TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kasus Obesitas Ekstrem di Indonesia dan Cara Mencegahnya

Waspada! Sudah banyak kasus obesitas yang menjadi masalah serius di Indonesia

Unsplash/Ehimetalor Akhere Unuabona

Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi masalah serius di Indonesia. UNICEF mencatat bahwa pada tahun 2018, 7,6 juta anak-anak usia sekolah di Indonesia sudah mengalami obesitas. Pada remaja sebanyak 3,3 juta dan orang dewasa sebanyak 64,4 juta.

UNICEF juga mencatat bahwa makanan dan lingkungan fisik di Indonesia berkontribusi besar semakin tingginya angka obesitas. Ketersediaan air bersih di mana 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia masih kurang memiliki akses air minum yang aman.

Sama halnya dengan di lingkungan sekolah yang mencapai 20% hingga 30% sekolah kurang mendapatkan akses air minum yang aman. Sehingga, kasus-kasus obesitas di Indonesia kerap muncul dan menjadi perbincangan publik. 

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar 4 kasus obesitas ekstrem di Indonesia dan cara mencegahnya yang dapat disimak di bawah ini.

1. Sumarlan berbobot 200 kg

Unsplash/Towfiqu Barbhuiya

Baru-baru ini media sosial viral karena adanya kasus Sumarlan, pria berbobot 200 kg asal Grobogan, Jawa Tengah. Akibat bobot tubuhnya, Sumarlan tidak bisa berjalan hingga mengalami penyakit diabetes melitus dan hipertensi. 

Pria berusia 55 tahun ini awalnya enggan dirawat di rumah sakit, namun berkat bujukan dari Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, Sumarlan berhasil mendapatkan perawatan dan kini kondisinya dalam pengawasan. 

Dilansir Healthline, obesitas meningkatkan risiko banyak kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi. Kondisi ini sangat berhubungan satu sama lain di mana hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, masalah otak dan kognitif, serta risiko demensia yang lebih tinggi. 

2. Bayi Kenzie berbobot 27 kg

TikTok/@ismibossgep78

Pada awal 2023, media sosial sempat viral dengan kemunculan bayi berbobot 27 kg asal Bekasi bernama Kenzie. Di usianya yang baru satu tahun, Kenzie sudah memiliki berat badan di luar bayi pada umumnya. 

Orang tua Kenzie mengungkap bahwa sering memberikan susu kental manis kepada sang anak, sebagai pengganti ASI. Dilatar belakangi oleh riwayat batu empedu yang membuat kesulitan memproduksi ASI menjadi penyebab dirinya memberikan susu kental manis. 

Dilansir National Library of Medicine, susu kental manis tidak boleh diberikan kepada anak kecil (1-3 tahun) terutama bayi karena rendahnya nilai gizi dan kandungan gula yang tinggi. Faktor ekonomi dan rendahnya pengetahuan orang tua akan kebutuhan gizi anak menjadi penyebab dari tidak tercukupinya gizi anak dengan baik hingga mengalami berbagai risiko penyakit, salah satunya obesitas. 

3. Fajri berbobot 300 kg

Dok. RSUD Kota Tangerang

Masih di tahun 2023, kemunculan berita viral di media sosial tentang obesitas datang dari Fajri, pria berbobot 300 kg. Pria berusia 26 tahun asal Tangerang ini mengalami obesitas hingga tidak bisa beranjak dari tempat tidur. 

Kini dirinya telah meninggal dunia akibat kegagalan multiorgan selama dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo pada Kamis (22/6/2023). Penyakit ini dikenal dengan sindrom disfungsi multiorgan atau kegagalan mutliorgan di mana dua atau lebih sistem organ tidak bekerja dengan baik. 

Dilansir Verywell Health, seseorang yang mengalami dua sistem organ yang gagal, berkemungkinan mengalami kematian 20% hingga 50%. Sedangkan, seseorang yang mengalami disfungsi empat sistem organ, kematiannya berkemungkinan besar mencapai 60% hingga 100%. 

4. Arya Permana berbobot 192 kg

Instagram.com/aryapermanaid

Pada 2016 silam, publik dihebohkan dengan kemunculan berita Arya Permana, bocah 10 tahun yang berbobot 192 kg. Keaadannya saat itu membuat Arya tidak bisa bersekolah dan bermain bersama teman sebayanya. 

Diketahui Arya mengalami obesitas karena pola makan yang tidak sehat di mana dirinya suka mengonsumsi makanan manis sejak kecil dan berat badannya mengalami kenaikan drastis saat usianya 8 tahun. 

Berkat bantuan dari binaragawan, Ade Rai yang membantunya menurunkan berat badan, kini Arya kembali hidup sehat. Saat ini Arya Permana sudah tumbuh menjadi remaja bertubuh kurus dan tinggi. 

 

 

5. Cara mencegah obesitas sejak dini

Freepik/Timolina

Gaya hidup menjadi kunci penentu kesehatan tubuh lebih baik. Untuk itu, ubahlah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mencegah obesitas dengan cara berikut ini melansir dari Harvard School of Public Health, apa saja?

  • Memilih makanan yang lebih sehat, seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, lemak sehat, dan sumber protein.
  • Membatasi makanan tidak sehat seperti makanan olahan, makanan mengandung lemak jenuh, daging olahan, dan minuman manis.
  • Meningkatkan aktivitas fisik.
  • Membatasi waktu menatap layar, waktu duduk, ataupun waktu bersantai. 
  • Meningkatkan kualitas tidur.
  • Mengurangi stres.

Itu dia informasi seputar 4 kasus obesitas ekstrem di Indonesia dan cara mencegahnya. Semoga Mama dan keluarga senantiasa tetap sehat, ya.

Baca juga:

The Latest