Awas! 709 Pedagang Tradisional Positif Covid-19, 32 Meninggal Dunia
Jadi klaster penyebaran baru, tersebar di 133 pasar tradisional di Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus virus Covid-19 dilingkungan pasar tradisional makin banyak ditemukan. Hal ini membuat pasar tradisional jadi klaster penyebaran baru virus Corona di Indonesia.
Data yang dirilis dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) yang dikutip dari IDN Times mengungkapkan ada 709 pedagang pasar tradisional positif virus Corona.
Sebanyak 700 lebih pedagang tersebut tersebar di 133 pasar tradisional di seluruh Indonesia. Lebih parahnya lagi, sudah ada 32 pedagang pasar yang meninggal dunia.
Bagaimana penyebaran virus Corona di pasar tradisional bisa masif? Pasar tradisional apa saja yang terbanyak kasus positif virus Corona? Berikut Popmama.com rangkum berita lengkapnya.
1. Pasar Raya Padang jadi pasar tradisional dengan kasus Covid-19 terbanyak
Dari data IKAPPI menyebut bahwa Pasar Raya Padang di Sumatera Barat menjadi pasar dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia. Total ada 113 positif dengan 3 orang kasus meninggal dunia.
Berikut adalah 5 pasar tradisional dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia.
- Pasar Raya Padan, Sumatera Barat dengan 113 positif dan 3 orang meninggal
- Pasar Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan 50 kasus positif dan 2 orang meninggal
- Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur dengan 49 kasus positif
- Pasar Kobong Semarang, Jawa Tengah sebanyak 28 kasus
- Pasar PPI, Surabaya, Jawa Timur dengan 23 kasus positif
2. Dilihat dari Wilayah, DKI Jakarta yang terbanyak pedagang positif Covid-19
Jika dilihat dari wilayah, maka DKI Jakarta jadi wilayah yang menyumbang kasus Covid-19 terbanyak dari klaster pasar tradisional. Ditotalkan ada 152 pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian, wilayah kedua terbanyak adalah Jawa Timur dengan 127 kasus positif dan 14 kasus meninggal. Ketiga adalah Sumatera Barat dengan 120 kasus positif dan 3 kasus meninggal.
3. Per 22 Juni 2020 Kasus positif Covid-19 mencapai 46.845 orang, bertambah 954 orang dari hari sebelumnya
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut pertambahan 954 kasus baru hingga Senin pukul 12.00 WIB dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut membuat jumlah kasus positif virus Corona menjadi ada 46.845 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Informasi ini disampaikan Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami dapatkan jumlah kasus positif sebanyak 954 orang, sehingga totalnya menjadi 46.845 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers, Senin (22/6/2020) lewat kanal youtube BNPB.
Yurianto menyebut jumlah kasus baru ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 10.926 spesimen. Di man, jumlah spesimen yang sudah diperiksa hingga saat ini ada 650.311 spesimen dari 393.117 orang.
Terdapat 5 provinsi yang mencatat penambahan kasus Covid-19 dengan angka tinggi. Berikut daftar lengkapnya:
- Jawa Timur dengan 315 kasus baru
- DKI Jakarta 127 kasus baru
- Sulawesi Selatan 111 kasus baru
- Kalimantan Selatan 89 kasus baru
- Sumatera Selatan 60 kasus baru
Sementara itu, Yurianto juga menyebut ada penambahan sebanyak 331 pasien sembuh setelah pernah dinyatakan terinfeksi Covid-19. Dengan demikian, per Senin (22/6/2020) sudah ada 18.735 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
4. Ahli epidemologi UI sebut penataan pasar yang bersih bisa jadi kunci penekanan virus Covid-19
Melihat peningkatan kasus dari pasar tradisional, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dr. Pandu Riono mengatakan penularan di pasar tradisional tidak hanya terjadi dari pedagang ke pembeli. Namun, juga dari pembeli ke pedagang.
Sehingga kebersihan dan kesehatan baik pembeli atau pedagang harus sama-sama dijaga. Ia menyebut penataan pasar agar lebih bersih dengan sirkulasi udara yang baik bisa menjadi kuncinya.
"(Solusi penataan pasar) yang bersih, sehat dan sirkulasi udara terbuka (baik). Semuanya harus pakai masker (pedagang dan pembeli), yang paling penting pedagang dan pembelinya terlindungi (dengan protokol kesehatan)," ujar Pandu dalam program Ngobrol Seru by IDN Times dengan tajuk 100 Hari Pandemik Global-Workshop Meliput Covid-19, Sabtu (20/6/2020).
Pengaturan sirkulasi udara disebutkan Pandu agar kondisi pasar tidak pengap. Kemudian, mengatur arus pembeli dan pedagang agar jaga jarak bisa diterapkan.
Baca juga:
- Saran WHO, Ini Panduan Belanja Aman di Pasar Tradisional saat Pandemi
- 6 Pasar di Jakarta Jadi Klaster Covid-19, 51 Pedagang Positif Corona!
- Meski Dibolehkan Buka oleh Pemprov DKI, Pasar Benhil Sepi!