5 Isu Perempuan yang Diangkat dalam Debat Kelima Capres 2024
Mulai dari kesetaraan gender, kesehatan, hingga diskriminasi perempuan dibahas dalam sesi debat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Debat kelima Calon Presiden (Capres) 2024 diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Hari Minggu (4/2/2024).
Gelaran debat yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan tersebut mengangkat tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Dalam debat tersebut, isu perempuan cukup banyak disinggung oleh ketiga Capres. Mulai dari kekerasan, diskriminasi, hingga masalah kesehatan perempuan. Ketiganya seperti memiliki sudut pandang dan gagasan yang berbeda-beda, saat membahas persoalan perempuan di Indonesia.
Di bawah ini, Popmama.com rangkumkan 5 isu perempuan yang diangkat dalam debat kelima Capres 2024.
1. Kekerasan terhadap perempuan yang kian banyak terjadi
Pada gelaran debat kelima Capres 2024, Capres nomor urut 1, Anies Baswedan sempat mengulas mengenai isu kekerasan yang masih banyak terjadi pada perempuan.
Ia pun bertanya kepada Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait pandangannya terhadap perlindungan perempuan, dari banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia.
“Bisakah bapak jelaskan, apa yang kurang dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan sekarang, serta bagaimana mengubahnya?,” tanya Anies malam itu.
Prabowo pun menjawab bahwa memang, perempuan punya peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terkait isu tersebut, Prabowo ingin memberikan makanan bergizi untuk para Ibu hamil, karena saat ini menurutnya angka kematian Ibu masih tinggi di Indonesia.
“Karena itu fokus saya adalah tadi, ya membantu gizi makan untuk kaum Ibu-Ibu yang hamil. Fokus pendidikan, membangun sekolah unggul dan terpadu di setiap kabupaten,” ungkap Prabowo.
Menurut Anies, pernyataan dari Prabowo tersebut tidak menjawab pertanyaannya.
Anies ungkap saat ini, kasus kekerasan pada perempuan yang tercatat dan terlaporkan sudah mencapai 3,2 juta kasus selama 8 tahun. Jumlahnya yang begitu tinggi, membuat Anies merasa perlu untuk memberikan perhatian dan perlindungan khusus kepada perempuan di Indonesia.
2. Perlindungan terhadap perempuan yang bekerja
Anies Baswedan menambahkan bahwa, pihaknya juga akan menyoroti terkait perlindungan terhadap perempuan yang bekerja.
Calon Presiden kelahiran tahun 1969 tersebut berkomitmen untuk menyetarakan gaji perempuan dan laki-laki, mendirikan banyak daycare sebagai bentuk dukungan terhadap karier perempuan, ruang laktasi di setiap tempat umum, hingga kesetaraan kesempatan bagi perempuan untuk berkarya di berbagai bidang.
“Kesetaraan mesti dibangun. Kita bangunkan daycare, jadi Ibu-Ibu punya anak ada tempatnya. Perempuan juga harus punya upah yang setara dengan laki-laki,” jelas Anies.
3. Kesetaraan gender yang masih menjadi polemik
Isu kesetaraan gender seperti diketahui masih jadi polemik hingga saat ini. Salah satunya karena budaya patriartki yang melekat kuat di masayarakat. Padahal seharusnya, laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kemandirian finansial, pendidikan, dan aspek kehidupan lainnya.
Isu ini sempat diangkat oleh Capres nomor urut 2, Prabowo Subanto. Dalam debat, Prabowo mengklaim dirinya ingin kesetaraan gender di Indonesia bisa tercapai, salah satunya dengan mendorong pendidikan yang setara bagi perempuan.
“Upaya-upaya kesetaraan gender sangat penting dalam politik, di bidang politik sudah cukup menonjol. Kaum perempuan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki. Saya akan mendorong peranan itu di pemerintahan yang saya pimpin, kalau saya terpilih,” ungkapnya.
4. Kesehatan perempuan dan anak
Sementara itu, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo lebih menyoroti soal kesehatan perempuan dan dampaknya terhadap kondisi anak atau bayi yang dilahirkan. Ia membahas hal ini, karena sempat ditanya oleh Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengenai stunting.
Menurut Ganjar, saat ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan perempuan dari usia remaja hingga pra nikah. Sebab menurutnya, perempuan yang mengalami masalah kesehatan saat hamil, berisiko melahirkan bayi dengan gangguan kesehatan seperti stunting.
“Kalau bapak (Prabowo) mau mencegah stunting, pak, perhatikan proses menikah, mulai dari mereka remaja. Kemudian bapak mesti lihat, perempuan Indonesia, remaja Indonesia itu sebagian besar anemia, pak,” kata Ganjar.
5. Diskriminasi terhadap perempuan
Selain itu, Ganjar Pranowo juga memperhatikan kelompok rentan yang ada di Indonesia. Mereka yang masuk dalam kelompok rentan yakni perempuan dan penyandang disabilitas.
Ganjar menyebut jika dirinya akan membuat sekolah menjadi semakin inklusi. Sehingga dua kelompok rentan ini tidak lagi mendapatkan perlakuan diskriminatif.
“Ada dua yang utama, kelompok perempuan dan kelompok disabilitas. Tolong betul agar sekolah makin inkusi dan mereka (perempuan & disabilitas) tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif,” ujarnya.
Menurut Ganjar, dengan melakukan hal tersebut, kelompok rentan bisa memiliki keterampilan, sehingga peluang kerja akan semakin terbuka lebar dan upah juga akan didapatkan dengan layak. Di sisi lain, ia juga berjanji akan mendorong agar Undang-Undang Cipta Kerja segera direvisi, guna mencapai keseimbangan nasib terutama bagi perempuan.
Itulah 5 isu perempuan yang diangkat dalam debat kelima Capres 2024. Kita doakan bersama ya, semoga hasil dari debat ini bisa membantu presiden dan wakil presiden terpilih, untuk membentuk kebijakan yang lebih memperhatikan perempuan Indonesia.
Baca juga:
- Ramai Dibicarakan dalam Debat Capres 2024, Apa Itu Gizi Buruk?
- Biodata dan Profil Dwi Anggia, Moderator Debat Pilpres Kelima
- 7 Gaya Capres dan Cawapres saat Debat Keempat, Punya Makna Tersendiri