TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

IMGS 2024: Greysia Polii Tetap Jaga Fisik Pasca Pensiun Jadi Atlet

Sudah pensiun dan berkeluarga, Greysia masih rutin sparring dengan juniornya di lapangan

Popmama.com/Putri Syifa N

Siapa yang tidak tahu sosok Greysia Polii? Ia kini sudah gantung raket menjadi atlet bulu tangkis. Namun, sebelum pensiun Greysia adalah salah satu sosok inspiratif di dunia bulu tangkis untuk junior-juniornya.

Ia berhasil membawa emas untuk Indonesia saat Olimpiade Tokyo 2020 bersama partner-nya, Apriani Rahayu. Kemenangan Greysia/Apriani menjadi hadiah manis setelah masyarakat Indonesia diluluh lantahkan semangat hidupnya karena pandemi Covid-19.

Dalam gelaran Indonesia Millennial & Gen-Z Summit by IDN (IMGS 2024) hari pertama, Selasa (22/10/2024), Greysia Polii menceritakan pengalamannya sebagai atlet dulu hingga kini sudah pensiun. Ia mengisi sesi dengan tema Scouting the Next Superstar: Talent Identification in Modern Sports bersama Indra Sjafri, Head Coach Indonesia National Team U-20 dan Mamat Alkatiri serta Ali Akbar dari Sport77.

Berikut Popmama.com rangkum cerita Greysia Polii tetap jaga fisik pasca pensiun jadi atlet. Yuk, disimak!

1. Greysia tetap jaga badan meski sudah tak jadi atlet

Popmama.com/Putri Syifa N

Perempuan asal Pulau Sulawesi kelahiran 11 Agustus 1987 itu, menyebut kini tengah fokus menjalani kehidupannya sebagai istri dan seorang ibu. Greysia sendiri baru melahirkan anak pertamanya pada awal Mei 2024 lalu.

Meski sudah tidak menjadi atlet lagi, ia mengaku tetap menjaga tubuhnya sehat dan fit. Pasalnya, image sebagai atlet sudah melekat kepadanya, sehingga masyarakat tetap berekspektasi kalau fisik Greysia tetap harus terjaga meski bukan atlet aktif lagi.

"Ekspektasi orang ke kami yang dulunya atlet sudah beda, jadi tetap jaga badan sekarang. Tetap olahraga dan jaga makan. Apalagi sudah punya anak juga," jelasnya di panggung IMGS 2024.

Selain menjaga tubuh dari asupan gizi, Greysia mengaku saat ini masih menjadi sparring partner atlet-atlet muda di Pelatnas. Meski kemampuannya mungkin tidak setajam dulu, ia masih tetap berusaha untuk keep up semangat saat membimbing juniornya.

"Saya semangat untuk tetap keep up. Seenggaknya kalau membina adik-adik dengan kita terjun langsung menjadi sparring partner di lapangan akan lebih baik," ujarnya.

2. Perjuangan keluarga Greysia Polii untuk menjadi atlet bulu tangkis dulu

Popmama.com/Putri Syifa N

Pada sesi yang sama, Greysia Polii menceritakan bagaimana dulu ia dan keluarganya berjuang agar bisa menjadi atlet profesional. Greysia sendiri lahir dan besar di Tomohon, Sulawesi Utara.

Bakatnya di cabang olahraga bulu tangkis sudah terlihat sejak usianya 5 tahun. Sejak kecil ia juga kerap mengikuti kompetisi olahraga tingkat daerah hingga menjadi juara.

"Saya dari Tomohon, dari situ memang ada klub tapi sarana dan prasarana tidak ada sehingga semua atlet yang ingin menjadi profesional harus ke Pulau Jawa. Saya waktu kecil juara Porseni SD, orangtua saya bilang jangan sampai bakat ini hanya di daerah karena tidak ada pelatih yang datang, dari sana kita harus pergi ke Pulau Jawa," jelas Greysia.

Demi mengejar cita-citanya itu, keluarga Greysia merantau ke Pulau Jawa dengan menjual sebagian harta benda mereka di Tomohon. Saat itu usianya baru 8 tahun.

"Di Jakarta ada klub-klub besar supaya menampung dan dilatih sebagai channel untuk masuk Pelatnas. Itupun harus tes lagi, harus bersaing lagi. Itu satu-satunya cara ketika zaman saya dulu" tuturnya.

3. Perbedaan scouting talent atlet kini dan dulu dari pandangan Greysia Polii

Popmama.com/Putri Syifa N

Greysia Polii menjelaskan secara singkat mengenai perbedaan scouting atlet bulu tangkis dulu dan sekarang. Kalau dulu seorang atlet harus berjuang dan gambling dari daerah ke Jakarta, sementara saat ini sudah mulai berubah.

Kurang lebih selama 15 tahun terakhir Greysia menyebut federasi sudah mulai berubah. Karena dunia semakin berkembang, federasi sendiri harusnya bisa mencari bakat-bakat lain sampai ke daerah dengan sistem berjenjang lewat kompetisi.

"Jadi kita harus pergi buat beasiswa ke daerah-daerah, beberapa klub sudah melakukannya. Masalah selanjutnya adalah sport science, memang lebih matang tapi masih ada yang perlu dikejar. Sekarang harus jemput bola, harus pergi ke luar Pulau Jawa untuk mencari talenta menjadi seorang atlet," tuturnya.

Itulah tadi informasi mengenai Greysia Polii tetap jaga fisik pasca pensiun jadi atlet di IMGS 2024. Wah, inspiratif sekali ya!

Baca juga:

The Latest