Metode Turun Berat Badan dengan Memasukkan Kapsul Balon ke Lambung
Metode ini jadi yang pertama di Indonesia, diklaim lebih cepat dan minim efek samping
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melakukan program menurunkan berat badan mungkin menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi sebagian orang.
Diet ekstrem dan olahraga berlebihan menjadi pilihan untuk mencapai berat badan ideal dengan cepat. Tapi apakah cara ini sudah tepat dan sehat?
Tawaran instan lainnya yang cukup menggiurkan bagi orang dengan obesitas adalah dengan melakukan operasi dan meminum obat pelangsing.
Tapi, cara singkat ini tak lantas mudah dilakukan oleh banyak orang misalnya pada orang yang obesitas dengan penyakit penyerta seperti diabetes.
Obesitas dan Penyakit Metabolik Jadi Ancaman Serius di Indonesia
Obesitas dan penyakit metabolik terkait, seperti diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, dan dislipidemia, menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
Statistik menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia cukup tinggi, dengan 2 dari 10 orang dewasa di Indonesia dan 3 dari 10 orang dewasa di DKI Jakarta mengalami obesitas.
Kondisi ini seringkali menyebabkan komplikasi serius seperti stroke dan penyakit jantung. Jakarta Slimming Center by Klinik Permata Wong, yang dipimpin oleh Dr. Wong, Dipl.Derm, sebagai bagian dari komitmennya dalam menurunkan kasus obesitas di Indonesia, telah memperkenalkan teknologi terbaru bernama Program Allurion.
Program ini menggunakan metode memasukan kapsul balon ke dalam lambung, sehingga membuat pasien yang memiliki keluhan obesitas dan ingin melakukan penurunan berat badan bisa merasa lebih kenyang dan bisa mengontrol asupan makannya dengan baik dipandu oleh ahli nutrisi.
Program ini berasal dari Amerika Serikat dan telah diterapkan di lebih dari 90 negara, menjadi salah satu pilihan terapi obesitas bagi masyarakat Indonesia.
Rabu (21/05/2023), Jakarta Slimming Center by Klinik Permata Wong menjalankan Program Allurion untuk pertama kalinya di Indonesia, menjadikannya klinik pertama yang melaksanakan terapi ini.
Seperti apa terapi kapsul balon lambung yang bisa membantu penurunan berat badan ini?
Cek selengkapnya di Popmama.com berikut ini.
1. Metode balon lambung atau intragastric balloon terbukti secara medis dan sudah kantongi izin BPOM
Jika mendengar sekilas, mungkin saja perasaan ngeri datang ketika mendengar metode memasukan balon ke dalam lambung sebagai alternatif penurunan berat badan. Eits, jangan lantas berburuk sangka dulu.
Menurut Dr. Nathania S. Sutisna, Sp.GK, manajer klinis Jakarta Slimming Center, balon lambung atau intragastric balloon telah terbukti secara medis sebagai salah satu metode penurunan berat badan.
Terapi ini dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 27 kg/m2 atau dengan kondisi medis lainnya.
Jenis balon yang masuk ke dalam lambung ini berbeda dengan silicon yang digunakan untuk implan payudara atau bokong ya.
"Balon berbahan dasar polyurethane membuat perut terasa kenyang karena sebagian ruang pencernaan di lambung terisi dengan balon. Cairan memiliki ikatan seperti benang yang tergerus oleh waktu dan ketika memasuki waktu lebih dari 4 bulan balon tersebut akan luntur melalui proses pembuangan. Cairan dalam balon tersebut foodgrade jadi aman berada di tubuh manusia ," katanya.
Dr. Nathania menambahkan bahan polyurethane ini sangat tipis, kuat, dan lembut, hal ini dikarenakan lambung berkontraksi terus jadi bahan ini bisa menyesuaikan keadaan lambung kita.
"Bayangkan kalau bahannya keras, pasti akan membuat lambung sakit. Bahan ini elastis dan aman bagi lambung," ungkap Dr. Nathania.
2. Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan perawatan ini?
Bagi kamu yang tertarik dengan program penurunan berat badan ini, kamu sebelumnya perlu melakukan konsultasi kepada ahli kesehatan yang tersedia di Jakarta Slimming Center by Klinik Permata sebagai penyedia metode ini.
Pemeriksaan terdiri dari pengecekan Indeks Massa Tubuh dan berbagai pemeriksaan medis lainnya. Jika sebelumnya kamu melakukan perawatan di rumah sakit, kamu harus membawa rekam medis yang bisa menjadi pertimbangan para dokter untuk melanjutkan metode balon lambung.
Perawatan ini tidak diperuntukkan untuk ibu hamil dan menyusui ya. Jika kamu setelah melahirkan dan ingin melakukan metode ini, maka sebaiknya setelah selesai menyusui, lalu lakukan konsultasi terlebih dahulu.
Setelah konsultasi pada ahli nutrisi dan kamu bisa melanjutkan metode ini dengan melakukan persiapan yang disarankan minimal 10 hari sebelum pemasangan balon.
4. Proses memasukan balon ke lambung
Dr. Irina Kurniadi, SpRad selaku dokter spesialis radiologi dan team Allurion di Jakarta Slimming
Center menambahkan bahwa klinik juga menghadirkan Imaging Center yang juga menjadi bagian yang penting dari program Allurion.
Proses imaging akan memastikan keamanan dari pemasangan balon, dan membantu dokter dalam memastikan posisi kapsul sebesar ruas jari telah ditelan berada pada posisi yang benar di lambung dan dapat dilanjutkan dengan proses pengisian cairan khusus sebanyak 550ml melalui selang tipis.
Setelah pengisian selesai dan sebelum selang tipis ini dicabut, proses imaging dilakukan ulang untuk memastikan bahwa balon yang telah berada di posisi yang tepat, mengembung dengan baik.
Proses masuknya kapsul hingga menjadi balon yang berisi cairan 550 ml di lambung berlangsung sekitar 15 – 20 menit.
"Bagi pasien yang pernah melakukan perawatan ini, 3 sampai 7 hari pertama akan merasakan kurang nyaman seperti mual, hal ini menjelaskan bahwa fungsi respons lambung bekerja dengan baik, hal ini menjadi biasa karena adanya proses adaptasi dan sudah dialami 100 ribu pasien balon lambung.Selama proses adaptasi ini, waktu yang sangat krusial pasien berhubungan dengan dokter, makan pun sebaiknya sedikit-sedikit dan nggak boleh lupa minum," tambah Dr. Nathania.
5. Tidak selesai sampai memasukkan balon ke lambung, kamu juga harus mengatur pola makan dan gaya hidup
Setelah pemasangan balon lambung, pasien akan terus dipantau gaya hidup dan pola makannya.
Segala progress termonitoring secara detail melalui timbangan Allurion dan smartwatch Allurion yang terhubung dengan Allurion Apps sehingga dokter dapat memantau dari jauh dan mengingatkan untuk tetap menjaga asupan gizi dan aktivitas fisik secara berkala.
"Untuk metode pasang balon, dokter menerapkan defisit kalori diet seimbang dianjurkan dengan tinggi protein, karbohidrat sedang, dan lemak rendah. Jumlah kalori juga dibatasi disesuaikan dengan kebutuhan pasien perempuan dan laki-laki pun berbeda. Saya tidak menganjurkan menggunakan intermiten fasting, karena jenis diet ini bisa memicu asam lambung bagi sebagian orang. Saya akan memberikan meal plan dengan pola makan yang biasa dimakan oleh pasien, pagi, siang, dan malam dengan porsi yang dikurangi dari biasanya," tambah Dr. Nathania.
6. Mencegah efek yoyo pada orang yang sedang melakukan program diet
Balon akan berada di dalam lambung selama kurang lebih 16 minggu (4 bulan). Selama ini, pasien akan diatur pola makannya dengan gizi seimbang yang sesuai dengan ketentuan Kementrian Kesehatan.
Selain itu, pasien juga disarankan untuk aktif berolahraga dengan kemampuannya masing-masing. "Untuk olahraga, hindari olahraga ekstrim seperti diving yang terlalu dalam dan di awal pemasangan balon, sebaiknya hindari olahraga seperti basket atau yang banyak loncat-loncat agar menghindari efek mual," tambah Dr. Nathania.
Dr. Nathania juga menambahkan bahwa metode ini mempertahankan penurunan berat badan dan mencegah fenomena yoyo. Efek Yoyo adalah berat badan naik kembali setelah mengikuti program penurunan berat badan.
"Data dari Allurion Technology menunjukkan lebih dari 95% pasien Program Allurion dapat mempertahankan berat badannya selama 1 tahun dan masih berlanjut," tegasnya.
Cukup menarik bulan metode penurunan berat badan dan dengan balon lambung?
Demikian informasi mengenai metode penurunan berat badan, balon lambung. Semoga menjadi salah satu pertimbangan untuk kamu yang selalu merasa gagal diet.
Baca juga:
- Melly Goeslaw Akui Makan Satu Sendok Langsung Kenyang, Ini Alasannya
- Penyanyi Melly Goeslaw Menjalani Operasi Bariatrik
- Cari Tahu Mengenai 5 Metode Puasa Intermiten untuk Program Diet