Bisa Tetap Waras Jadi Tantangan Janes CS sebagai Working Mom
Janes menceritakan kisahnya bekerja sambil mengurus anak sebagai content creator
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perempuan kerap dibebankan dengan banyak tuntutan di kehidupan sehari-harinya. Sudah mengurus rumah juga harus bekerja di luar. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri yang tidak gampang orang lain bisa paham.
Meski menjadi seorang content creator, Janes Christina Simangusong atau akrab disapa Janes CS mengalami 'kegalauan' ini. Meski pekerjaannya tidak seperti office hour, menyandang status sebagai ibu dan juga bekerja tidak pernah mudah.
Ada banyak pertaruhan yang harus 'dimenangkan' bersama. Butuh pengertian dari pasangan dan rasa ikhlas dari dirinya sendiri sebagai perempuan, istri dan seorang mama.
Berikut kepada Popmama.com Janes CS menceritakan sisi menjadi working mama. Apa kataya?
1. Hubungan ibu bekerja dan risiko stres yang dihadapi setiap hari
Rutinitas berulang setiap hari, bangun lebih pagi dan menyiapkan semuanya membuat ibu bekerja rentan stres.
Banyaknya tanggung jawab yang harus dipikul oleh ibu dengan peran ganda menyebabkan ibu berpeluang lebih banyak merasakan lelah, baik secara fisik maupun emosional.
Dikutip dari website Kementerian Kesehatan, tuntutan untuk membagi waktu antara pekerjaan kantor dengan pekerjaan rumah tanpa bantuan membuat ibu semakin berisiko stres. Begitupula, banyaknya pekerjaan di rumah dan di kantor, serta kurangnya manajemen waktu merupakan hal yang dapat memicu stres pada ibu bekerja.
Dalam jurnal berjudul "Stres Pada Ibu Bekerja" oleh Friyanka H.D. Sitorus (Psikologi Prima; Vol 3, No 2 November 2020), faktor yang menyebabkan stres pada ibu bekerja yang tinggal di Medan dominan disebabkan oleh faktor pekerjaan.
Selain faktor pekerjaan, faktor keluarga juga menjadi salah satu penyebab stres kedua paling banyak. Misalnya sifat suami dan prestasi anak. Faktor tambahan seperti asisten rumah tangga juga menjadi salah satu faktor penyebab tetapi teridentifikasi dalam jumlah yang kecil.
2. Menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak pernah mudah
Tidak ada yang langsung ahli dalam suatu hal, apalagi kalau itu menyangkut soal penyelesaian masalah kehidupan. Perempuan kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1988 ini mengaku menyeimbangkan antara mengurus anak dan dirinya sebagai content creator selalu ada tantangan.
Baginya tidak hanya sekedar membagi waktu yang adil. Melainkan juga menjaga agar dirinya tetap waras menjalankan banyak peran setiap hari.
"Bukan masalah bagi waktu atau bukan masalah capeknya tapi lebih masalah bagaimana membuat kita tetap sadar, stay sane-nya itu yang sebenarnya tantangan terbesar," jelasnya.
3. Seorang ibu dituntut serba bisa setiap hari
Janes CS sendiri tidak mau memisahkan antara dirinya sebagai mama dan content creator. Bagaimana pun ia tetap satu orang, bedanya setiap hari peran yang diambil bisa berbeda-beda.
"(Sebagai) working mom banyak yang harus dilakukan," tuturnya.
4. Hidup sebagai ibu bekerja selalu dimulai lebih cepat
Ia menyebut kehidupan sebagai ibu bekerja biasanya mulai lebih cepat. Karena satu sisi harus menyiapkan anak-anak untuk sekolah hingga mengurus rumah dan diri sendiri sebelum berangkat kerja.
"Apalagi yang dilakukan working mom itu biasa adalah rutinitas, jadi kayak mengurus anak dulu, pergi antar sekolah, menyiapkan bekal, mengurus suami sampai antar anak pulang," pungkasnya.
5. Bertahan tetap waras jadi hal yang dilakukan Janes CS setiap hari
Dari cerita Janes CS di atas, berbagai peran yang dilakukan seorang ibu setiap hari membuat siapapun yang menjalaninya memiliki risiko stres. Oleh karena itu, menjaga diri tetap waras akan selalu menjadi tantangan terbesar baginya.
"Pekerjaan rumah begitu setiap hari ditambah pekerjaan entah office hour 9-to-5 atau content creator sampai pengusaha. Semua dilakukan rutinitas berulang-ulang. Tantangan terbesar adalah bagaimana stay sane, tetap waras, tetap sadar," tuturnya.
Sebagai informasi ibu yang stres bisa berpengaruh kepada parenting ibu tersebut. Menurut website Kementerian Kesehatan, ibu yang mengalami stres akan berdampak pada pengasuhan seperti berkata kasar, bersikap keras, tidak memberikan kasih sayang kepada anak, mengabaikan anak, menghukum anak.
Hal tersebut merupakan pelampiasan emosi negatif dari tekanan yang dialami oleh ibu bekerja. Sementara luapan emosi negatif tersebut akan berdampak pada kesehatan fisik maupun psikis anak. Misalnya anak menjadi tertekan, terluka, bahkan sampai mengalami kematian. Oleh karena itu, keterampilan mengelola emosi atau regulasi emosi yang baik perlu dimiliki oleh ibu yang bekerja.
Baca juga:
- 5 Cara Mengatasi Stres saat di Jalan Pulang Kantor
- Trik Menurunkan Tingkat Stres secara Instan dalam 20 Detik!
- 6 Fakta Penyebab Mata Kedutan, Terlalu Stres Salah Satunya!