TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahaya Cairan Pembersih dengan Bahan Korosif terhadap Kesehatan

Ada bahaya yang mengancam dalam cairan pembersih lantai mengandung bahan korosif

Unsplash/Oliver Hale

Kebersihan lantai perlu menjadi perhatian Mama. Bagaimana tidak, hampir 24 jam aktivitas kita di rumah menyentuh lantai. Tapi, apakah Mama menggunakan cairan pembersih lantai yang aman?

Mama perlu berhati-hati menggunakan produk rumah tangga yang mengandung bahan korosif. Bahan-bahan korosif memiliki sifat kimia yang dapat merusak atau menghancurkan bahan-bahan lain, termasuk jaringan tubuh manusia.

Dr. Eddy, MS (OH) mengungkap ada beberapa bahaya bahan korosif yang terdapat dalam produk rumah tangga, termasuk cairan pembersih lantai, dalam acara media briefing dengan topik: Paparan Bahan Kimia di Sekitar Kita pada Jumat (11/8/2023) secara virtual.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar bahaya cairan pembersih lantai yang mengandung bahan korosif. Simak di bawah ini. 

1. Merusak kulit dan mata

Pixabay/agnesliinnea

Cairan pembersih lantai yang mengandung bahan korosif dapat menyebabkan iritasi, bahkan luka pada kulit dan mata jika terkena langsung.

"Ya balik lagi korosif itu bisa menyebabkan kerusakan pada kulit kita, pada mata kita, yang banyak masuk korosif," ungkap Dr. Eddy, anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI dan Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI). 

Perlu Mama ketahui, bahan korosif dapat mengakibatkan rasa sakit, kemerahan, peradangan, dan bahkan luka bakar. Gejala yang mungkin terjadi setelah kontak bahan korosif dengan mata meliputi:

  • Sensasi terbakar atau nyeri yang parah.
  • Kemerahan dan peradangan di sekitar mata.
  • Penglihatan kabur atau hilang.
  • Air mata atau sekresi mata yang berlebihan.
  • Luka atau kerak pada mata.

2. Menyebabkan inhalasi berbahaya

Freepik/8photo

Apa itu inhalasi berbahaya? Uap atau asap dari cairan pembersih yang mengandung bahan korosif dapat menjadi berbahaya jika dihirup, sehingga akan mengakibatkan cedera inhalasi.

Dr. Eddy menjelaskan cedera inhalasi sering terjadi pada area saluran nafas bagian atas, dalam hitungan menit atau jam sampai saluran nafas bagiah bawah yang dapat mengakibatkan ARDS.

ARDS sendiri merupakan sindrom gangguan pernapasan akut atau suatu kondisi kesehatan serius yang mempengaruhi fungsi paru-paru. Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, kadar oksigen yang rendah dalam darah, dan penumpukan cairan di dalam paru-paru. 

Untuk itu, perlunya berhati-hati dalam menggunakan cairan pembersih lantai yang mengandung bahan korosif. Jangan sampai terhirup secara langsung hingga masuk paru-paru, ya. 

3. Reaksi kimia berbahaya

Unsplash/Cullan Smith

Cairan pembersih yang mengandung bahan korosif dapat bereaksi dengan bahan-bahan lain di lingkungan, menghasilkan gas beracun atau bahkan ledakan jika terjadi reaksi kimia yang tidak diinginkan.

Reaksi semacam ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, lingkungan, bahkan infrastruktur. Hindari mencampurkan bahan kimia yang berbeda jika tidak direkomendasikan dalam produk, dan pastikan rumah Mama memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari penumpukan gas beracun.

Pentingnya untuk tidak berkontak langsung pada produk rumah tangga yang mengandung bahan korosif. Pastikan untuk tidak terkena kulit dan mata, ya Ma!

"Yang paling penting hindari paparan pada kulit dan mata," tutur Dr. Eddy. 

4. Ikuti petunjuk yang diberikan

Pexels/aaron-j-hill-3434251

Setelah mengetahui bahaya dari bahan korosif dalam cairan pembersih lantai, sangat penting untuk Mama selalu membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang disajikan dalam kemasan.

"Sebaiknya ikuti instruksi dari bahan dan diliat itu dosisnya berapa. Jadi kalau mau aman, gunakanlah sesuai yang diinstruksikan di kemasannya," ujar Dr. Eddy. 

Selain itu, Mama dapat mengikuti beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena bahaya bahan korosif. Apa saja?

  • Gunakan alat pelindung seperti sarung tangan, kacamata pelindung, jika diperlukan.
  • Jauhkan cairan pembersih dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Gunakan produk kimia hanya dalam area yang cukup terventilasi.
  • Jangan mencampurkan produk kimia berbeda, karena dapat menyebabkan reaksi berbahaya.
  • Pastikan membuang limbah kimia dengan benar sesuai dengan pedoman pengelolaan limbah berbahaya.

Jika Mama terkena cairan pembersih korosif atau mengalami iritasi, segera bilas dengan air bersih pada area yang terkena dan cari bantuan medis jika iritasi berlanjut atau bertambah parah. 

Nah, itu dia informasi seputar bahaya cairan pembersih lantai yang mengandung bahan korosif. Semoga bermanfaat untuk Mama di rumah.

Baca juga:

The Latest