Abses Anus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Simak penyebab, gejala, dan cara mengobati abses anus yang mengganggu kesehatan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Abses anus umumnya terjadi pada usia 20 hingga 60 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan usia berapapun bisa mengalami kondisi ini. Abses atau benjolan berisi nanah terbentuk tidak hanya di bagian luar kulit area anus, tetapi juga pada sel kulit yang menutupi bagian tubuh.
Dilansir dari WebMD, sebagian besar abses anus terjadi akibat infeksi dari kelenjar anus kecil. Jenis abses yang paling umum terjadi ialah abses perianal yang sering muncul dengan tanda pembengkakan seperti bisul di dekat anus.
Tentunya, kondisi ini membuat tubuh tidak nyaman bukan? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar abses anus: penyebab, gejala, dan cara mengobatinya yang dapat Mama simak.
1. Apa itu abses anus?
Dilansir dari Healthline, abses anus terjadi ketika rongga di anus terisi nanah. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, kelelahan, pelepasan dubur, dan demam.
Mama tak perlu khawatir karena abses anus dapat diobati. Akan tetapi, dalam beberapa kasus bila abses anus tidak segera ditangani oleh medis, akan menyebabkan saluran di anus tidak normal.
Infeksi yang terjadi akibat bakteri dan cairan nanah yang menumpuk menjadi benjolan berwarna merah dan nyeri seperti jerawat. Jika kondisi semakin parah, maka pembedahan diperlukan untuk menyembuhkan kondisi ini.
2. Apa saja penyebab abses anus?
Dilansir dari WebMD, sekitar 50% penderita abses anus akan mengalami komplikasi disebut fistula ani atau terinfeksinya saluran antara ujung usus besar dan kulit pada area anus. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi tetapi dapat diobati.
Abses anus umumnya terjadi karena penyebab berikut ini:
- fisura anus atau adanya robekan di saluran anus yang terinfeksi.
- infeksi saksual yang menular.
- tersumbatnya kelenjar anus.
Faktor risiko abses anus meliputi kondisi berikut ini:
- radang usus besar.
- penyakit radang usus.
- menderita diabetes.
- penyakit radang panggul.
- penggunaan obat-obatan seperti prednisone.
3. Apa saja gejala abses anus?
Jika Mama mengalami nyeri berdenyut di area anus dapat menjadi salah satu gejala abses anus yang paling umum dan dapat langsung terlihat. Adapun tanda-tanda umum dari abses anus ini meliputi:
- Nyeri berdenyut secara terus menerus di area anus dan semakin parah saat duduk.
- Iritasi kulit di sekitar anus, termasuk pembengkakan, kemerahan, nyeri.
- Keluarnya nanah pada area anus.
- Sembelit atau nyeri yang berhubungan dengan buang air besar.
- Tubuh mengalami demam.
- Panas dingin.
- Tubuh mengalami kelelahan.
Abses anus pada orang dewasa dapat dicegah dengan penggunaan kondom selama hubungan seksual termasuk seks anal. Pada bayi dan balita dapat dicegah dengan penggantian popok yang sering dan pembersihan yang benar selama mengganti popok.
4. Cara mengobati abses anus
Abses anus umumnya dapat hilang dengan pengobatan medis. Perawatan yang paling umum dilakukan oleh dokter ialah mengeluarkan nanah dari area anus yang terinfeksi.
Sayangnya, jika abses anus berukuran sangat besar, maka pembedahan mungkin diperlukan. Berikut ini cara mengobati abses anus melansir dari Healthline, apa saja?
- Pengobatan di mana dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi setelah abses dikeluarkan.
- Mengonsumsi obat pencahar atau suplemen setelah abses mengering untuk menghindari sembelit.
- Mandi menggunakan air hangat untuk membantu mengurangi pembengkakan.
- Operasi abses atau fistula yang terkadang dapat dilakukan secara bersamaan.
Itu dia informasi seputar abses anus: penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Semoga bermanfaat untuk Mama dan keluarga agar tetap sehat.
Baca juga:
- Ternyata, 5 Jenis Bakteri Baik Ini Menguntungkan bagi Pencernaan
- 5 Hormon yang Mengatur Kendali Sistem Pencernaan
- 8 Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar dan Sembelit yang Mengganggu