasi antara individu satu dengan lainnya lho, Ma. Hal ini lantaran dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, diet, dan kesehatan secara keseluruhan.
Maka dari itu, ketika salah satu anggota keluarga telah memasuki fase ini, maka perawatan kesehatan yang tepat mencakup pola hidup sehat, olahraga teratur, pola makan seimbang adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mereka dalam mengelola penuaan secara lebih baik.
Demikian lah informasi seputar 4 fase penuaan yang akan dialami, baik perempuan maupun laki-laki. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- 5 Manfaat Green Caviar untuk Kecantikan, Bisa Cegah Penuaan Dini
- Simak Kandungan Skincare untuk Mengatasi Penuaan Dini
- Cegah Penuaan, Begini Cara Merawat Kulit Usia 30 Tahunan dari Dokter