TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cegah Kanker Payudara, Pentingnya Kesadaran Kesehatan Payudara

Deteksi dini kanker payudara, penting untuk perempuan!

Unsplash/AngiolaHarry

Tahukah Mama bulan Oktober merupakan bulan untuk meningkatkan kesadaran kanker payudara? Bulan ini disebut juga "Pink October" sebagai kampanye kesadaran kanker payudara. 

Sayangnya, kesadaran perempuan di Indonesia tentang kanker payudara masih rendah. Sehingga, banyak dari mereka yang jarang melakukan deteksi dini kanker payudara. 

“Kesadaran mengenai kanker payudara, faktor risikonya, dan pentingnya deteksi dini masih relatif rendah di Indonesia. Banyak perempuan yang tidak dididik tentang perlunya pemeriksaan payudara sendiri secara teratur, mammogram, atau skrining klinis,” ungkap Shanti Persada, survivor dan salah satu pendiri Lovepink, dalam acara Pink October pada Rabu (11/10/2023) di PAUL Le Café, Senayan Park, Jakarta.

Lalu, seberapa penting diri kita harus sadar tentang kanker payudara? Berikut Popmama.com telah merangkum cegah kanker payudara, pentingnya kesadaran kesehatan payudara.

1. Deteksi dini cegah kanker payudara

Unsplash/Elen Sher

Perlu Mama ketahui, kanker payudara tidak diketahui penyebab pastinya. Tetapi, ada faktor risiko yang membuat perempuan bisa terkena penyakit mematikan satu ini. 

“Jadi, untuk kanker kita memang tidak tahu alasannya, tetapi ada faktor risiko-risiko yang mungkin kita bisa kena. Pertama, 99 persen itu perempuan karena kita punya hormon yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut,” tutur Shanti Persada. 

World Health Organization pun mencatat setiap tahunnya, kanker payudara membunuh lebih dari 500.000 perempuan di seluruh dunia. Di negara-negara miskin sumber daya misalnya, sebagian besar perempuan penderita kanker payudara didiagnosis pada penyakit stadium lanjut. 

2. Faktor genetik menurunkan kanker payudara

Unsplash/Susan G. Komen-3 Day

Melansir Centers for Disease Control and Prevention, risiko perempuan terkena kanker payudara lebih tinggi jika dia memiliki ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan (kerabat tingkat pertama) atau beberapa anggota keluarga dari pihak ibu atau ayah menderita kanker payudara atau ovarium.

Hal inilah yang juga ditekankan oleh Shanti bahwa faktor genetik menjadi risiko yang tidak bisa dikendalikan oleh perempuan dari kanker payudara. Jika Mama memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara, perlunya melakukan pendeteksian sejak dini. 

"Kita berisiko ketika punya garis keturunan ibunya dan sebagainya turun secara genetik, jadi itu memberikan sekian persen kapada risiko kita," jelasnya. 

3. Menstruasi dini berisiko kanker payudara

Unsplash/Natracare

Mengapa perempuan perlu menyadari kanker payudara? Perlu Mama catat, menstruasi dini saja juga berisiko terhadap kanker payudara di kemudian hari. 

"Mungkin dulunya waktu menstruasi kita di bawah umur 10 tahun, jadi estrogen biang keladinya langsung demo," tutur Shanti. 

Melansir laman Breast Cancer, perempuan yang mulai menstruasi di bawah usia 12 tahun memang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara di kemudian hari. Hal serupa juga terjadi pada perempuan yang mengalami menopause usia di atas 55 tahun. 

Selain itu, ketika anak perempuan mulai menstruasi pada usia lebih muda, waktu antara perkembangan payudara dan kehamilan di bulan pertama biasanya lebih lama dibandingkan saat menstruasi terjadi setelahnya. Pada masa ini, jaringan payudara cenderung belum matang dan sangat sensitif terhadap pengaruh hormonal.

4. Menopause terlambat berisiko kanker payudara

Unsplash/National Cancer Institute

Sebagai survivor kanker payudara, Shanti menjelaskan menopause di usia lebih dari 50 tahun juga berisiko terhadap kanker payudara. Inilah yang perlu disadari oleh perempuan. 

"Ketika kita menopause harusnya 40 atau 50-an tahun, ini mulai 70 tahun, nah itu memberi risiko juga," tutur Shanti.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan penelitian telah menunjukkan bahwa faktor utama yang memengaruhi risiko perempuan terkena kanker payudara adalah usia dan bertambahnya usia.

Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada perempuan berusia 50 tahun atau lebih. Untuk itu, Mama juga perlu memperhatikan kondisi payudara ketika sudah memasuki usia lanjut.

5. Cegah kanker payudara dengan perhatikan gaya hidup

Pexels.com/padrinan

Gaya hidup juga menjadi salah satu faktor risiko terkena kanker payudara. Asupan makanan, stres, hingga kesibukan juga perlu diperhatikan untuk mencegah kanker payudara. 

"Yang paling mungkin berlaku untuk kita semua adalah lifestyle. Kita harus lihat lifestyle kita, stres tinggi, terus kemudian karena asupan makanan seperti apa, mungkin kita sama-sama kerja sampai larut malam," ujar Shanti. 

Penelitian menunjukkan bahwa faktor lain seperti merokok, paparan bahan kimia dapat menyebabkan kanker. Adapun perubahan hormon lain akibat kerja shift malam juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Nah, itu dia informasi seputar cegah kanker payudara, pentingnya kesadaran kesehatan payudara. Yuk, sadari kesehatan payudara! 

Baca juga: 

The Latest