7 Kebiasaan Olahraga yang Salah untuk Turunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan harus diimbangi dengan kebiasaan olahraga yang tepat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Olahraga menjadi pilihan untuk menurunkan berat badan. Ada beragam macam olahraga yang bisa dilakukan seperti lari, senam, yoga, lompat tali, dan sebagainya. Tapi, apakah olahraga yang Mama lakukan sudah tepat untuk menurunkan berat badan?
Mama mungkin tidak menyadari adanya kesalahan olahraga yang justru menghambat turunnya berat badan. Selain mengatur pola makan, perlunya mempraktikkan olahraga yang tepat juga sangat penting dan baik untuk kesehatan.
Bagi Mama yang penasaran akan informasi ini, berikut Popmama.com telah merangkum 7 kebiasaan olahraga yang salah untuk turunkan berat badan. Simak di bawah ini.
1. Memilih jenis olahraga yang tidak disukai
Walaupun terkesan sepele, nyatanya jika memilih jenis olahraga yang tidak disukai akan membuat Mama tidak menikmati rutinitas olahraga tersebut. Berbagai jenis olahraga memang dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi jika salah dalam memilih olahraga akan cepat sekali kehilangan motivasi untuk melakukannya.
Dilansir dari laman Eat This Not That, Lauren Chante selaku pelatih kekuatan profesional mengungkapkan bahwa dengan memilih olahraga yang benar-benar dinikmati, membuat kita lebih mungkin menyelesaikan olahraga tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
Jika Mama tengah mengalami hal ini, ada baiknya untuk mencoba mencari tahu olahraga apa yang disukai dan dinikmati. Dengan begitu, Mama akan lebih mudah menjalaninya dan upaya untuk menurunkan berat badan akan tercapai.
2. Berolahraga terlalu keras
Mendambakan berat badan ideal dengan berolahraga memang tidak salah, Tapi, apa jadinya jika kita berolahraga terlalu keras karena adanya ambisi untuk menurunkan berat badan?
Berolahraga terlalu keras tanpa adanya istirahat dan diimbangi nutrisi cukup dapat menyebabkan risiko masalah kesehatan jangka pandek dan panjang. Dilansir dari National Academy of Sports Medicine, kelelahan dan rendahnya energi akibat olahraga berlebihan dapat menyebabkan iritasi, kemarahan, masalah tidur, pekerjaan, hingga kurangnya menikmati hobi yang dimiliki.
Tidak hanya itu, risiko cedera seperti ketegangan otot, nyeri sendi, perubahan nafsu makan, dan suasana hati dapat terdampak jika berolahraga terlalu keras. Maka dari itu, tubuh juga membutuhkan istirahat cukup agar dapat bekerja maksimal.
Dalam jangka panjang, olahraga terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan jantung. Jaringan otot pun juga dapat rusak yang melepaskan protein dan elektrolit ke dalam darah, yang dapat merusak jantung dan ginjal.
3. Makan terlalu sedikit
Tentunya, olahraga juga harus diimbangi dengan pola makan yang baik untuk menurunkan berat badan. Tapi, beberapa kasus justru mengubah porsi makan yang terlalu sedikit dan aktivitas olahraga yang berlebih.
Jika Mama memaksakan diri untuk mengeluarkan lebih banyak kalori dengan olahraga yang terlalu keras, sebaiknya kebiasaan ini perlu diubah. Diet ketat dengan olahraga terlalu keras akan menyebabkan cedera atau sakit karena tidak adanya nutrisi yang seimbang.
Dengan olahraga saja kalori dalam tubuh bisa terbakar, namun jika dipaksa dengan olahraga terlalu keras dan jumlah porsi makan yang terlalu sedikit akan menyebabkan tubuh kekurangan gizi, melemahnya sistem kekebalan tubuh, anemia, kelelahan kronis, mudah marah, dan masalah hormonal terkhususnya bagi perempuan.
Perlu Mama ingat bahwa terlalu banyak olahraga dan kurangnya makan akan memperburuk kondisi tubuh. Pikirkan untuk istirahat dan mengonsumsi nutrisi yang tepat untuk kebaikan kesehatan tubuh dan penampilan fisik secara keseluruhan.
4. Kurangnya tidur yang cukup
Bagi sebagian orang berolahraga tanpa diimbangi dengan tidur yang cukup mungkin baik-baik saja. Akan tetapi, jika kebiasaan ini terus dilakukan akan berakibat buruk karena tanpa tidur, tubuh tidak akan pulih dari tekanan fisik dan kebugaran akan menurun.
Dilansir dari National Heart, Lung, and Blood Institute, kurangnya tidur dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, obesitas, dan depresi. Pada orang dewasa yang lebih tua, kurang tidur dapat dikaitkan dengan kemungkinan jatuh dan patah tulang lebih tinggi.
Kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar kortisol yang membuat sistem kekebalan tubuh rentan terhadap virus. Oleh karena itu, alangkah lebih agar Mama istirahat yang cukup setelah berolahraga untuk mengurangi risiko cedera dan memulihkan diri.
5. Kurangnya protein dalam tubuh
Berolahraga juga harus diimbangi dengan mengonsumi kadar protein yang cukup. Tapi, tahukah Mama jika kurangnya kadar protein dalam tubuh akan menyebabkan masalah kesehatan?
Dilansir dari UCLA Health, tubuh kekurangan protein akan menyebabkan masalah seperti rambut dan kuku rapuh, merasa lemah atau lapar, kesulitan berfikir, kelemahan otot, perubahan suasana hati, dan sering sakit karena protein berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Diet kaya protein membantu meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh karena olahraga membakar lebih banyak kalori dan protein membutuhkan waktu lama untuk dipecah. Protein juga sangat penting karena menyediakan asam amino untuk membangun dan memperbaiki otot.
Bagi orang-orang yang tidak mengonsumi protein hewani, tetap bisa mendapatkan cukup protein dari sumber nabati. Mama dapat mengonsumsi protein yang cukup untuk membantu menyukseskan program menurunkan berat badan.
6. Terlalu banyak kardio
Kardio memang membakar banyak kalori, tetapi jika dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan masalah serius. Terlalu banyak kardio akan mendorong kerja jantung terlalu keras yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Terlalu banyak kardio juga akan membuat Mama kehilangan massa otot dan ini membuat sistem metabolisme melambat. Akibatnya, mekanisme pembakaran lemak dalam tubuh pun akan melambat pula.
Alhasil, penurunan berat badan tidak akan secepat yang diinginkan. Tubuh juga tidak akan cepat pulih dari latihan sebelumnya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tubuh juga butuh waktu untuk pulih dari akivitas olahraga yang dilakukan.
7. Terlalu banyak mengonsumsi minuman berenergi
Minuman berenergi umumnya mendorong untuk lebih bersemangat dalam berolahraga. Namun, perlu diingat bahwa minuman tersebut juga mengandung pewarna buatan, gula, dan bahan kimia lainnya.
Kadar gula dalam minuman berenergi jika dikonsumsi secara berlebihan akan menyebakan tubuh merasa lebih lelah dan mengantuk. Sedangkan, kadar kafein yang tinggi dalam minuman berenergi akan menyebabkan keracunan kafein akut jika dikonsumsi secara berlebih.
Keracunan kafein akut menyebabkan orang mengalami muntah, kejang, dan peningkatan detak jantung. Maka dari itu, mengonsumsi sesuatu yang berlebihan tidak akan berdampak baik bagi tubuh.
Itu dia informasi seputar 7 kebiasaan olahraga yang salah untuk turunkan berat badan. Semoga dapat bermanfaat untuk Mama.
Baca juga:
- Badan Sakit setelah Olahraga? Ini Penyebab dan Cara Mengatasi
- 5 Jenis Olahraga untuk Turunkan Berat Badan bagi 40 Tahun ke Atas
- 7 Olahraga Pagi untuk Menurunkan Berat Badan, Konsisten itu Kuncinya