TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kemendikbud Masih Kaji Pembukaan Kembali Sekolah di Wilayah Zona Hijau

Tahun ajaran baru, wacana pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau dilakukan dengan hati-hati

Pexels/Rebecca Zaal

Seperti yang sudah Mama ketahu jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada pertengahan Juli 2020 mendatang. Namun, dalam pelaksanaannya, dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah lho, Ma.

“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orangtua)," ujar Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani Kemendikbud, dikutip dari siaran pers melalui laman resmi Kemendikbud, Senin (8/6/2020).

Meski sudah ada wacana untuk pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau untuk menyambut new normal, Evy menyebut Kemendikbud dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih membahas hal tersebut.

Untuk Mama yang ingin tahu bagaimana perkembangan kabar pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau, berikut Popmama.com beritanya.

1. Wacana pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau masih dibahas

Pexels/Iqwan Alif

Disampaikan Evy bahwa ketika sekolah berada dalam wilayah zona hijau tidak serta merta bisa langsung aman untuka dibuka kembali.

"Pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia juga menyebut jika suatu sekolah berada di zona merah dan kuning, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama dalam menerapkan model pembelajaran tahun ajaran baru 2020/2021.

Evy melanjutkan, pembukaan kembali sekolah khususnya di wilayah zona hijau akan dibahas Kemendikbud bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sedangkan protokol kesehatan di bidang pendidikan akan dibahas bersama Kementerian Kesehatan.

“Sekolah yang berada di zona hijau tidak langsung bisa dibuka secara otomatis, tetapi melalui prosedur izin syarat yang ketat. Misalnya sebuah sekolah berada di zona hijau, tetapi berdasarkan penilaian keseluruhan prosedur dan syarat, ternyata tidak layak untuk dibuka kembali. Tentu ini harus tetap menjalankan pendidikan jarak jauh,” jelas Evy.

2. Model pembelajaran jarak jauh masih jadi pilihan utama

Pexels/Julia M Cameron

Kalau Mama memiliki anak usia sekolah, pastinya sudah tahu dong kalau tahun ajaran baru ini berdasarkan kalender akademik dimulai pada Minggu ke-3 Juli 2020. Namun meski tahun ajaran baru dimulai seperti tahun sebelumnya, model pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan jarak jauh.

“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.

Meskipun sampai saat ini masih ditemui sejumlah kendala dalam pembelajaran jarak jauh, Evy mengatakan masih ada hal positif yang dapat diambil diantaranya tumbuhnya kolaborasi orangtua dengan guru.

“Orangtua mulai melihat dan memahami bahwa tidak mudah menjadi seorang guru. Pada masa pandemi ini dibutuhkan keterlibatan langsung orang dalam proses pembelajaran,” pungkasnya.

3. Kemendikbud sediakan 23 laman sumber belajar di rumah

Pexels/Gustavo Fring

Senada dengan proses pembelajaran di rumah, Kemendikbud pun sudah merekomendasikan 23 laman yang bisa digunakan peserta didik sebagai sumber belajar.

Kemendikbud menyebut, peserta didik dapat memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh Kemendikbud antara lain program belajar dari rumah melalui TVRI, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak serta alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.

“Saat ini, kita mempunyai pembelajaran jarak jauh yang memang memerlukan internet akses jadi online based, kemudian juga ada television based, radio based, dan juga sebenarnya banyak tersedia berbagai modul yang dapat dipergunakan atau dipelajari secara mandiri,” terang Evy.

Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran secara jarak jauh ini pun bisa dilakukan bervariasi. Tentunya Mama bisa menyesuaikan dengan minat anak, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.

Menyambut new normal terhadap proses pembelajaran di sekolah, menjadi tantangan tersendiri bagi Mama selaku orangtua. Tak jarang Mama pun harap-harap cemas dengan hal ini bukan?

Oleh karenanya, selagi protokol new normal untuk proses pembelajaran ini masih dibahas, Mama dan si kecil bisa memvariasikan proses pembelajaran yang sesuai di rumah ya. Sekaligus bisa menjalin kedekatan yang lebih erat antara Mama dan anak!

Baca juga:

The Latest