Fenomena Filicide, Motif Orangtua Membunuh Anaknya Sendiri
Heboh filicide, fenomena orangtua membunuh anaknya sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua yang seharusnya menjadi agen pelindung untuk anak-anak mereka justru berperan sebaliknya. Baru-baru ini ramai pemberitaan kasus orangtua yang tega membunuh anaknya sendiri.
Dalam ilmu psikologi, fenomena ini disebut dengan filisida atau filicide yang merupakan pembunuhan anak dilakukan oleh orangtuanya sendiri. Tentunya, peristiwa ini jarang terjadi, namun miris dan sangat kompleks.
Lalu, bagaimana bisa orangtua membunuh anaknya sendiri? Berikut Popmama.com telah merangkum fenomena filicide, motif orangtua membunuh anaknya sendiri.
1. Apa itu filicide?
Seperti yang telah disinggung, filicide merupakan tindakan orangtua baik ibu atau ayahnya yang membunuh anaknya sendiri. Walaupun fenomena ini menggemparkan masyarakat, tetapi filicide sudah ada sejak dahulu.
Melansir Vienna Psychological Group, ada tiga istilah yang sering digunakan untuk kasus pembunuhan anak. Berikut istilah-istilanya:
- Neonaticide atau pembunuhan anak saat lahir.
- Pembunuhan bayi atau pembunuhan anak di bawah 12 bulan.
- Filicide atau pembunuhan seorang anak oleh orangtuanya.
2. Lima motif filicide
Perlu Mama ketahui, filicide sering kali melibatkan faktor-faktor kompleks, seperti masalah psikologis, emosional, dan sosial dalam keluarga. Melansir Vienna Psychological Group, terdapat lima karakteristik filicide:
- Filicide altruisme terjadi ketika orangtua termotivasi membunuh anaknya untuk meringankan penderitaan sang Anak berdasarkan apa yang dibayangkan orang tua. Klasifikasi filicide ini sering dikaitkan dengan orang tua yang mencoba bunuh diri.
- Filicide anak yang tidak dinginkan terjadi ketika orangtua membunuh anaknya karena tidak lagi menginginkan menjadi orang tua.
- Filicide psikosis akut terjadi ketika orangtua membunuh anaknya karena kondisi kesehatan mental yang parah.
- Filicide yang tidak disengaja biasanya terjadi ketika orangtua membunuh anaknya secara tidak sengaja. Pembunuhan jenis ini dapat terjadi jika orang tua mendisiplinkan anaknya, dan tindakan tersebut sudah keterlaluan.
- Pembunuhan balas dendam pasangan sering kali terjadi ketika orangtua membunuh anaknya untuk membalaskan dendamnya terhadap pasangannya.
3. Metode tindakan filicide
Filicide merupakan tindakan yang sangat serius dan ilegal. Orangtua yang melakukan filicide menggunakan beragam metode.
Tindakan filicide pada ibu sering kali dilakukan dengan tubuh pribadi sebagai senjata, seperti tangan untuk melakukan pencekikan, penenggelaman, hingga anak meninggal dalam keadaan lemas.
Sementara tindakan filicide pada ayah sering kali dilakukan dengan senjata yang umumnya berbeda-beda. Laki-laki cenderung menggunakan senjata seperti pisau seperti pisau untuk menusuk, memukul, atau melakukan tindakan kejahatan lainnya.
4. Mencegah terjadinya filicide
Mencegah filicide membutuhkan perhatian semua pihak termasuk kesadaran masyarakat dan perhatian keluarga. Berikut beberpapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah filicide:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang filicide dan dampaknya pada anak-anak dapat membantu orang untuk memahami tanda-tanda peringatan dan risiko terjadi akibat tindakan filicide.
- Dukungan kesehatan mental untuk orang tua menjadi penting dilakukan untuk memastikan bahwa orangtua dan individu yang mungkin memiliki risiko tindakan filicide mendapatkan akses ke layanan kesehatan mental.
- Perlawanan terhadap kekerasan dalam rumah tangga karena KDRT sering kali terkait dengan filicide. Mendukung dan melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga merupakan cara untuk mencegah potensi filicide.
- Memberikan pendidikan parenting kepada orang tua tentang keterampilan pengasuhan anak, penyelesaian konflik, dan manajemen stres yang dapat membantu mencegah tindakan filicide.
- Perlunya dukungan keluarga dan sosial karena berperan penting dalam mendeteksi tanda-tanda peringatan dan memberikan dukungan kepada orang tua yang mungkin mengalami tekanan atau kesulitan.
- Mengatasi konflik perlu ditangani dengan bijaksana dan secara damai untuk mencegah tindakan filicide sebagai bentuk balas dendam.
- Dukungan dari pihak berwenang agar bertindak cepat dalam menangani laporan dan kasus yang berkaitan dengan filicide.
5. Kapan harus mencari bantuan?
Jika Mama atau seseorang yang dikenal berpikir untuk menyakiti diri sendiri, bunuh diri, pembunuhan, atau berada dalam tekanan kejiwaan, segera hubungi 112 atau nomor darurat setempat.
Hubungi pula layanan konseling untuk mendapatkan bantuan profesional. Adapun peran keluarga juga menjadi penting untuk mencegah terjadinya filicide.
Nah, itu dia informasi seputar fenomena filicide, motif orang tua membunuh anaknya sendiri. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Pengasuh Membunuh Anak Majikan yang Masih Berusia 3 Tahun
- Terinspirasi Film Horor, Gadis Remaja Bunuh Anak 6 Tahun
- Mengapa Ibu Bisa Membunuh Anaknya, Ini Tanggapan Psikolog!