Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Konsumsi Gula?
Berbagai efek akan terjadi pada tubuh jika berhenti konsumsi gula
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gula berfungsi untuk menyimpan energi dalam tubuh. Kadar gula dalam darah tidak bisa sepenuhnya dihilangkan meskipun kita sudah menerapkan program diet tanpa gula ataupun mengonsumsi makanan tanpa gula.
Saat tubuh mengonsumsi makanan kaya karbohidrat yang mengandung serat, protein, atau lemak, tubuh menyerap glukosa lebih lambat daripada makanan yang 100% mengandung karbohidrat. Akan tetapi, semua karbohidrat terbuat dari molekul gula yang dipecah oleh tubuh menjadi glukosa.
Jika kamu benar-benar sepenuhnya berhenti makan karbohidrat dan gula, tubuh tetap mengandung gula. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar yang terjadi pada tubuh jika berhenti konsumsi gula.
1. Menurunkan terkena risiko diabetes
Diabetes disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. Selain dari konsumsi makanan tinggi gula, penyakit ini juga disebabkan oleh risiko turun temurun yang diwariskan oleh orang tua.
Makan banyak gula tentunya meningkatkan kadar gula darah. Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi ini dapat menyebabkan resistensi insulin yang merusak hati, pankreas, dan organ lainnya.
Sebagian besar dari kita bisa mencegah penyakit diabetes terutama diabetes tipe 2 dengan berani menghentingkan asupan gula. Dengan berhenti mengonsumsi gula, tentunya risiko terkena diabates akan rendah.
2. Dapat menurunkan berat badan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa gula berperan dalam meningkatkan berat badan terutama terjadinya obesitas. Konsumsi gula merusak hormon yang bertanggung jawab untuk menjaga berat badan.
Dilansir Obgyn Associates of Alabama, gula mempengaruhi bagian otak yang mengontrol nafsu makan. Jika kamu sering merasa ngantuk dan lapar, bisa saja itu terjadi karena kadar gula yang mempengaruhi kerja otak berpikir bahwa tubuh kamu lapar, padahal kenyataannya kamu tidak perlu makan.
Terlebih, gula juga menyebabkan perubahan pada otak di mana membuat kita kecanduan mengonsumsi manis, sehingga semakin banyak mengidamkan gula dan semakin banyak pula mengonsuminya.
3. Membuat kondisi kulit lebih baik
Konsumsi gula tinggi seringkali dikaitkan dengan kemunculan jerawat pada wajah. Ketika gula darah melonjak akan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sebum yang menyebabkan kulit berminyak.
Perlu kamu ketahui, peradangan dan kelebihan sebum dapat menyebabkan jerawat, lho! Dilansir Obgyn Associates of Alabama, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Cilinal, Cosmetic, and Investigative Dermatology melakukan penelitian terkait kerentanan kondisi kulit ketika tubuh banyak mengonsumsi gula.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memberi makan kulit dengan diet bebas gula yang penuh dengan makanan padat nutrisi dan banyak mengonsumsi air mineral, membuat kondisi kulit lebih bersinar, minimnya jerawat, dan tampak awet muda.
Tidak hanya gula, untuk mendapatkan kulit lebih sehat juga perlu diseimbangkan dengan asupan kalori total, membatasi karbohidrat olahan, susu, suplemen, protein susu, lemak jenuh, dan lemak trans.
4. Kondisi gigi akan lebih sehat
Mungkin kamu sudah mengetahui bawa gula menyebabkan kerusakan pada gigi. Mengonsumsi gula berlebihanm akan mengundang bakteri jahat yang akan merusak gigi.
Terdapat dua bakteri yang ditemukan dalam mulut, yaitu streptococcus mutans and streptococcus sorbrinus. Kedua bakteri tersebut memakan gula yang kamu makan dan membentuk plak gigi.
Selain kesehatan gigi, berhenti mengonsumsi gula juga akan menurunkan risiko penyakit jantung. Banyak manfaat yang dapat diterima jika berhenti mengonsumsi gula atau makanan rendah gula.
5. Menjaga kualitas tidur
Perlu kamu ketahui, gula menganggu kualitas tidur terutama jika kamu sering mengemil junk food sebelum tidur. Bagi kamu yang suka berkeringat di malam hari, itu bisa saja disebabkan oleh kadar gula daram darah.
Saat kita berhenti mengonsumsi gula, maka hormon akan berfungsi lebih baik termasuk hormon yang bertanggung jawab untuk menjaga kualitas tidur. Hormon stres menjadi penyebab umum dari kualitas tidur yang buruk.
Dalam studi yang diterbitkan pada Journal of Clinic Sleep Medicine di tahun 2016 menemukan bahwa asupan rendah serat, tinggi lemak jenuh, dan gula dikatikan dengan kualitas tidur yang lebih ringan. Diet rendah gula bermanfaat dalam pengelolaan gangguan tidur.
6. Membantu tampil awet muda
Dilansir Obgyn Associates of Alabama, mengonsumi makanan tinggi gula dapat membuat kulit lebih cepat keriput, lho! Hal ini terjadi karena proses glikasi atau suatu proses yang terjadi ketika gula merusak produksi kolagen dan elastisitas kulit.
Adapun faktor peradangan yang menyebabkan penuaan dini dan gula menyumbang besar dari adanya peradangan kronis. Berikut ini tanda-tanda bahwa gula menjadi penyebab penuaan dini. Apa saja?
- Permukaan kulit terlihat lebih keras.
- Munculnya celah yang dalam terutama di sekitar area garis tawa.
- Kult di sekitar rahan kendur.
- Munculnya garis-garis silang di sepanjang bibir.
- Perubahan warna dan hiperpigmentasi.
7. Jarang terkena penyakit
Siapa sangka, asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan tubuh rentan terkena panyakit. Hal ini berkitan dengan sistem kekebalan tubuh.
Seperti yang sudah dijelaskan, peradangan kronis yang disebabkan oleh konsumsi gula yang tinggi dapat menurunkan respon kekebalan tubu, sehingga membuat kamu akan lebih rentan terhadap pilek dan flu.
Dengan berhenti mengonsumsi gula, berkemungkinan besar tubuh akan merasa jauh lebih sehat dan kecil kemungkinannya akan terkena flu. Itu dia informasi seputar apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti konsumsi gula? Semoga bermanfaat, ya.
Baca juga:
- Berapa Jumlah Gula serta Kalori Es Krim, Boba, & Kopi Susu Kekinian?
- 10 Penyakit yang Mengintai Pengidap Diabetes, Wajib Kontrol Gula Darah
- 10 Rekomendasi Buah yang Bisa Kontrol Gula Darah, Apa Saja Ya?