Bisa Berbeda-beda pada Setiap Orang, Ini 5 Efek Samping Suntik KB
Setiap alat kontrasepsi memiliki efek samping, tak terkecuali suntik KB
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk menunda kehamilan, ada beragam pilihan alat kontrasepsi yang bisa menjadi pilihan, salah satunya adalah suntik KB. Jenis alat kontrasepsi yang disuntikkan setiap tiga bulan sekali ini memang efektif dalam mencegah atau menunda kehamilan Ma.
Bahkan menurut laman Family Planning NSW, tingkat keberhasilan suntik KB 3 bulan dapat mencapai 99 persen jika dilakukan sesuai jadwal.
Namun efektivitasnya bisa menurun menjadi 94 persen jika Mama tidak melakukannya tepat waktu.
Nah, meski terbilang efektif dalam menunda kehamilan, nyatanya suntik KB juga memiliki kekurangan yaitu berupa efek samping penggunaan.
Mama ingin tahu apa saja efek sampingnya? Dilansir dari laman Self, berikut efek samping suntik KB yang harus Mama tahu:
1. Menstruasi tidak teratur dan berhenti
Menurut Direktur medis di Miami’s FemCare Ob-Gyn, Jason James, MD., efek samping suntik KB yang paling umum adalah perubahan pola menstruasi.
Perubahan pola menstruasi yang terjadi dapat beragam, ada yang menjadi tidak teratur, ada pula yang menstruasinya menjadi berhenti.
Ya, dalam jangka pendek, Mama mungkin hanya mengalami menstruasi yang tidak teratur saja.
Namun beblapisan rahim bisa menjadi tipis akibat dari pengaruh hormon progesterone yang terkandung pada KB suntik.
Efeknya mungkin saja membuat menstruasi Mama menjadi berhenti.
2. Tidak bisa cepat hamil
Suntik KB tidak direkomendasikan bagi perempuan yang ingin segera menjalankan program hamil setelah suntik KB dihentikan.
Menurut direktur Obstetri di The Ohio State University Wexner Medical Center, Michael Cackovic, MD, setelah berhenti menggunakan KB suntik, dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 22 bulan untuk kesuburan perempuan kembali normal.
Mama disarankan untuk menggunakan pil KB jika ingin segera memiliki momongan setelah menunda kehamilan.
3. Sakit kepala
Sama seperti alat kontrasepsi lainnya, efek samping penggunaan suntik KB salah satunya adalah menyebabkan sakit kepala.
Untuk itu, jika Mama mengalami sakit kepala pasca mendapatkan suntik KB, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Dokter mungkin akan merekomendasikan kontrasepsi lain, termasuk mencari tahu kemungkinan penyebab sakit kepala yang Mama derita yang mungkin berkaitan dengan penggunaan suntik KB.
Jika dapat dibuktikan sakit kepala bukan karena KB suntik, biasanya dokter alan tetap menyarankan untuk melanjutkan kontrasepsi dengan cara icara ini.
4. Berat badan bertambah
Meski tidak semua mengalaminya, penggunaan suntik KB juga dapat berefek terhadap kenaikan berat badan.
Menurut penelitan yang dirilis American Journal of Obstetrics and Gynecology, perempuan yang menggunakan suntik KB, rata-rata mengalami kenaikan berat badan hingga 5 kg dalam kurun waktu 3 tahun.
Sementara alat kontrasepsi lainnya, hanya mempengaruhi kenaikan berat badan 1-2 kg saja.
5. Mengurangi kepadatan tulang
Penggunaan suntik KB selama lebih dari 2 tahun dapat menurunkan kepadatan tulang Mama.
Michael Cackovic, MD, direktur Obstetri di The Ohio State University Wexner Medical Center, bahkan mengungkap bahwa efek samping ini telah dialami oleh beberapa perempuan yang menggunakan suntik KB dalam jangka panjang.
Bahkan lebih lanjut, Cackovic mengungkap bahwa sekalipun akhirnya penggunaan suntik KB dihentikan, kepadatan tulang Mama belum tentu dapat dikembalikan seperti semula. Karena itulah, beberapa dokter merekomendasikan para Mama untuk mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D bersamaan dengan penggunaan suntik KB.
Bacajuga: Apakah Bisa Hamil Setelah Suntik KB? Ini Keuntungan dan Kerugiannya