Trikomoniasis, Infeksi Menular Seksual Bisa Mengkomplikasi Ibu Hamil
Meski mudah disembuhkan, trikomoniasis bisa kemungkinan sebabkan komplikasi serius
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak infeksi menular seksual yang bisa menyerang seseorang dengan berbagai sebab. Salah satu yang mungkin dianggap remeh adalah trikomoniasis.
Infeksi menular seksual ini memang bisa sembuh dalam 7 hari. Namun, komplikasi yang ditimbulkan jika ibu hamil terserang bisa berbahaya bagi bayinya.
Dikutip dari Healthline, trikomoniasis atau biasa disebut juga trich adalah infeksi menular seksual umum. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sekitar 3,7 juta orang hidup dengan trikomoniasis. Meski begitu, untungnya penyakit ini mudah diobati.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai infeksi menular seksual trikomoniasis.
1. Penyebab trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit yang disebut Trichomonas vaginalis. Parasit itu berpindah dari orang ke orang melalui kontak genital saat berhubungan seks atau dari mainan seks bersama yang tidak dibersihkan.
Seseorang lebih mudah terkena trikomoniasis jika:
- Sering bergonti-ganti pasangan seksual.
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Pernah menderita trikomoniasis.
- Pernah menderita infeksi menular seksual.
Namun, parasit ini tidak bisa menular melalui seks oral, seks anal, ciuman, dudukan kloset, atau berbagi pakai alat makan.
Untuk perempuan, trikomoniasis menyebabkan infeksi di vagina, uretra atau keduanya. Pada laki-laki trikomoniasis menyebabkan infeksi terjadi di uretra.
2. Ciri-ciri dan gejala penyakit trikomoniasis
Kebanyakan orang yang memiliki penyakit ini tidak bergejala. CDC melaporkan bahwa hanya 30% dari orang-orang yang memiliki trikomoniasis yang melaporkan gejala. Sementara, dalam satu penelitian 85% Sumber perempuan yang memiliki trikomoniasis tidak memiliki gejala apa pun.
Biasanya gejala trikomoniasis akan muncul 5-28 hari setelah terinfeksi. Namun, ada beberapa kasus dengan ciri-ciri dan gejalanya muncul lebih lama.
Gejala yang paling umum perempuan yang memiliki trikomoniasis yakni:
- Keputihan, yang berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau. Biasanya berbusa dengan bau amis
- Bercak atau berdarah pada vagina.
- Rasa terbakar dan gatal di daerah vagina.
- Pemerahan atau pembengkakan pada vagina.
- Nyeri saat buang air kecil atau hubungan seksual.
Gejala yang paling umum pada laki-laki yang memiliki trikomoniasis yakni:
- Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis.
- Keluar cairan putih dari penis.
- Rasa terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.
- Lebih sering buang air kecil.
3. Pengobatan trikomoniasis
Trikomoniasis dapat disembuhkan dengan antibiotik. Dokter mungkin merekomendasikan metronidazole (Flagyl) atau tinidazole (Tindamax) sebagai salah satu pengobatannya.
Trikomoniasis mudah disembuhkan. Dengan perawatan yang tepat, infeksi ini bisa sembuh dalam 7 hari.
Namun, orang yang memiliki infeksi perlu konsultasi dalam 3 minggu hingga 3 bulan setelah pengobatan untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi kembali.
5. Komplikasi trikomoniasis
Meski mudah diobat, trikomoniasis bisa menimbulkan komplikasi serius terutama pada ibu hamil karena bisa menyebabkan bayi lahir prematur atau bayi berat badan lahir rendah.
Meskipun komplikasi itu jarang terjadi, penularan ke bayi selama persalinan dapat terjadi. Di samping itu, trikomoniasis juga dapat membuat penderitanya lebih rentan terkena infeksi HIV.
Itulah tadi informasi mengenai trikomoniasis, salah satu infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan komplikasi serius pada beberapa kasus. Diharapkan Mama dan Papa bisa lebih bijak dalam melakukan aktivitas seksual ya!
Baca juga:
- Sifilis, Infeksi Menular Seksual yang Merusak Organ
- Hobi Selingkuh? Ketahui Gejala Infeksi Menular Seksual & Penularannya
- 7 Penyakit Infeksi Menular Seksual: Cara Penularan dan Pengobatannya