TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Itu Binge-Watching? Kenali Kebiasaan Menonton Maraton

Menonton maraton atau binge-watching bisa menyebabkan kecanduan

Unsplash/Erik Mclean

Binge-watching menjadi gaya hidup kekinian yang menggambarkan kebiasaan menonton serangkaian episode atau film melalui layanan streaming dalam waktu singkat secara berurutan.

Binge-watching memang memberi kesenangan tersendiri untuk menghabiskan waktu sendirian. Namun, kebiasaan ini bisa menyebabkan kurang tidur, kurang aktivitas fisik, atau kecanduan menonton.

Perlu kamu ketahui, binge-watching juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan tubuh kamu, lho! Berikut Popmama.com telah merangkum seputar apa itu binge-watching? Kenali kebiasaan menonton maraton.

1. Potensi timbulnya masalah kesehatan

Unsplash/JESHOOTS.COM

Kebiasaan binge-watching dapat menimbulkan potensi masalah kesehatan mental. Binge-watching juga dapat menjadi pelarian dari stres atau kecemasan yang dialami seseorang.

Kebiasaan ini bisa meningkatkan stres pada seseorang jika terlalu mendalami cerita atau karakter yang dramatis. Selain itu, menonton dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan ketegangan mata dan sakit kepala.

Melansir Medical News Today, sebuah riset di Italia pada lebih dari 1.000 orang menemukan bahwa binge-watching menyebabkan kemungkinan yang lebih besar timbulnya perilaku adiktif.

Perilaku adiktif yang lebih besar juga bisa menjadi masalah serius yang dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari. Para peneliti juga berpendapat bahwa perilaku binge-watching mungkin menjadi faktor risiko depresi.

2. Dampak binge-watching pada kesehatan tubuh

Unsplash/Benjamin Wedemeyer

Northwestern Medicine melaporkan binge-watching dapat mengganggu kesehatan tubuh dari mulai kualitas tidur, fungsi pernapasan, hingga kurangnya aktivitas fisik. Berikut beberapa masalah kesehatan akibat binge-watching:

  • Depresi dan kecemasan: Penelitian menemukan bahwa semakin banyak orang yang kesepian dan depresi, semakin besar kemungkinan mereka menonton TV secara berlebihan.
  • Masalah punggung: Postur tubuh merupakan bagian penting dari kesehatan tulang belakang. Postur tubuh yang buruk saat menonton TV atau film dapat menyebabkan tulang belakang melengkung atau lemah, sehingga menyebabkan nyeri punggung dan masalah muskuloskeletal.
  • Fungsi pernapasan: Penelitian menunjukkan bahwa fungsi pernapasan menurun drastis akibat postur tubuh yang merosot atau tidak baik
  • Kurangnya aktivitas fisik: Jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersantai dan lebih sedikit untuk berolahraga, risiko terkena penyakit jantung, termasuk stroke akan lebih tinggi.

3. Kecanduan binge-watching

Unsplash/Jonas Leupe

Layaknya narkoba, binge-watching juga bisa menyebabkan kamu menjadi kecanduan. Melansir Northwestern Medicine, saat kamu melakukan aktivitas yang disukai, otak memproduksi dopamin atau zat kimia yang meningkatkan perasaan senang, gembira, dan bahagia.  

Pelepasan dopamin membantu kita merasa lebih baik, dan menghasilkan perasaan "high" yang mirip disebabkan oleh obat-obatan atau zat lain yang bersifat adiktif. Sehingga, otak menginginkan lebih dan lebih.

Danesh A. Alam, MD selaku Psikiater Pengobatan Northwestern juga menjelaskan bahwa jika manusia melakukan perilaku atau pikiran secara berulang seiring berjalannya waktu dapat menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. 

“Perilaku dan pikiran kita, jika diulangi seiring berjalannya waktu, dapat menjadi pola saraf dan kebiasaan nyata yang sulit dihilangkan atau diubah,” tuturnya. 

4. Binge-watching dapat mengisolasi diri

Unsplash/Anthony Tran

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk binge-watching bisa mengganggu interaksi sosial kamu. Kurangnya interaksi sosial dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan hubungan antarmanusia.

Menonton TV atau film mungkin menjadi cara untuk melepas lelah. Hal ini memang dapat melepaskan beban kamu sementara dari stres sehari-hari akibat pekerjaan, sekolah, ataupun keluarga.

Namun, kecanduan binge-watching dapat dengan mudah memutuskan hubungan kamu dengan orang lain. Ini karena layanan streaming memudahkan kamu untuk menonton apa pun tanpa keluar rumah selama berjam-jam.

5. Tips mengatur kebiasaan binge-watching

Unsplash/Max Harlynking

Kebiasaan binge-watching dapat kamu kelola dengan baik agar tidak berdampak buruk pada kesehatan. Melansir Northwestern Medicine, berikut ada beberapa tips untuk mengatur kebiasaan binge-watching:

  • Batasi diri kamu pada sejumlah episode tertentu, misalnya dua atau tiga episode sekaligus. Ketika telah mencapai batas, matikan tontonan kamu dan lanjutkan ke aktivitas lain.
  • Tetapkan batas waktu dengan menentukan jumlah waktu saat menonton TV atau film per malamnya. Kamu dapat menggunakan pengatur waktu seperti alarm.
  • Seimbangkan kebiasaan menonton dengan aktivitas lain, seperti berolahraga, bertemu teman, dan membaca buku.
  • Nyalakan lampu saat menonton agar tidak lupa waktu.
  • Jadikan tontonan kamu sebagai aktivitas sosial dengan mengundang teman, pasangan, atau anak-anak untuk menonton bersama. 

Nah, itu dia informasi seputar apa itu binge-watching? Kenali kebiasaan menonton maraton. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

The Latest