TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perusahaan Kosmetik Korea Bersihkan Sampah Sungai Citarum

Amorepacific bersama Waste4Change bergerak bersihkan sungai Citarum dari sampah plastik

Indonesia tercatat sebagai penghasil sampah plastic terbesar kedua di dunia, berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) pada 2022. Adapun salah satu sumber sampah tersebut adalah kemasan kosmetik bekas nih, Ma. 

Berkaitan dengan itu, Amorepacific, perusahaan kecantikan terbesar dari Korea kmengadakan kegiatan peduli lingkungan di Bandung, 20 Juni lalu.

Kegiatan ini menggandeng organisasi Waste4change sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan Indonesia.

Lantas, bagaimana sih Ma bentuk kepedulian Amorepacific terhadap lingkungan Indonesia? Simak artikel Popmama.com di bawah ini, yuk!

1. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan Indonesia

Dok. Amorepacific

Bermunculannya sampah kosmetik dan sampah skincare tidak cukup mudah untuk dikendalikan. Faktanya, beberapa produk skincare hanya digunakan
dalam beberapa waktu saja kemudian menjadi sampah. 

Seperti contohnya, produk sheetmask yang penggunaanya hanya dipakai 15-20 menit saja lalu kemudian dibuang. Padahal, limbahnya dapat memakan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai. 

Menyadari hal tersebut, Amorepacific melakukan aksi “Support the Local Heroes” untuk mendukung pengelolaan sampah dan kebersihan di Bandung.

Presiden Direktur Amorepacific Indonesia, Kyuho Lee, mengatakan, “Amorepacific mempunyai komitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam gerakan global untuk mengurangi konsumsi plastik. Amorepacific juga meningkatkan kemasan menjadi kemasan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.” ucapnya. 

Bahkan, kegiatan peduli lingkungan ini juga melibatkan seluruh pegawai Amorepacific Indonesia, untuk terjun langsung mengumpulkan dan mengelola sampah di Sungai Citarum, Kabupaten Bandung. 

2. Gandeng Waste4Change dan donasikan dana untuk mendukung program Local Waste

Dok. Amorepacific

Amorepacific sendiri dikenal dengan beberapa merknya di Indonesia, seperti Laneige, Sulwhasoo, Etude, Innisfree, Mise En Scene dan Ilyoon. 

Adapun dalam program peduli lingkungan ini, Waste4Change berkolaborasi dengan Amorepacific untuk membantu beberapa pengelola sampah di Bandung untuk mengedukasi dan juga membersihkan sampah.

"Amorepacific menjadi magnet yang memimpin pola pikir, bahwa merawat diri dan jadi rupawan dengan brand yang mempraktikkan tanggung jawab terhadap lingkungan dengan sirkular ekonomi sampah kemasan agar tidak berakhir ke landfill, adalah cara kita berkontribusi memuliakan bumi," ujar Hani Sumarno, Affiliates Managing Partner Waste4Change.

3. Amorepacific donasikan sejumlah dana untuk mendukung program Waste4Change

Dok. Amorepacific

Waste4Change sendiri merupakan wadah pengelolaan sampah terkemuka untuk perusahaan, individu, dan lembaga pemerintah di Indonesia. 

Adapun misi perusahaan sejak didirikan pada 2014 ialah memecahkan masalah sampah yang mencegah kerusakan lingkungan dan mengurangi jumlah sampah
yang berakhir di tempat pembuangan sampah. 

Sebagai bentuk dukungan, Amorepacific juga berdonasi sebesar Rp115 juta untuk mendukung program Local Waste Management oleh Waste4Change - program edukasi membersihkan dan mengolah sampah untuk masyarakat Bandung yang dilakukan oleh Bening Saguling Foundation dan Bank Sampah Bersinar. 

Di sisi lain pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Amorepacific Indonesia, Kyuho Lee juga memberikan makanan kepada warga sekitar Sungai Citarum, sebagai wujud kepedulian Amorepacific terhadap sesama dan tanda terimakasih sudah membantu menjaga lingkungan

4. Kegiatan ini mampu bersihkan 100 kg sampah plastik dalam sehari

Dok.Amorepacific

Pada kegiatan ini, tim Amorepacific Indonesia dan Waste4change berhasil membersihkan 129 kg sampah plastik. 

Senada dengan kegiatan dari keduanya, berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) pada 2022, Indonesia tercatat sebagai penghasil sampah plastic terbesar kedua di dunia. 

Setiap tahun, ada 3,2 juta ton sampah plastic yang tidak dikelola dengan baik, bahkan 1,29 juta ton sampah tersebut berakhir di TPA dan perairan laut.

Salah satu sumber sampah tersebut adalah kemasan kosmetik bekas. Sementara itu, laporan dari Cosmetic Packaging Market – Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), ada hampir 50% kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik.

Minderoo Foundation juga melaporkan, dari sekitar 120 miliar unit produksi kemasan kosmetik global, sebagian besar limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang. 

Dengan kepeduliannya terhadap lingkungan dibarengi denganproduk-produk kelas dunianya, maka ngga heran kalua Amorepacific terkenal atas cara-cara inovatifnya dalam mengubah tren kecantikan global.

Baca juga: 

The Latest