TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Harga Cabai Makin Naik, Ada yang Tembus 100 Ribu Rupiah Per Kg

Di beberapa wilayah ada yang sampai tembus 100 ribu per Kg. Makin pedas!

Pixabay/s-ms_1989

Menjelang Natal dan Tahun Baru, beberapa harga pangan semakin meroket, salah satu yang paling mengejutkan adalah harga cabai.

Beberapa wilayah menunjukkan adanya kenaikan pada cabai bahkan ada yang sampai Rp. 100.000 per Kg. 

Berikut ini Popmama.com ulas mengenai harga cabai yang semakin melesat.

1. Harga cabai mencapai Rp. 100.000 per Kg

Pexels/Piyapong Sayduang

Menurut data dari infopangan.jakarta.go.id pada Minggu (19/12), terdapat harga yang fantastis untuk beragam jenis cabai di Jakarta. 

Untuk harga rata-rata komoditas di Pasar Induk Kramat Jati pada Sabtu, 18 Desember 2021 harga cabai rawit tercatat Rp. 70.000 per Kg atau turun 2000 rupiah dari satu hari sebelumnya. Cabai merah besar Rp. 32.000 per Kg. Cabai merah keriting Rp. 30.000 per Kg. Cabai rawit hijau Rp. 40.000 per Kg.

Sementara menurut data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata dan perubahan menurut data terakhir di tanggal 16 Desember 2021 menunjukan harga cabai yang mengejutkan datang dari Pasar Tradisional di Sulawesi Tenggara. Harga Cabai Rawit Merah di kawasan tersebut mencapai Rp. 102.500 per Kg, sedangkan cabai merah keriting Rp. 60.000. 

Selain di Sulawesi, provinsi yang alami harga cabai rawit merah di atas 100 ribu rupiah diantaranya adalah Kalimantan Selatan (Rp. 103.350/Kg), Kepulauan Bangka Belitung (Rp 103.750/Kg), Kalimantan Tengah (Rp. 111.250/Kg), Kalimantan Barat (Rp.  112.000/Kg), Papua Barat (Rp. 112.500/Kg), Maluku (Rp. 153.750/Kg), dan yang paling tinggi adalah harga cabai rawit merah di Maluku Utara (Rp. 165.000/Kg). 

2. Mengapa harga cabai bisa naik jelang Natal dan Tahun Baru?

Freepik

Dilansir kominfo.jatimprov.go.id, naiknya harga cabai rawit di pasaran menjelang natal dan tahun baru (Nataru) 2021/2022 salah satu penyebabnya adalah tingginya curah hujan pada bulan Desember ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, mengatakan daerah yang panenan cabai rawitnya cukup luas di akhir 2021 ini berada di daerah Blitar, Malang, Jember, Lumajang, Sumenep, dan Probolinggo.

"Untuk mempertahankan ketersediaan cabai ini, beberapa hal menjadi perhatian. Antara lain mengantisipasi adanya dampak La Nina berupa bencana hidrometeorologi banjir yang berpotensi mengancam sektor pertanian. Selain itu optimalisasi pewaspadaan terjadinya peningkatan serangan organisme penganggu tumbuhan, karena musim hujan memiliki kelembapan tinggi," kata Hadi.

3. Agar lebih hemat, tanam cabai di rumah yuk, Ma

Unsplash

Nah Ma, melihat harga cabai makin mahal, Mama bisa mencoba menanam cabai di rumah ya. Berikut caranya:

  • Cara pertama menanam cabai rawit merah di rumah yaitu menyediakan media semai. Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul tanah sedalam kira-kira 40 cm. Media untuk penyemaian perbandingannya adalah lahan yang dicampur tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 3:2:1. Mama juga bisa memakai wadah semai seperti polybag kecil, kantung plastik, daun pisang, nampan plastik, atau memanfaatkan gelas plastik bekas minuman yang diberi lubang.
  • Benih cabai rawit bisa didapatkan dari dalam buahnya. Potong secara membujur kulit buahnya. Lalu, buang biji yang ada pada bagian pangkal dan ujung buah, selanjutnya ambil biji di bagian tengah. Biji pada bagian tengah paling berkualitas. Selanjutnya, rendam biji cabai rawit tersebut di dalam air bersih dan buang biji yang mengambang. Untuk biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam di dalam air. Jika sudah, jemur biji tersebut hingga kering selama 3 hari.
  • Masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutup permukaannya dengan media tanam. Langkah selanjutnya, mulai menanam bibit cabai rawit dan sirami dengan baik.  Tanaman cabai rawit membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari. Kalau kurang sinar matahari, tanaman akan tumbuh meninggi, daun serta batang lemas, umur panen lebih lama dan produksinya jadi rendah, Ma. Biasanya, cabe rawit mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5 sampai 3 bulan sejak bibit ditanam.
  • Pastikan tanaman cabai rawit menerima setidaknya 2 cm air selama seminggu.
  • Tanaman cabai rawit membutuhkan air dan nutrisi yang cukup dengan pemberian pupuk.

Untuk cara menanam cabai rawit di rumah yang lebih lengkap, Mama bisa membuka artikel Popamam.com berjudul Harganya Makin Pedas, Ini 5 Cara Menanam Cabai Rawit di Halaman Rumah

Demikian informasi mengenai harga cabai yang naik hinggal mencapai Rp. 100.000 per Kg. Semoga harga cabai tidak terus melambung ya, agar kita bisa menikmati sambal dan hidangan pedas lainnya saat liburan natal dan tahun baru nanti.

Baca juga:

The Latest