Eksklusif: Menerima Kesedihan, Menjadi Cara Niken Anjani Memandang Hidup Lebih Positif
Support system jadi hal penting yang menjaga mental Niken Anjani tetap sehat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap manusia pasti memiliki fase hidup naik dan turunnya masing-masing. Dari kecil hingga seseorang dewasa, banyak memori dan kenangan soal duka dan senang dalam melewati proses hidup yang ia jalani.
Niken Anjani pun mengamini hal tersebut. Selama 30 tahun lebih hidupnya, banyak duka dan masalah yang sudah ia hadapi dengan berbagai cara. Dari kecil melewati masa remaja, dewasa hingga akhirnya ia kini punya anak setiap fase punya tantangannya masing-masing.
Semua memori itu terekam dalam ingatan Niken yang menjelma dalam berbagai spektrum warna.
Pengalaman hidup yang menempa Niken tak jarang membuatnya jatuh dan sedih. Namun, Niken tak mau hanya berpasrah dan membiarkan dirinya berkabung dalam waktu yang lama.
"Karena menurut saya hidup itu bukan gagal atau tidak, tetapi lebih ke proses. Kita masih bisa tetap merasa bahagia dalam kehidupan kita sehari-hari," tutur Niken.
Millennial Mama of The Month Juni 2021 ini juga mengatakan, semakin berumur ia juga terus belajar soal rasa syukur dan menerima keadaan. Banyak cara yang ditemukan untuk terus berusaha menyesuaikan segala hal yang ia lalui.
Lewat wawancara khusus dengan Popmama.com, berikut cerita lengkap Niken Anjani soal menikmati dan menjalani hidup dengan versi terbaik dirinya.
1. Berusaha positif dalam memandang masalah dari berbagai sudut
Kita kadang bertanya-tanya tentang takdir yang sedang dijalani. Sebab, banyak cara bagaimana Tuhan berbicara kepada hambanya.
Apalagi saat dihadapkan oleh masalah, sebagai manusia tentu wajar memiliki perasaan sedih dan duka. Daripada mengingkarinya, Niken Ajani lebih memilih mencoba membiarkan dirinya menerima perasaan itu terlebih dahulu.
Niken membiarkan dirinya bersedih untuk beberapa waktu. Setelah itu, ia akan mencoba untuk melihat masalah dari berbagai sudut lain. Ia berusaha selalu mencoba mencari hal positif dari setiap hal yang terjadi.
"Bisa dibilang saya orang yang cukup positif dalam menghadapi segala masalah. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Kalau sedang di bawah, tentu boleh sedih, boleh capek, boleh marah, boleh stres, karena itu wajar ya," tuturnya.
Namun, setelah itu yang tak boleh kita lupa adalah mencari solusi. Sehingga, masalah yang ada tidak berlarut-larut membuat kita terus tertekan. Membiarkan diri kita bersedih, bukan berarti membiarkan diri kita tersiksa dan merana dengannya.
"Setelah itu kita harus cari solusinya, jangan hanya berhenti di sana. Life must goes on, bersedih boleh setelah duka. Namun, jangan lupa juga harus melanjutkan hidup," pungkas Niken.
2. Cara Niken Anjani lewati fase sedih dan trauma di hidupnya
Ketika ditanya soal momen yang membuat Niken merasa trauma, Niken bersyukur ia tak pernah sampai diposisi seperti itu. Niken menganggap kemungkinan itu adalah buah dari hasil pola pikirnya karena berusaha menghadapi masalah dari berbagai sudut pandang.
Sehingga, ketika satu hal buruk terjadi bukan berarti ke depannya juga akan seperti itu. Niken lebih menganggap itu adalah satu bagian kecil dalam hidup kita yang mungkin kurang sempurna.
"Saya mengakui kalau hidup itu memang berwarna. Jadi, tidak akan ada yang selalu mulus. Mungkin karena pemikiran itu, saya jadi lebih bisa menganggap positif kegagalan," tutur Niken Anjani.
Mama dari Anaia ini juga menceritakan ritual dan tips melewati fase-fase sedih dalam hidupnya. Diungkapkan sebelumnya kalau Niken akan membiarkan dirinya berduka. Jika memang perlu menangis, Niken akan menangis sepuasnya selama waktu yang ia butuhkan.
Namun, ia juga tak lupa menetapkan batasan kapan mulai bisa membawa dirinya untuk tidak terus menyesali masalah yang ada.
"Tetap harus saya batasi juga, oke hari ini saja saya akan menangis dan mengeluarkan semua emosi. Sehabis itu cari solusi saya harus bagaimana," ujar Niken.
3. Dekat dengan Mama dan Adik, Niken Anjani bersyukur punya support system yang kuat
Niken menceritakan kalau ia dekat dengan sang Mama dan adiknya. Sehingga setiap momen dengan mereka lewati bersama juga menjadi salah satu caranya melepas stres. Dua orang ini juga menjadi salah satu support system terkuat Niken ketika ada masalah.
"Saya bersyukur, karena mereka selalu ada saat suka dan duka, dan mereka tidak pernah menghakimi saya. Itu yang paling aku sayang dari mereka," tutur Niken.
Belajar dari hubungannya dengan sang Mama dan adiknya itu Niken sadar betul kalau support system adalah hal penting untuk membantu hidupnya tetap seimbang. Bantuan dan dukungan orang-orang disekitar Niken yang membuatnya tetap kuat dengan berbagai masalah yang ia hadapi dari dulu.
"Saya punya support system yang kuat, ibaratnya ada di bubble yang ketika habis bersedih, cari solusi, lalu minta dukungan dari mereka. Bertanya ke mereka, yang saya lakukan ini apakah hal yang benar? Mereka juga support secara mental, akhirnya pelan-pelan bisa melewati (masalah) dengan baik, karena kita yakin kita tidak sendiri," pungkas Niken.
4. Momen berharga tak selalu soal barang mewah
Bertransformasi menjadi sosok Niken Anjani saat ini, banyak hal yang ia pelajari selama 30 tahun lebih hidupnya ke belakang. Niken pernah ada di fase yang menganggap memiliki segala hal yang ia inginkan adalah definisi kebahagiaan.
Belakangan, rupanya itu adalah sebuah kekeliruan. Beranjak dewasa dan punya anak, justru momen dan waktu adalah hal yang mewah dan berharga baginya.
"Baru saya sadari, ternyata momen indah itu tidak selalu harus dengan barang mewah. Menurut saya yang lebih priceless itu justru kebersamaan, waktu, dan bisa berbagi cerita," pungkasnya.
Untuk melewati anggapan itu tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Fase rela dan ikhlas menerima ketentuan dari Tuhan jadi salah satunya.
Sebagai manusia, kita sering beranggapan bahwa hidup seolah serba kurang, padahal belum tentu. Sebab, pasti ada beberapa hal yang kita miliki tapi tak dimiliki orang lain. Pikiran ini yang menjadi salah satu pemicu untuk mengubah persepsi Niken soal arti bahagia, gagal dan cara memandang masalah dalam hidupnya.
"Kuncinya adalah kita jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain, karena setiap orang itu punya perjalanan ya berbeda-beda," tutur Niken.
Itulah cerita Niken Ajani soal caranya untuk tetap bisa seimbang dalam menjalani hidup dan menghadapi masalah yang ada. Dari pengalaman Niken di atas ada beberapa poin yang bisa kita petik nih. Berusaha memandang masalah dari berbagai sudut, membiarkan diri kita berduka hingga akhirnya rela dan support system untuk mendukung adalah utamanya.
Semoga pengalaman Niken Anjani ini bisa jadi pelajaran penting untuk kita juga, ya!
#MillennialMama of the Month Edisi Juni 2021 – Niken Anjani
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Photographer - Michael Andrew
Stylist - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo
Reporter – Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti
Design - Aristika Medinasari & Hilyatul Auliya Habib
Wardrobe - MORAL x Starry (Niken) & Mothercare (Anaia)
Baca juga:
- Millennial Mama of the Month Edisi Juni 2021: Niken Anjani
- Eksklusif: Niken Anjani Sebut Solo Traveling Menjadi Cara untuk Lebih Mengenal Dirinya Sendiri
- Eksklusif: Beauty Sleep, Itu Cara Niken Anjani Tetap Tampil Memesona di Usia 30 Tahunan