Jelang Tahun Baru, Kasus Covid-19 Semakin Melonjak di Indonesia
Tren kasus Covid-19 melonjak setelah tanggal libur panjang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jelang tahun baru 2021 kabar buruk mengenai kasus Covid-19 yang semakin naik di Indonesia menyeruak. Salah satunya terjadi di DKI Jakarta, kasus harian positif virus corona belum ada tanda pengurangan.
Ketua Satgas Penanganan Covid 19/Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan dalam Youtube BNPB kalau peningkatan kasus aktif Covid-19 di minggu ketiga Desember 2020 mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Sebagai informasi, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebelumnya sempat sedikit lebih baik pada bulan November. Pasalnya, saat itu tingkat kasus aktif Indonesia sedikit lebih rendah dari tingkat kasus aktif Covid-19 secara global.
"Masuk ke minggu ketiga di minggu ketiga Desember ini kasus aktif kita sudah berada di 15% sekian (lebih tinggi sekitar 4% dari kasus global)," jelas Doni pada Kamis (24/12/2020).
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap mengenai hal ini.
1. Tren kasus meningkat setelah libur panjang
Disebutkan oleh Doni jika tren dan lonjakan kasus positif Covid-19 meningkat setelah ada liburan panjang. Selain itu, tren lonjakan kasus yang semakin tinggi ini angkanya sudah lebih tinggi dari pada kasus sembuh per harinya.
"Kasus positif covid-19 mengalami peningkatan semenjak liburan panjang yang lalu. Demikian juga kita perhatikan angka kesembuhan dengan yang positif per hari ada perubahan. Semula jauh lebih banyak, namun akhir ini terutama pada 4 minggu terakhir kasus positif lebih tinggi dibandingkan yang sembuh. Sehingga kasus aktif mengalami peningkatan," jelas Doni.
Ia menyebut, saat ini kasus aktif virus corona ada di atas 105.000 orang.
"Dibandingkan pada awal November yang lalu, kasus aktif itu akumulasinya sekitar 54.000," pungkasnya.
2. Tingkat disiplin masyarakat alami penurunan hampir di semua daerah
Disebutkan Doni juga jika makin maraknya kasus positif karena tren masyarakat yang sudah mulai tidak disiplin dalam menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Tingkat kepatuhan akumulasi per minggu pada minggu pertama November ada di kisaran 86,17%. Kemudian per minggu mengalami penurunan menjadi 84,93%, turun 84,26% hingga per 24 Desember 2020 ada di angka 80,34%. Ini untuk tingkat kepatuhan menggunakan masker," jelasnya.
Untuk menjaga jarak, tingkat kepatuhan masyarakat per 24 Desember 2020 disebut ada di angka 76,87%. Sebelumnya tingkat kepatuhan masyarakat menjaga jarak terendah ada pada tanggal 22 November 2020 sebesar 53,57%.
3. Pemrpov DKI Jakarta berwacana 'tarik rem darurat'
Dikutip dari berbagai sumber, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan kebijakan rem darurat ditarik kembali apabila kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat.
Sebagai informasi kurang dua minggu terakhir, pernah ada penambahan kasus harian melebihi angka 2.000 selama dua hari, yakni tanggal 25 dan 26 Desember 2020.
4. Meski sudah ada vaksin, 3M tetap wajib dijalankan
Meski tahun 2021 nanti ada pemberian vaksin yang masih direncakana, kedisiplinan untuk menerapkan 3M tetap digalakkan. Menurut Doni, dengan situasi yang belum tertebak nantinya, adanya vaksin saja belum tentu jaminan semua orang bisa bebas dari Covid-19 jika tidak disiplin.
Sudah 9 bulan lebih pemerintah menetapkan karantina kesehatan sejak 13 Maret 2020 lalu. Doni juga menyadari bahwa masyarakat sudah mulai jenuh dengan pandemi yang berkepanjangan.
"Tantangan kita ke depan adalah bagaimana secara kolektif patuh kepada protokol kesehatan. Walaupun vaksin sudah ada jangan kendor untuk mengingatkan 3M," tutur Doni.
Itulah tadi informasi mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang semakin meningkat menjelang tahun baru 2021. Semoga virus corona ini bisa cepat diteliti agar bisa menemukan jalan terbaik untuk ditanggulangi. Sehingga bisa beraktivitas secara normal lagi.
Baca juga:
- Waspada! Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk ke 17 Negara
- Cek Fakta: Varian Baru Virus Corona di Inggris Rentan Intai Anak-Anak?
- Wajib Tahu! Kenali 5 Kelemahan Virus Corona Demi Cegah Penularannya