Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Ayahnya? Dengar Kata Ahli
Ada kecenderungan emosional anak perempuan dekat dengan ayahnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak perempuan disebut lebih dekat dengan ayahnya, sementara anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya. Pernyataan ini juga malabeli jika ayah atau Papa merupakan sosok cinta pertama anak perempuannya.
Namun, tidak semua anak perempuan dekat dengan Papanya begitu juga sebaliknya karena Winona Lalita, S.Psi., konselor dan co-founder @realasi.id menjelaskan pada dasarnya dinamika keluarga itu berbeda-beda.
Akan tetapi, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kondisi tersebut. Berikut Popmama.com telah merangkum seputar anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya? Dengar kata ahli.
1. Kecenderungan anak perempuan dekat dengan ayahnya
Pada beberapa keluarga, ada anak perempuan yang lebih dekat dengan ayahnya atau sosok sang Papa begitu juga sebaliknya. Winona menjelaskan jika kondisi ini berkaitan dengan perkembangan oedipus complex dalam teori psikoanalisis.
"Dalam satu keluarga, ternyata anak perempuan jauh lebih dekat sama ayahnya dan laki-laki sama ibunya ini berkaitan dengan perkembangan oedipus complex yang memang ada kecenderungan anak itu lebih dekat dengan orang tua yang jenis kelamin berbeda," jelas Winona saat sesi live streaming TikTok Popmama.com pada Selasa, (14/11/2023).
Oedipus complex merupakan teori dalam psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Konsep ini mirip dengan electra complex, tetapi berfokus pada laki-laki di mana anak laki-laki mengembangkan hubungan emosional yang kompleks dengan ibu mereka.
Sementara, electra complex menggambarkan situasi di mana seorang anak perempuan mengalami perasaan konflik terhadap ibunya dan merasakan kedekatan dengan ayahnya selama tahap perkembangan psikoseksual.
2. Perbedaan dinamika setiap keluarga
Perlu Mama dan Papa ketahui, kedekatan anak perempuan kepada Papanya juga bergantung pada dinamika keluarga. Winona menjelaskan, interaksi dan hubungan yang berkembang di antara anggota keluarga juga menentukan situasi tersebut.
"Dinamika keluarga itu berbeda-beda, ada yang ayahnya secara rutin tidak ada di rumah dan lebih banyak ibunya dan ini bisa dijadikan kontribusi anaknya dekat sama ibunya. Ada ayah yang kerja di rumah dan ibu mobile di kantor yang justru anaknya dekat sama ayahnya," tutur Winona.
Ia juga menambahkan, dari awal anak akan mengenali dirinya lebih dekat dengan sosok Papa atau Mamanya. Untuk itu, kontribusi kedua orang tua sangat penting dalam membangun kedekatan dengan anak.
"Dari awal anak itu akan mengenali siapa yang paling dekat dengan dia, misalnya siapa yang paling dekat gantiin popok, bikin susu lah, apalagi kalau menyusui secara langsung pakai botol, itu berkontribusi juga," tambahnya.
3. Pentingnya bonding dengan anak
Bonding dengan anak sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan kokoh di keluarga. Winona menyebut kecenderungan anak dekat dengan salah satu orang tua juga berkaitan dengan bonding.
"Balik lagi ke pola anak dan keluarga itu penting bonding, beberapa anak perempuan itu sensitivitasnya lebih banyak ngobrol kalau anak laki-laki secara motorik dengan aktivitas fisik, tapi kita lihat lagi bukan berdasarkan gender," ucap Winona.
Bonding dengan anak dapat berupa ikut serta dalam kegiatan yang diminati anak, quality time, dukungan emosional, ataupun menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Bonding yang kuat dapat berdampak positif pada perkembangan anak dalam jangka panjang.
4. Pentingnya sosok Papa dekat dengan anak
Keterlibatan dan kedekatan ayah dengan anaknya memiliki dampak penting pada perkembangan anak yang optimal. Inilah yang ditekankan Winona agar Papa membangun kedekatan dengan anaknya.
"Kenapa ayah harus dekat dengan anaknya, karena membangun sebuah keluarga gak boleh satu orang aja yang terlibat. Jadi, harus ada peran ayah dan ibu mendukung satu sama lain bisa memengaruhi perkembangan anak secara optimal," ujar Winona.
Konselor satu ini juga menambahkan, sosok Mama dan Papa sama-sama penting dalam membangun keluarga secara ideal. Maka dari itu, anak-anak yang merasa dekat dengan orang tua cenderung memiliki kesejahteraan mental lebih baik.
5. Cara Papa membangun kedekatan dengan anak perempuan
Membangun kedekatan dengan anak perempuan dapat Papa lakukan sejak dini. Pola asuh sangat penting dalam membangun hubungan dengan anak bahkan sampai sang Anak beranjak dewasa.
"Kalau misalnya anak itu sudah punya relasi yang dekat dan hangat dengan ayahnya akan lebih mudah saat kecil dekat sama ayahnya. Semakin kecil pola asuhnya, maka akan semakin dekat dengan ayahnya ketika dewasa," jelas Winona.
Walaupun begitu, Winona juga menjelaskan tidak menutup kemungkinan anak canggung dengan ayahnya ketika sudah beranjak dewasa. Maka, cara yang tepat untuk mencairkan suasana tersebut dengan family meeting.
"Ada satu cara, family meeting atau rapat keluarga mulai dari rumah biasakan makan malam bareng, itu hal sederhana banget yang bisa kita lakukan. Nah, kalau kita makan bareng suasananya lebih cair dan di sini Papa bisa berdiskusi dengan anaknya, bisa nyaman dengan anaknya," sambungnya.
Nah, itu dia informasi seputar anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya? Dengar kata ahli. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Ketidakhadiran Sosok Ayah Sebabkan Tekanan Mental Father Hunger
- 10 Hal Sederhana yang Bisa Papa Lakukan untuk Membantu Istri
- 5 Hal yang Bisa Dipertimbankan Orangtua saat Memberikan Anak Tablet