Apa Itu Woke Agenda? Disebut Daniel Mananta dalam Podcast Terbaru
Daniel Mananta menyinggung persoalan woke agenda hingga gender netral dalam podcast terbarunya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah kamu mendengar woke agenda? Istilah viral berkat podcast artis Daniel Mananta yang menyinggung persoalan ini.
Melalui salah satu episode podcast Daniel Tetangga Kamu, Daniel Mananta membahas woke agenda bersama Quraish Shihab, cendekiawan sekaligus ayah dari Najwa Shihab.
Artis satu ini mengungkap di salah satu sekolah internasional di Jabodetabek mengadopsi woke agenda dan yang mengejutkannya lagi terbagi toilet ke dalam tiga kategori, yaitu perempuan, laki-laki, dan gender netral.
Lantas, apa itu woke agenda? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar apa itu woke agenda? Disebut Daniel Mananta dalam podcast terbaru. Simak di bawah ini, ya.
1. Awal mula terciptanya woke agenda
Woke agenda adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk gerakan atau sikap yang bertujuan meningkatkan kesadaran sosial terhadap permasalahan ketidaksetaraan rasial, gender, hak-hak LGBT+, dan isu-isu sosial lainnya.
Dilansir abc news, Istilah "woke" diciptakan oleh warga Amerika kulit hitam yang digunakan sebagai gerakan pencari keadilan dari awal hingga pertengahan abad ke-20.
Penduduk kulit hitam di Amerika banyak yang mengalami penindasan dan ketidakadilan dalam mendapatkan akses informasi, pendidikan, dan ketidaksetaraan rasial, seperti yang dinyatakan oleh Kamus Merriam-Webster.
Istilah ini mulai naik daun saat adanya gerakan Black Lives Matter pada tahun 2014. Tujuan dari gerakan "woke" adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang ketidaksetaraan yang ada dalam masyarakat dan menjunjung perubahan positif.
2. Istilah woke agenda saat ini
Tahukah kamu istilah woke agenda seiring waktu mengalami perubahan makna, lho! Istilah ini juga sering digunakan dengan konotasi negatif oleh beberapa orang yang merasa bahwa gerakan ini terlalu ekstrem atau mengabaikan sudut pandang lainnya.
Baru-baru ini, istilah woke agenda telah diadopsi sebagai semacam kata kunci yang merata untuk berbagai gerakan sosial, termasuk isu LGBT.
Istilah woke agenda LGBT mengacu pada upaya dan gerakan yang berfokus pada peningkatan kesadaran sosial terhadap hak-hak dan isu-isu yang berkaitan dengan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Gerakan ini bertujuan untuk mengatasi diskriminasi, stigmatisasi, dan ketidaksetaraan yang dialami oleh individu dalam komunitas LGBT.
Penting untuk diingat, pandangan terhadap woke agenda LGBT dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin mendukung upaya ini sebagai langkah menuju inklusi dan kesetaraan, sementara lainnya merasa hal tersebut terlalu berfokus pada isu-isu identitas dan mengabaikan sudut pandang lainnya.
Seperti halnya dengan banyak isu sosial, pendekatan terhadap woke agenda LGBT juga dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai, latar belakang, dan keyakinan individu, ya.
3. Munculnya istilah "stay woke"
Istilah "stay woke" banyak digunakan oleh artis dan seniman kulit hitam Amerika Serikat. Frasa tersebut dimasukkan ke dalam karya musik mereka, termasuk artis pemenang penghargaan Grammy, Erykah Badu dan Childish Gambino.
"Stay woke" juga digunakan oleh penyanyi Lead Belly dalam lagu “Scottsboro Boys” pada tahun 1938. Lead Belly menggunakan "stay woke" untuk memberitahu warga kulit hitam Amerika untuk selalu waspada terhadap ancaman bermotif rasial dan potensi bahaya orang kulit putih Amerika.
Selain digunakan sebagai gerakan penghapusan penindas ras, istilah "woke" juga telah ditunggangi untuk kepentingan politik. Sayangnya, istilah "woke" tersebut jauh dari definisi aslinya.
4. Istilah "woke" di dunia politik
Seperti yang sudah dijelaskan, istilah "woke" juga digunakan pada dunia politik. Istilah ini telah menjadi pusat perhatian pada kampanye Amerika Serikat 2024 karena kandidat presiden AS dari Partai Republik menggunakan istilah ini.
Lain halnya dengan Donald Trump yang secara terang-terangan mengkritik istilah "woke". Melansir Fox News, Trump tidak menyukai istilah ini karena menurutnya sebagian dari orang-orang yang menggunakan istilah "woke" tidak dapat mendefinisikan arti dari "woke" itu sendiri.
Itu dia informasi seputar apa itu woke agenda? Disebut Daniel Mananta dalam podcast terbaru. Semoga dapat menjawab rasa keingintahuan kamu atas istilah ini.
Baca juga:
- Arti Mengalahkan Diri Sendiri bagi Daniel Mananta Lewat Lari Marathon
- Eksklusif: Hilangkan Rasa Takut Jadi Cara Daniel Mananta untuk Saling Menghargai Perbedaan
- Eksklusif: Daniel Mananta dan Viola Maria Berbagi Cerita Pengalaman Hidup yang Berharga