Vaksin HPV Tidak Sebabkan Mandul, Ini Penjelasan Dokter!
Vaksin HPV penting untuk mencegah kanker serviks
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker serviks menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Penyakit yang menyerang leher rahim ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang telah menyebabkan kematian perempuan di Indonesia setiap jamnya.
Maka dari itu, Kemenkes menggalakkan vaksinasi HPV sejak dini untuk anak usia sekolah dasar. Sayangnya, hoaks tentang vaksin HPV yang disebut menyebabkan kemandulan, nyatanya marak tersebar luas.
Selaku spesialis anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A menjelaskan bahwa virus HPV tidak menyebabkan kemandulan pada anak. Vaksin tersebut justru membantu mencegah kanker serviks.
Simak informasi lengkapnya yang telah Popmama.com telah merangkum seputar vaksin HPV tidak sebabkan mandul, ini penjelasan dokter.
1. Pemberian vaksin HPV sejak dini
Kementerian Kesehatan memang tengah aktif menggalakkan vaksin HPV sejak dini untuk anak usia sekolah dasar demi mencegah penyakit kanker serviks. Sayangnya, hoaks tentang vaksin HPV menyebabkan kemandulan marak menyebar di media sosial.
Menanggapi hal ini, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A selaku spesialis anak menjelaskan bahwa hoaks tersebut tidaklah benar. Vaksin HPV diberikan sejak usia dini karena didukung oleh faktor kekebalan tubuh.
"Vaksin HPV menyebabkan mandul tidaklah benar. Setiap vaksin itu beda cara kerjanya, pendekatannya. Kalau vaksinasi HPV itu kenapa diberikan kepada anak bukan yang lain karena paling optimal di usia kira-kira pra-remaja untuk memberikan kekebalan tubuhnya," jelas dokter Kurniawan dalam acara Program Diskusi Kesehatan Bersama Jurnalis dengan Tema "Perluas Cakupan, Perkuat Kesadaran: Bersama Capai Generasi Bebas Kanker Serviks" pada Selasa (14/11/2023), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Perlu Mama ketahui, vaksin HPV justru dapat melindungi diri dari HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab 70% kanker serviks di seluruh dunia, sementara HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan kutil kelamin.
2. Penyebab dan penyebaran virus HPV
Di sisi lain, dr. Keven Pratama Manas Tali, Sp.OG menjeaskan kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang dapat menyerang berbagai area seperti orofaring atau bagian tengah tenggoroakan, pita suara, hingga anus.
"Jadi, kanker serviks ini disebabkan oleh virus yang namanya human papilloma, si virus ini banyak banget kausalnya jadi dia bisa menyebabkan orofaring, itu kerongkongan tenggorokan. Jadi, dia bisa menyerang di daerah situ kaya misalnya kaya pita suara kita pernapasan juga bisa terserang oleh si virus ini. Jadi dipikir tidak hanya sekadar di serviks," tutur dokter Keven.
Penularan virus terjadi melalui hubungan seksual atau kontak langsung, bukan melalui udara karena penyebaran virus HPV tidak seperti virus lainnya. Laki-laki juga bisa menjadi pembawa virus ini, ya Ma.
"Serviks adalah leher rahim. Kemudian dari orofaring bisa menyebabkan kanker penis. Si pria itu bisa membawa virus ini. Jadi, virus ini menyebar dari satu orang ke orang lain dengan cara berhubungan seksual atau kontak langsung, jadi bukan si virus ini terbang tiba-tiba," sambungnya.
3. Pencegahan virus HPV
Sejalan dokter Kurniawan, dokter Keven juga memberikan pernyataan yang sama terkait upaya pencegahan virus HPV dengan melakukan vaksinasi. Dokter Keven bahkan menyebut jika penyebab kanker serviks berbeda dengan kanker payudara.
"Kanker serviks itu biasanya ada tahapannya kalau kanker serviks ini berbeda dengan kanker-kanker lain misalnya kanker payudara karena si kanker serviks ini disebabkan oleh virus, beda dengan kanker payudara itu penyebabnya bukan virus," ujar dokter Keven.
Dokter Kevin juga menambahkan, pencegahan dengan perilaku seksual yang baik, termasuk menghindari bergonta-ganti pasangan secara berlebihan juga dapat menjadi cara untuk mencegah virus HPV.
"Perilaku seksual yang baik itu juga menentukkan. Misalnya, seseorang ini udah tahu dia emang punya faktor risiko, jangan bergonta-ganti pasangan. Jadi, ini menurunkan faktor risiko," sambungnya.
4. Sebaran kanker serviks di Indonesia
Kementerian Kesehatan mencatat setiap jamnya, dua perempuan meninggal karena kanker serviks di Indonesia. Dokter Keven bahkan menyebut infeksi HPV bisa terjadi pada semua kelompok usia dengan paling tinggi di usia 15 hinga 19 tahun.
"Kelompok usia yang terinfeksi ini penting juga, jadi umur 15 sampai 19 tahun yang paling banyak karena kontak seksual itu juga bisa dimulai di usia tersebut," jelas dokter Keven.
HPV penyebab kanker serviks juga dapat menyebabkan kulit kelamin atau pertumbuhan daging yang muncul di daerah genital dan sekitarnya. Kondisi ini diperparah dengan ditemukannya 3.600 kasus baru kutil kelamin setiap 1 jamnya yang terjadi di seluruh dunia.
5. Pendidikan seks sejak dini
Pendidikan seksual juga penting diajarkan kepada anak sejak dini. Dokter Keven menjelaskan sebagai orang tua, jangan jadikan pendidikan seks sebagai hal yang tabu guna mencegah kanker serviks.
"Pendidikan seksual itu juga penting, pendidikan seksual sedini mungkin dari anak-anak. Pendidikan seksual itu jangan lagi dianggap tabu tapi gimana cara kita menyampaikannya, didiskusikan ke anak kita sesuai dengan umurnya mereka," tutur dokter Keven.
Mama dapat mengajarkan pendidikan seksual dengan pendekatan yang menyesuaikan usia anak. Adapun, ajak anak mengikuti vaksinasi HPV yang dilaksanakan oleh Kemenkes selama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIUS).
Nah, itu dia informasi seputar vaksin HPV tidak sebabkan mandul, ini penjelasan dokter. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Kemenkes Gencarkan Imunisasi Gratis untuk Cegah Kanker Serviks
- Kanker Serviks Dapat Dideteksi Lebih Awal, Ini Kata Ahli
- Kabar Baik, Tahun 2023 Indonesia Produksi Vaksin Kanker Serviks