Awas! Infeksi Bakteri Misterius karena Digigit Kucing Liar
Para peneliti mengingatkan kucing bisa berpotensi menyebabkan luka gigitan jaringan dalam
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kucing menjadi hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Sayangnya jika kucing liar atau dibiarkan liar, kemungkinan bakteri yang menyerangnya tidak bisa dikontrol atau terdeteksi.
Hal mengejutkan dialami oleh seorang laki-laki dari Inggris yang berusia 48 tahun. Ia digigit oleh kucing liar yang menyebabkan tangannya bengkak. Namun, setelah diberi antibiotik hingga suntikan tetanus tidak kunjung membaik.
Rupanya kucing yang menggigitnya ternyata membawa bakteri misterius. Laki-laki tersebut akhirnya harus menjalani operasi karena tak hanya lengannya yang membengkak tetapi juga beberapa jari-harinya.
Berikut Popmama.com rangkum fakta mengenai infeksi bakteri misterius karena digigit kucing liar.
1. Gigitan kucing membuat lengan membengkak
Penelitian ini dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Emerging Infectious Diseases. Tangan korban dilaporkan membengkak 8 jam setelah digigit kucing.
Karena kondisinya semakin memburuk, ia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Penelitian itu menyebutkan bakteri misterius itu menjangkit seorang laki-laki gemuk yang membuatnya dirawat di UGD pada tahun 2020.
Gejala dari pembengkakan tangan dengan luka tusukan dan lecet. Penanganan pertama luka gigitan yakni dengan dibersihkan dan dibalut oleh perban. Pasien juga disuntik tetanus dan diberi antibiotik.
2. Pembengkakan tangan tak kunjung membaik
Sudah mendapat penanganan, gejala dari pembengkakkan yang dialaminya tak kunjung membaik. Sehari kemudian ia kembali mengunjungi rumah sakit, kali ini keluhannya jari kelingking dan tengah di tangan kirinya membesar yang diiringi dengan rasa sakit.
Sementara itu, kedua lengan bawahnya merah dan ikut membengkak. Dokter akhirnya melakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak di sekitar luka gigitan. Pasien kemudian diberi tiga antibiotik berbeda secara intravena dan antibiotik oral.
3. Gigitan kucing liar itu sebabkan infeksi jaringan lunak yang luas
Para peneliti, termasuk dari Rumah Sakit Universitas Cambridge di Inggris dalam penelitian tersebut menemukan spesies baru dari bakteri Globicatella yang menyebabkan infeksi jaringan lunak yang luas pada korban.
Dikutip dari Miami Herald, penelitian sebelumnya telah menjelaskan peran potensial kucing sebagai reservoir patogen yang belum ditemukan dan potensi infeksi zoonosis yang dapat berpindah dari hewan ke manusia karena giginya yang panjang dan tajam dapat menyebabkan luka gigitan yang dalam.
4. Penelitian ungkap sebab infeksi dari bakteri baru
Ketika para peneliti menganalisis infeksi di jari tengah kanan korban, mereka menemukan mikroorganisme tertentu.
Peneliti menemukan organisme yang tidak dapat dikenali yang mirip dengan Streptococcus atau bakteri yang terkait dengan radang tenggorokan, mata merah, dan meningitis.
Namun, genom bakteri tersebut tidak cocok dengan strain mana pun yang tercatat sebelumnya, menunjukkan bahwa itu adalah mikroba baru yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Para peneliti kemudian menamai bakteri baru ini milik genus bakteri gram positif yang disebut Globicatella yang berbeda dari strain terkait. Menunjukkan hasilnya yakni spesies yang berbeda dan sebelumnya tidak terdeskripsikan.
5. Apa yang harus dilakukan ketika digigit kucing liar?
Kejadian yang dialami oleh laki-laki dari Inggris ini bisa dialami oleh siapapun. Apalagi untuk para pecinta kucing yang kerap menolong di jalanan harus tetap waspada.
Menurut para ahli kucing berpotensi menyebabkan luka gigitan jaringan dalam, dengan inokulasi langsung air liurnya menimbulkan risiko tinggi infeksi sekunder.
Karena kejadian itu, masyarakat diimbau untuk segera mencuci luka bekas gigitan kucing dengan sabun atau garam. Jika lukanya berdarah atau dalam segera memeriksakan diri ke dokter.
Ini juga berlaku setelah memegang kucing di jalanan. Sebaiknya langsung cuci tangan dengan air mengalir dan sabun ya.
Itulah tadi fakta mengenai infeksi bakteri misterius karena digigit kucing liar. Yuk, kita tidak dilarang untuk menyentuh kucing liar tapi harus tetap waspada ya!
Baca juga:
- Waspada! Kucing Bisa Tularkan Covid-19 ke Manusia, Begini Faktanya
- Benarkah Bulu Kucing Bahaya Bagi Anak dan Ibu Hamil?
- 12 Ras Kucing Langka di Dunia, Ada Kucing Kesukaan Kamu dan Keluarga?