Tiduran di Lantai Bikin Paru-Paru Basah? Ini Kata dr. Nadia Alaydrus!
dr. Nadia yang viral di TikTok menjelaskan hubungan hobi tiduran di lantai dan efeknya nih
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Paru-paru basah adalah istilah umum untuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Kondisi ini terjadi ketika paru-paru diisi dengan banyak cairan dan bukannya udara. Paru-paru basah ini biasanya terjadi akibat infeksi pada paru-paru yang membuat paru-paru berisi cairan bisa darah infeksi hingga cairan cadangan dari paru-paru itu sendiri.
Kondisi paru-paru basah bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia akibat infeksi bakteri atau virus (termasuk infeksi virus Corona atau Covid-19).
Penyakit ini bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Ada mitos soal tiduran di lantai bisa menyebabkan paru-paru basah, apakah benar? Untuk menjawab hal itu, dr. Nadia Alaydrus menjelaskan di Instagramnya nih.
Berikut Popmama.com rangkum fakta dari dokter, tiduran di lantai bisa paru-paru basah?
1. Penyebab paru-paru basah
Diungkapkan dr. Nadia lewat videonya, hingga saat ini tidak ada penelitian yang menyimpulkan kalau tiduran di lantai bisa menyebabkan paru-paru basah. Sebab, penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
"Tidak ada penelitian yang menyebutkan kalau tidur di lantai menyebabkan patu-paru basah atau pneumonia. Karena penyebanya itu adalah virus, jamur, atau bakteri," tutur dr. Nadia.
Namun, dokter yang populer di TikTok ini menyampaikan kalau penting untuk menjaga lantai selalu bersih dan kering agar terhindar dari jamur atau bakteri. Sehingga ketika ingin berbaring di lantai untuk nonton TV bisa bersih dan aman dari debu, bakteri atau jamur.
2. Dampak dan risiko bagi orang yang suka tiduran di lantai
Tiduran di lantai bisa menyebabkan paru-paru basah dijawab mitos oleh dr. Nadia. Namun, bukan berarti tidak ada risiko bagi orang yang suka tiduran di lantai nih.
Dokter Nadia menjelaskan, ada beberapa efek samping secara fisik bisa dirasakan orang yang hobi tiduran di lantai.
"Dampak yang akan terjadi dari tidur di lantai itu badan pegal-pegal. Kedua, kondisi lantai yang dingin bisa berdampak buruk bagi orang-ornag yang alergi terhadap dingin," tutur dr. Nadia.
Selain itu, jika banyak debu di lantai juga bisa berdampak pada sistem pernapasan orang tersebut seperti batuk, bersin dan flu.
"Lalu, lantai yang lembap bisa menjadi media tumbuh jamur dan berdampak pada kesehatan kulit," pungkasnya.
Dokter Nadia tidak melarang untuk menghindari tiduran di lantai. Namun, kebiasaan ini jangan sampai terulang terus-menerus. Jika hanya berbaring untuk bersantai nonton TV tetap perhatikan kondisi tubuh dan imunitas kita.
"Boleh-boleh saja tidur di lantai untuk sekedar bersantai atau nonton TV, yang penting tetap perhatikan daya tahan tubuh dan kondisi lantai," jelas dr. Nadia.
3. Gejala paru-paru basah yang umum terjadi
Ada beberapa gejala paru-paru basah yang bisa dikenali secara umum. Tanda yang paling sering dialami adalah flu berkepanjangan. Jika sampai mengeluarkan dahak hingga kemerahan (berdarah) jangan disepelekan ya, Ma.
Berikut adalah gejala penyakit paru-paru basah:
- Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah).
- Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk.
- Napas berat atau terasa sesak, bahkan ketika sedang istirahat.
- Demam, menggigil, dan sering berkeringat.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kelelahan atau terlihat tidak berenergi.
- Mual, muntah, atau diare.
- Jantung berdebar.
Selain gejala umum, ada pula gejala tambahan paru-paru basah yang muncul sesuai usia penderitanya, yaitu paru-paru basah pada bayi, gejala batuknya mungkin tidak terlalu jelas. Gejala yang dapat muncul biasanya adalah bayi rewel dan sulit makan atau minum.
Lalu, pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun napas bisa menjadi cepat dan berbunyi (mengi). Sementara pada orang dewasa, gejala tambahannya bisa berupa linglung, mengantuk, bahkan koma.
4. Cara mencegah paru-paru basah
Cara pertama untuk mencegah paru-paru basar bisa dengan melakukan gaya hidup sehat dan bersih. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah paru-paru basah terjadi:
- Melakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza.
- Tidak merokok.
- Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
- Rajin mencuci tangan (menghindari penularan kuman dari orang lain atau dari benda yang terkontaminasi kuman).
- Menjaga kebersihan lingkungan (membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan rumah secara rutin).
- Menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan saat bersin.
- Menggunakan masker untuk menghindari polusi udara, menghindari orang yang sedang sakit batuk atau pilek di sekitar rumah atau kantor.
Paru-paru basah adalah masalah kesehatan yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan dari dokter spesialis paru. Jika tidak ditangani, kondisi ini berpotensi menjadi semakin berat dan merusak paru-paru.
Beberapa orang dengan kondisi paru-paru basah atau pneumonia bisa menyebabkan nyawa tidak selamat. Pengobatan untuk penyakit ini disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya.
Itulah tadi informasi mengenai fakta dari dokter, tiduran di lantai bisa paru-paru basah?
Terjawab ya mitos yang berkembang oleh dr. Nadia Alaydrus. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mama dan Papa yang membutuhkan ya.
Baca juga:
- Waspada, Ini 3 Penyebab Paru-Paru Basah pada Anak
- Waspada Pneumonia dari Virus Corona, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
- Marak Pneumonia Wuhan dari Cina, Ini Bahayanya bagi Anak dan Ibu Hamil