Pengobatan dan Terapi yang Dijalani Sutopo BNPB Sebelum Wafat
Almarhum Sutopo sangat bersemangat melakukan pengobatan dan terapi melawan kanker
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninggal dunia pada Minggu (7/7) sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou atau pukul 01.00 WIB.
Kabar tersebut disampaikan akun Twitter Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Beliau meninggal karena penyakit kanker paru-paru stadium 4B. Sutopo divonis kanker pada Desember akhir ditahun 2017 dan dinyatakan mengalami kanker stadium empat pada awal tahun 2018.
Sedari divonis mengidap kanker Paru-Paru, Almarhum tak pernah berhenti membagikan keaadannya melalui akun Instagram dan Twitter pribadinya.
Ia ingin memberikan banyak informasi mengenai penyakitnya kepada para pejuang kanker lainnya agar mereka bisa bersemangat dalam melawan kanker.
Namun, takdir berkata lain, Pak Topo wafat saat sedang berobat di Guangzhou, China.
Berikut ini kami uraikan beberapa postingan Pak Topo di Instagram pribadinya dalam perjuangannya melawan kanker paru-paru.
1. Berjuang melawan sakit ditengah bencana alam
Postingan ini ia unggah pada 19 Februari 2019. Pada foto tersebut terlihat Almarhum Sutopo sedang menjalani terapi.
Terapi ini tengah dilakukan bertepatan saat Gunung Sinabung meletus.
Saat Gunung Sinabung meletus dahsyat pagi ini. Saya pun juga melawan dahsyatnya sakit ini. Alam dan manusia selalu berinteraksi. Saling mengasihi dan hidup harmoni. Semua kehidupan dan alam semesta telah diatur oleh Sang Maha Kuasa. Kita hanya menjalankan. Mengisi kehidupan agar bisa memberikan manfaat untuk sesama.
2. Sebagai perokok pasif, Sutopo himbau untuk menjaga kesehatan
Kanker paru-paru bukan hanya membayangi perokok aktif, perokok. pasif seperti Pak Topo pun bisa divonis kanker paru-paru. Sebagai pejuang kanker, ia tak pelit untuk membagikan informasi mengenai sakit yang ia idapnya.
Ia mengunggah sebuah video dimana kanker paru-paru bisa menggeregoti tubuh meskipun kita bukan perokok aktif.
Perokok pasif saja bisa sakit kanker paru-paru seperti saya. Apalagi bagi yang perokok aktif. Menghabiskan beberapa bungkus rokok dalam sehari. Pasti lebih berbahaya. Lebih berisiko dan tidak sehat.
Mari hidup sehat. Jaga lingkungan kita.
3. Pengambilan cairan yang harus dilakukan rutin
Salah satu pengobatan yang harus dijalani Sutopo adalah pengambilan cairan yang bercampur dengan darah yang harus dilakukan secara rutin.
Apalagi jika sakit kankernya sudah stadium 4. Dokter sudah mengatakan usiamu tinggal sekian tahun. Sudah ada efek dari kanker berupa cairan di paru, menyebar di tulang, atau ke organ tubuh lainnya. Pasti bingung dan kalut.
.
Sesungguhnya saya juga mengalami hal yang sama. Merasakan sakit luar biasa. Paru-paru saya pernah terisi cairan campur darah. Hampir setiap minggu diambil cairan tersebut sebanyak 1- 1,5 liter. Hampir 2 bulan seperti itu. Akhirnya dipasang pig tail agar bisa disedot/dipungsi di rumah.
4. Melakukan meditasi dengan yoga ditengah alam terbuka
Selain melakukan pengobatan secara medis, Almarhum Sutopo juga melakukan yoga untuk meditasi diri. Baginya ini berguna untuk menangani kegalauam hati dan nyeri.
5. Kemoterapi membuat rambut dikepalanya bertumbuh
Pak Topo dikenal sebagai sosok yang selalu optimis dan tak petnah mengeluh dengan sakit yang ia idap.
Melalui akun Instagramnya, ia selalu membagikan perkembangan kesehatannya dan meng-update kemoterapi yang ia jalani. Ia pun selalu meminta maaf kepada media dan masyarakat jika ia sedang menjalani pengobatan dan terapi tiba-tiba tetjadi bencana alam sehingga tak bisa menginformasikan keadaan iklim.
Saat membagikan keadaan kesehatannya tak jarang ia menggunakan kalimat yang santai dan candaan. Seperti postingan yang satu ini, ia mengabarkan bahwa bertahun-tahun ia botak, tapi berkat kemoterapi rambutnua justru tumbuh.
Bukan sulap, bukan sihir. Bertahun-tahun saya botak. Puluhan shampo dan penumbuh rambut saya gunakan. Tapi rambut tak tumbuh jua. Malah rambut makin tipis.
.
Namun pasca kemoterapi rambut saya malah tumbuh. Biasanya orang dikemo rambut rontok dan botak. Saya malah tumbuh rambutnya. Tak mengalami rontok.
.
Aneh. Dokterpun juga bilang aneh. Tapi nyata. Saya mengalami sendiri. Jadi ini beneran testimoni.
.
Makanya buat para pria botak, jangan frustasi. Ada cara baru tumbuhkan rambut. Silakan ikut kemoterapi jika ingin tumbuh rambut. Hubungi rumah sakit terdekat. Ada kemo yang ditanggung BPJS lho.
#2019GantiRambut #CaraBaruTumbuhkanRambut#rambut #ManfaatKemoterapi #botakisbeautiful#RambutkuMahkotaku
6. Memanjatkan doa untuk Almarhumah Ibu Ani sebagai sesama pejuang kanker
Sebelum Ibu Ani meninggal dunia, Almarhum Sutopo sempat memanjatkan doa dan mendukung kesembuhan Ibu Ani sebagi sesama pejuang kanker.
Hal ini ia lakukan saat sedang melakukan kemoterapi yang kedelapan di RSPAD Gatot Subroto.
Doa Untuk Ibu Ani SBY dari Penyintas Kanker Paru Stadium 4B yang sedang Menjalani Kemoterapi ke-8
Di saat saya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta, sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore.
Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah ketika dokter memvonis sakit kanker. Rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal.
Yang penting Ibu Ani tetap semangat, ikhlas menerima ujian sakit kanker darah ini, terus berdoa dan ikhtiar, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT karena masih banyak kenikmatan dan kesehatan tubuh lain yang Allah limpahkan kepada Ibu Ani.
Saya sebagai penyintas kanker paru stadium 4B yang sudah menjalani 1 tahun ini dan saat ini sedang menjalani kemoterapi ke-8, memahami dan mengerti sakit kanker itu seperti apa menyakitkannya. Perlu kesabaran dan kekuatan menghadapi ujian yang berat ini. Yang penting Ibu Ani harus ikhlas dan semangat. Jangan putus asa dan menyerah. Tetaplah berdoa kepada Allah SWT karena sesungguhnya sehat dan sakit itu kuasa Allah. Dokter, perawat dan orang lain adalah perantara saja sesuai keahlian yang dimilikinya.
Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan. Hindari makanan yang disukai kanker. Hindari gula kalau perlu tidak usah konsumsi lagi. Makan-makanan yang dibakar, berpengawet dan kimiawi dihindari. Perbanyak buah dan sayur. Dan yang tak kalah penting tetaplah berpikir positif. Pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita.
Ibu Ani sakit kanker darah tanda Allah sayang sama Ibu. Allah sedang menguji kesabaran, kekuatan dan taqwa kita agar kita senantiasa berdoa, meminta belas kasihan dan mengangkat sakit kita tanpa meninggalkan sakit yang lain.
Jadi tetap semangat, ikhlas dan sabar ya bu. Semoga ibu cepat sembuh dan sehat. Rakyat Indonesia mendoakan Ibu dan membutuhkan Ibu.
Buat Pak SBY dan keluarga agar tetap sabar merawat Ibu Ani.
7. Menggunakan korset khusus untuk mengembalikan fungsi tulang
Pak Topo juga menginformasikan bahwa dirinya menggunakan korset khusus untuk memperbaiki fungsi tulang belakangnya akibat dorongan massa kanker.
"Tulang belakang saya makin bengkok atau istilahnya skoliosis akibat dorongan massa kanker. Jalan sudah tidak tegap lagi. Untuk menahannya saya setiap hari harus pakai korset. Ini bukan rompi anti peluru atau pelangsing perut. Tapi korset untuk menahan tulang belakang agar tidak makin bengkok dan patah akibat makin rapuh tulangnya," ungkapnya dalam unggahan video dimana ia juga menunjukan jenis korset yang ia gunakan.
Ya, inilah adaptasi dan mitigasi yang harus saya lakukan. Memang tidak nyaman, sakit dan ribet. Tapi ini adalah salah satu bentuk ikhtiar.
.
Makanya selalu jagalah kesehatan. Sehat itu mahal. Ini baru disadari saat kita sudah menderita sakit. Tapi saat sehat, kita sering lupa dengan gaya hidup kita. Seolah kita merasa akan sesat abadi.
.
Selalu jagalah kesehatan. Isilah hidupmu dengan gaya hidup sehat. Berpikir positif. Berolahraga dan makan yang sehat.
.
Tetap semangat.
8. Senam yoga untuk memperbaiki tulang yang bengkok
Selain menggunakan korset, upaya laimnya yang Sutopo gunakan adalah belajar senam yoga.
Mungkin yoga bukanlah satu-satunya jalan untuk kesembuhannya, namun bagi Sutopo, yoga menjadi bentuk ikhtiar yang harus ditempuh untuk mengurangi rasa sakit.
Tulang belakang bengkok atau skoliosis yang terbentuk akibat kanker paru-paru sungguh menyakitkan. Tulang nyeri setiap saat. Tidur pun susah. Malam rasanya sangat panjang karena tidak bisa tidur nyenyak. Hanya tidur ayam. Akhirnya hati dan badan jadi tambah sakit dan gelisah.
.
Belajar senam yoga adalah salah satu ikhtiar. Apakah yoga bisa menyembuhkan? Bagi orang sakit apapun akan ditempuh agar sembuh dan sehat. .
Syukurlah bagi kalian yang sehat. Sehat itu mahal. Sehat itu nikmat dan anugerah Allah yang sungguh besar. Janganlah kau rusak tubuhmu dengan gaya hidup yang tidak sehat yang akhirnya bisa mendatangkan penyakit.
.
Selalu, jagalah kesehatanmu. Jagalah riang, gembira dan bahagia hatimu.
9. "Sakit itu tidak enak, sakit itu menderita"
Meski terlihat kuat dan bersemangat diluar, sebagai manusia rasa sakit pastilah tidak enak dan sangat menderita. Almarhum Sutopo memberikan pesan kepada banyak orang bahwa kesehatan itu mahal harganya. Ia mengatakan harus mengonsumsi 18 obat dan multivitamin untuk mengobati dan meringankan rasa nyeri.
Beliau juga memberi pesan BPJS tak mengcover seluruh biaya pengobatan. "BPJS tidak mengcover semua biaya obat dan pengobatan di rumah sakit. Sementara biaya sendiri langsung menguras tabungan sampai negatif," ungkapnya.
Untuk itulah jagalah kesehatan. Pertahankan sehatmu. Jangan membuat sakit dengan gaya hidup yang akhirnya membuat sakit. Jangan lupa olahraga, makan makanan yang sehat, perbanyak sayur buah dan yang sehat. Hindari makanan yang banyak pengawet dan mengandung kimiawi. Hentikan dan hindari merokok.
.
Saya hanya bisa sharing pengalaman bahwa sakit itu menderita dan tidak enak rasanya.
10. Pijatan sang Mama menjadi salah satu terapi yang ia lakukan
Masih diakun Instagram Sutopo, terlihat sosok Mama yang sangat perhatian dengan keadaan anaknya yang tengah berjuang melawan kanker stadium 4.
Bagi Sutopo, pijatan sang Mama sangat berarti untuk meringankan nyeri yang ia rasakan.
Sakit kanker yang sudah metastase ke tulang itu sakitnya luar biasa. Nyeri terus menerus dan di banyak sendi. Diberi morfin tidak mempan menahan sakit.
.
Alhamdulillah Ibuku masih sehat. Setiap merawatku. Tanpa kenal kenal lelah memijit sendi-sendi yang sakit. Meski selesai dipijit langsung sakit lagi. Mendoakankanku tanpa kenal lelah agar anaknya sembuh dari penderitaan sakit yang terus mendera anaknya. Doa ibu semoga di ijabah Allah YMK.
.
Mohon doanya semua netizen dan sahabatku semua.
11. Keberangkatan ke Guangzhou menjadi perjuangan terakhir Sutopo melawan kanker
Tak ada yang pernah tahu takdir seseorang, apalagi kapan waktunya Tuhan memanggil.
Sutopo berpamitan kepada para followersnya pada 15 Juni 2019 silam. Ia mengunggah sebuah video yang berisi rekaman bahwa dirinya sedang berada di bandara Soekarno Hatta untuk bertolak ke Guangzhou, China.
Ia ke Guangzhou untuk melakukan pengobatan disana. Pada caption ia menuliskan
Hari ini saya ke Guangzho untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh. Kondisinya sangat menyakitkan sekali.
.
Saya mohon doa restu kepada kepada semua netizen dan lainnyanny. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa,.
.
Saya di Guangzho selama 1 bulan. Maaf jika tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat. Mohon maaf ya
Tak disangka, perjuangan melawan kanker harus terhenti di Guangzhou. Selamat jalan pak Sutopo, jasamu sungguh besar untuk Indonesia.
Baca juga:
- Indonesia Kehilangan Sosok Pemerhati Iklim, Sutopo BNPB Tutup Usia
- Selain Menurunkan Risiko Kanker, Begini Manfaat Lain dari Jeruk Nipis
- Kenali Tanda Penyakit Kanker Payudara pada Pria dan Penanganannya
- 6 Efek Buruk Mengecat Rambut untuk Tubuh, Salah Satunya Pemicu Kanker!