Jangan Pakai Odol, Ini 7 Cara Mengobati Luka Bakar dan Memar
Obati luka bakar dan memar dengan tepat, jangan pakai odol!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang suka mengoles luka bakar dengan odol? Ini merupakan cara yang salah dalam menangani luka. Walaupun begitu, cara ini sudah menjadi mitos yang menyebar di masyarakat Indonesia.
Perlu Mama ketahui, ada bahaya dalam mengobati luka bakar ataupun memar dengan cara yang salah, terutama menggunakan pasta gigi.
Maka dari itu, terdapat cara-cara yang tepat dalam mengobati luka bakar dan memar dari dr. Kevin Mak selaku dokter umum sekaligus influencer saat ditemui dalam acara Hansaplast First Aid Conference, Selasa (12/9/2023) di Jakarta.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar jangan pakai odol, ini 7 cara mengobati luka bakar dan memar. Simak di bawah ini.
1. Bilas dengan air mengalir
Langkah pertama mengobati luka bakar ialah dengan mencuci area kulit yang terbakar dengan air mengalir. Dokter Kevin Mak menuturkan, prinsip penyebaran luka bakar berupa radiasi.
"Tetap bersihkan dulu kalau luka bakar prinsip penyebaran lukanya adalah radiasi. Jadi, ditularkan lewat panas. Kalau cuma oleskan di bagian atas, itu tidak menghentikan panas yang masuk ke dalam lapisan kulit," tuturnya.
Dokter yang hobi membagikan konten edukasi di TikTok ini juga mengingatkan untuk tidak membilas luka bakar dengan es batu atau merendamnya ke dalam air yang justru membuatnya semakin parah.
"Kenapa prinsipnya harus air mengalir? Karena kalau es batu itu adalah benda yang statis, dia diam. Dia tidak akan menghentingkan radiasi sampai ke bawah kulit," jelasnya
Dirinya juga menambahkan, "Ketika di bawah air mengalir, itu adalah kondisi yang bergerak. Air tersebut akan meredam panas dengan tujuan agar si panas yang masuk ke dalam sel kulit tidak bertambah parah."
2. Lembapkan area kulit yang terbakar
Perlu Mama ingat, setelah membilas luka bakar dengan air mengalir, langkah selanjutnya ialah membiarkan area sekitar kulit yang terbakar untuk tetap lembap.
"Setelah itu, bersihkan dan yang paling penting pada luka bakar adalah kelembapan kulitnya. Selama kulit lembap, maka penyembuhannya akan optimal," ujar dokter Kevin.
Mama dapat menggunakan obat luka bakar dengan fungsi yang melembapkan kulit. Pentingnya untuk menjaga kulit tetap lembap di sekitar area luka untuk mencapai hasil penyembuhan yang optimal.
"Jadi, jangan lupa fokus pada kelembapan kulit, gunakan produk-produk yang sifatnya melembapkan kulit dan kalau bisa yang sifatnya mempertahankan kelembapan terjaga di lapisan kulit," tambahnya.
3. Segera bawa ke dokter
Luka bakar bisa menyebabkan kulit melepuh hingga bergelembung yang berisi cairan. Mama sebaiknya tidak memecahkan gelembung tersebut karena berisiko terkena infeksi lebih lanjut.
"Mau mecahin gelembungnya, itu lebih baik dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat karena ketika gelembung itu pecah, risiko terkena infeksi akan lebih tinggi", tutur dokter Kevin.
"Risiko terbentuknya jaringan parut alias bekas luka itu akan lebih tinggi juga, jadi lebih baik dirujuk. " tambahnya.
Pecahnya gelembung luka bakar juga dapat menyebabkan bekas luka yang menghitam. Untuk itu, pentingnya menjaga agar luka tetap bersih dan hindari kontaminasi.
4. Rajin mengganti plester
Luka sebaiknya tidak dibiarkan terbuka, ya Ma. Gunakan plester penutup luka sesuai kebutuhan dan rutin mengganti plester agar kebersihan luka tetap terjaga.
"Idealnya memang kalau untuk penggantian plester seiring kita beraktivitas, 6-8 jam baiknya diganti. Tujuannya karena ketika kita beraktivitas, memungkinkan adanya keringat dan kotoran yang masuk lewat celah-celah tersebut," ungkap dokter Kevin.
"Yang kedua, biasanya kalau beraktivitas juga kita tidak sengaja mungkin ada plester yang terlepas, tergeser, terbuka, itu baiknya diganti," tambahnya.
5. Jangan biarkan luka terbuka
Tidak dapat dipungkiri, sebagian orang masih menganggap jika luka lebih baik dibiarkan terbuka. Namun, cara ini tidaklah tepat dalam mengobati sebuah luka, ya Ma.
Dokter Kevin mengingatkan, luka dalam keadaan basah dan lembap merupakan dua hal yang berbeda. Luka yang tidak ditutup dengan baik pasti memiliki kondisi yang basah bukannya lembap.
"Tadi ingat, basah tidak sama dengan lembap, terutama luka yang tidak ditutup dengan baik pasti basah, nanti akan mengulang lagi dari step awal," tuturnya.
Sang dokter juga menjelaskan, baik luka lecet, sayatan, hingga tertusuk merupakan tanda adanya kerusakan pada lapisan kulit karena kulit manusia memiliki fungsi utama sebagai barrier (penahan).
"Jika ada luka yang namanya luka harus ditutup, jadi enggak ada yang namanya prinsip luka terbuka karena kalau dia terbuka, lebih gampang kotor, terinfeksi, dan kombinasi," tambahnya.
6. Bahaya luka diolesi pasta gigi
Bagi yang masih suka mengolesi luka bakar dengan odol, lebih baik menghentikan kebiasaan ini. Dokter Kevin menjelaskan zat-zat kimia dalam odol bersifat korosif.
"Pasta gigi itu kan sifatnya ada klorin, trus juga ada zat-zat yang sifatnya sedikit korosif. Ketika diaplikasikan kepada luka di mana luka itu prinsip luka terbuka, dia akan cenderung bikin luka itu akan makin dalem," tuturnya.
Ketika luka semakin dalam, risiko terkena infeksi akan meningkat, akhirnya akan terjadi komplikasi yang lebih serius. Kemudian, pentingnya untuk selalu diingat agar tidak mengorek luka yang berbentuk koreng.
"Biasanya (luka) udah terbentuk koreng, dibuka lagi atau dikorek lagi itu semua jangan dilakukan karena melambatkan proses penyembuhan luka sama nanti lukanya akan berbekas yang lebih luas," tambahnya.
7. Kompres air dingin untuk luka memar
Bagaimana dengan luka memar? Luka memar dapat diatasi dengan mengompres menggunakan air dingin. Mama jangan sampai salah mengompres luka memar justru dengan air panas.
"Kompres dingin karena kompres dingin sifatnya menyempitkan pembuluh darah, jadi tujuannya untuk mengurangi biar gak sakit, bengkak, dan juga mengurangi kebiruan luka memar," ujar dokter Kevin.
Jika demam, sebaiknya mengompresnya dengan air hangat. Kedua hal ini tidaklah sama, maka perlu untuk selalu diingat agar tidak salah tindakan.
"Demam pertolongan pertamanya kompres air hangat di titik-titik sensitif karena air hangat tugasnya menurunkan pusat suhu otak biar si suhu ikut turun," tambahnya.
Nah, itu dia informasi seputar jangan pakai odol, ini 7 cara mengobati luka bakar dan memar. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- 10 Daftar Plester Luka Anti Air yang Transparan hingga Lebar
- 7 Daftar Obat Pengering Luka Luar
- Bahan Alami untuk Mengatasi Luka Bakar Membekas di Kulit