6 Penyakit yang Akan Datang jika Rumah Banyak Tikus
Ada penyakit yang mengancam akibat di rumah banyak tikus!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah rumah Mama banyak tikus yang bersemayam? Mama perlu berhati-hati dengan potensi penyakit yang disebarkan oleh tiku-tikus tersebut.
Salah satu penyakit yang disebarkan oleh tikus ialah pes. Penyakit ini tergolong dalam penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama yersinia pestis.
Kementerian Kesehatan mencatat ada empat wilayah di Indonesia yang pernah mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) pes, yaitu Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur), Kabupaten Boyolali (Jawa Tengah), Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta), dan Kabupaten Bandung (Jawa Barat).
Selain pes, ada penyakit lainnya akibat tikus. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar 6 penyakit yang akan datang jika rumah banyak tikus.
1. Penyakit leptospirosis
Penyakit pertama ialah leptospirosis atau penyakit infeksi bakteri yang dapat memengaruhi manusia dan hewan, termasuk tikus ataupun anjing.
Melansir National Health Service UK, penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira di mana manusia biasanya terinfeksi melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi bakteri ini.
Manusia juga dapat tertular penyakit ini saat menyentuh darah atau daging hewan yang terinfeksi. Biasanya, leptospirosis sangat jarang tertular dari hewan peliharaan, orang lain, ataupun gigitan.
Gejala leptospirosis bervariasi dari mulai ringan hingga parah dengan gejala awalnya mirip dengan gejala flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, mual, muntah, dan sakit perut.
Dalam kasus yang lebih serius, penyakit ini bisa mengakibatkan peradangan pada hati (hepatitis), gangguan pada ginjal (nefritis), masalah dalam sistem pernapasan, dan kardiovaskular.
2. Penyakit salmonellosis
Salmonellosis merupakan kondisi penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella. Apakah ada hubungannya dengan tikus?
Tikus yang terinfeksi bakteri ini dapat menjadi sumber penyebaran infeksi salmonellosis ke manusia, sehingga mengklasifikasikannya sebagai infeksi yang berpotensi zoonosis.
Melansir Minnesota Department of Health, salmonella biasanya menular ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Adapun gejalanya sebagai berikut:
- Diare
- Sakit perut dan kram
- Demam
- Gejala biasanya dimulai dalam waktu 12 hingga 96 jam setelah paparan, namun dapat dimulai hingga 2 minggu setelah paparan.
3. Berisiko terkena hantavirus
Penyakit selanjutnya ialah hantavirus. Melansir Centers for Disease Control and Prevention, hantavirus merupakan sekelompok virus yang dibawa oleh beberapa hewan pengerat.
Beberapa hantavirus dapat menyebabkan penyakit langka namun mematikan yang disebut hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Manusia bisa tertular HPS ketika menghirup hantavirus.
Hal ini bisa terjadi ketika urine dan kotoran tikus yang mengandung hantavirus tercampur dalam udara. Manusia juga dapat terinfeksi ketika menyentuh urine, kotoran, atau bahkan sarang tikus yang mengandung virus ini.
Manusia yang terkena HPS akan merasakan sakit 1 hingga 5 minggu setelah terinfeksi. Pada awalnya penderita HPS akan mengalami gejala berikut ini:
- Demam
- Nyeri otot yang parah
- Kelelahan
4. Penyakit kulit
Siapa sangka, keberadaan tikus di rumah juga dapat menyebabkan penyakit kulit. Tikus dapat menggigit manusia, terutama jika merasa terancam atau mencari makanan.
Gigitan tikus dapat menyebabkan luka terbuka pada kulit. Jika tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan meradang, lho Ma!
Kontak dengan feses, urine, atau air liur tikus juga dapat menyebabkan reaksi kulit seperti ruam atau reaksi alergi pada beberapa individu yang sensitif terhadap alergen tikus.
Meskipun bukan penyakit yang umum, tikus dapat menjadi inang bagi tungau scabies. Tungau scabies ini dapat menyerang manusia dan menyebabkan kondisi kulit yang sangat gatal dan infeksi.
5. Asma dan alergi
Hama tikus di sekitar rumah dapat menyebabkan gejala asma kambuh. Melansir Premium Termite & Pest Control, hama dapat menyebarkan alergen melalui partikel di udara.
Hewan pengerat seperti tikus dapat memperburuk gejala asma dan alergi dengan meninggalkan bulu atau kotorannya. Berikut beberapa gejala umum yang berhubungan dengan asma dan paparan hama:
- Batuk
- Bersin
- Sesak di dada
- Ruam kulit
- Hidung tersumbat
- Serangan asma
Banyak dari gejala-gejala ini dapat diobati dengan obat alergi ataupun inhaler. Namun, paparan hama dan alergen lain dalam waktu yang lama dapat menyebabkan masalah pernapasan kronis dan serangan asma.
6. Keracunan makanan
Keracunan makanan akibat tikus juga dikenal sebagai rodent-borne disease. Kondisi ini disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau parasit yang dibawa oleh tikus atau hewan pengerat lainnya.
Tikus merupakan vektor yang dapat membawa berbagai jenis patogen penyebab keracunan makanan, termasuk bakteri, virus, atau parasit, yang dapat menimbulkan gejala serius pada manusia.
Untuk menghindari keracunan makanan akibat tikus, penting untuk menjaga kebersihan makanan, tempat penyimpanan makanan, dan hindari konsumsi makanan yang telah terkontaminasi tikus, ya Ma.
Nah, itu dia informasi seputar 6 penyakit yang akan datang jika rumah banyak tikus. Semoga bermanfaat untuk Mama dan keluarga.
Baca juga:
- Hati-hati Hantavirus dari Tikus, Segera Lakukan 5 Hal Ini Ma!
- Musim Penyakit, Sudah Lakukan 5 Hal Ini untuk Keluarga?
- 5 Aturan Makan dan Minum saat Traveling agar Terhindar dari Penyakit