Leher Terasa Nyeri saat Menoleh? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya!
Jangan lupa untuk rutin melakukan peregangan otot leher ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama merasakan nyeri pada leher saat menoleh?
Bisa jadi itu merupakan tanda dari Nyeri Leher lho, Ma!
Nyeri leher merupakan penyakit umum yang bisa terjadi pada siapa saja. Gejalanya ditandai dengan rasa nyeri pada leher saat digunakan untuk bergerak, termasuk saat menoleh. Biasanya nyeri ini tidak berlangsung lama, Ma, tergantung dari apa yang menyebabkannya.
Meskipun nyeri leher bisa cepat hilang, tetap saja membuat tubuh menjadi tidak nyaman dan mengganggu aktivitas kita sehari-hari ya, Ma.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai penyebab leher terasa nyeri saat menoleh.
Apakah Mama pernah merasakaannya? Yuk, cari tahu selengkapnya!
1. Kenapa leher terasa nyeri saat menoleh?
Salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam sistem gerak tubuh adalah leher. Leher terdiri dari tulang belakang yang memanjang dari tengkorak kepala hingga ke bagian bawah tubuh.
Leher kita sangat rentan mengalami cedera lho, Ma. Ini karena tulang, ligamen dan otot leher bertugas menopang beban yang ada di kepala kita agar bisa bergerak.
Dilansir dari Healthline, mengalami nyeri di bagian leher saat bergerak bisa jadi pertanda adanya kelainan, peradangan atau cedera.
Umumnya rasa nyeri pada leher saat menoleh bukanlah kondisi yang serius dan dapat hilang dalam beberapa hari. Tapi pada beberapa kasus, nyeri leher mungkin saja membutuhkan perawatan dan pengobatan dari dokter.
2. Apa penyebab nyeri leher?
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya nyeri leher. Dilansir dari Mayoclinic, berikut ini beberapa penyebabnya.
- Ketegangan dan kekakuan pada otot
Ketegangan dan kekakuan pada otot sering terjadi akibat perilaku kita yang salah dalam beraktivitas. Misalnya saja, bekerja di meja terlalu lama tanpa berpindah posisi. Pada kondisi tersebut, otot leher akan tegang dan kaku sehingga menyebabkan nyeri pada leher, Ma.
- Cedera leher
Kita bisa mengalami nyeri leher yang diakibatkan karena cedera seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, maupun keseleo saat berolahraga. Pada kondisi ini ligamen dan otot leher dipaksa melakukan gerakan yang tidak seharusnya, sehingga menyebabkan leher terasa nyeri.
- Saraf kejepit
Saraf kejepit bisa saja terjadi dan menyebabkan rasa nyeri pada leher. Kondisi ini terjadi karena tulang belakang leher menekan saraf belakang sehingga terjadi tonjolan pada bantalan antara ruas tulang belakang.
- Kerusakan sendi
Kerusakan sendi pada leher menyebabkan terjadinya pengapuran dan penipisan tulang rawan. Kondisi ini tentunya mengganggu gerak sendi dan menimbulkan rasa nyeri saat leher digerakkan.
Selain hal tersebut, ada beberapa penyebab lain dari nyeri leher lho, Ma.
- Rheumatoid Arthritis atau peradangan pada sendi, yang membuat sendi terasa kaku dan nyeri.
- Osteoporosis atau kerapuhan tulang, yang menyebabkan tulang jadi mudah patah.
- Meningitis atau peradangan yang terjadi pada pelindung otak dan saraf tulang belakang.
- Fibromyalgia yang menyebabkan nyeri pada otot di seluruh tubuh terutama di daerah leher dan bahu.
3. Pengobatan dan perawatan untuk nyeri leher
Umumnya nyeri leher akan hilang dalam waktu kurang dari 2 minggu. Tapi ini tentu saja tergantung dari penyebab dan keparahan yang terjadi ya, Ma.
- Pengobatan oleh dokter
Jika keluhan nyeri leher muncul dalam waktu lama dan semakin parah, atau setelah mengalami cedera seperti kecelakaan lalu lintas, sebaiknya Mama segera periksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah, foto rontgen dan mengambil sampel cairan pada otak untuk mendapatkan gambaran kelainan yang terjadi pada leher.
Apabila nyeri leher yang diderita cukup parah, biasanya dokter akan menyarankan prosedur fisioterapi untuk memperbaiki postur tubuh yang bermasalah. Selain itu, dokter juga akan memberikan resep obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri pada leher. Jika fisioterapi dan obat-obatan tidak membuat nyeri berkurang, maka tindakan operasi menjadi cara terakhir untuk mengobati nyeri leher.
- Perawatan di rumah
Selain pengobatan dari dokter, untuk mengurangi rasa nyeri di leher, Mama bisa melakukan perawatan sendiri di rumah.
Cobalah untuk mengompres bagian leher yang terasa nyeri dengan es batu yang dibalut handuk lembut, atau bisa juga menggunakan botol yang diisi dengan air hangat ya, Ma. Lakukan cara ini selama kurang lebih 10 menit, pada 3 hari pertama saat nyeri leher dirasakan.
Mama bisa juga lho, memijat leher untuk meredakan nyeri. Tapi pastikan orang yang meminjat memang ahli ya, Ma, karena kalau tidak, dikhawatirkan nyeri akan semakin parah. Selain itu, Mama juga disarankan untuk menggunakan bantal berbahan memory foam, agar pada saat digunakan bantal tersebut bisa mengikuti kontur leher dan kepala kita.
4. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari nyeri leher
Biasanya nyeri leher dikaitkan dengan postur tubuh yang salah, ditambah dengan masalah yang terjadi pada tulang dan sendi kita. Untuk mencegahnya, Mama bisa lakukan perubahan dalam aktivitas sehari-hari ya.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut ini langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari nyeri leher.
- Gunakan postur tubuh yang baik saat beraktivitas sehari-hari
Pastikan saat berdiri dan duduk, bahu berada dalam satu garis lurus di atas pinggul serta telinga berada sejajar tepat di atas bahu kita ya, Ma.
- Jangan lupa untuk sering beristirahat
Jika Mama sedang dalam perjalanan jauh atau bekerja lebih dari 8 jam di depan komputer, jangan lupa untuk melakukan istirahat. Sebaiknya jangan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama secara terus-menerus ya, Ma. Mama bisa bangun, bergerak dan lakukan peregangan leher dan bahu agar otot tidak kaku.
- Saat bekerja, pastikan posisi tubuh, kursi dan meja sudah sesuai
Mama harus menyesuaikan tinggi meja dan kursi agar layar komputer sejajar dengan mata. Lalu, pastikan juga lutut berada pada posisi lebih rendah dari pinggul. Kesesuaian ini akan mengurangi kelelahan dan ketegangan pada otot leher, sehingga dapat mencegah terjadinya nyeri pada leher.
- Hindari membawa tas berisi beban yang terlalu berat
Jangan gunakan tas untuk membawa beban berat, karena akan membuat otot menjadi tegang dan menyebabkan terjadinya nyeri pada leher.
- Tidur dengan posisi yang baik dan benar
Pastikan posisi saat tidur sudah benar ya, Ma. Usahakan posisi kepala dan leher sejajar dengan tubuh kita. Mama bisa juga kok, menggunakan bantal tambahan berukuran kecil di bawah leher.
5. Lakukan peregangan otot leher secara rutin!
Untuk mengurangi nyeri, selain melakukan perubahan terkait postur tubuh, kita juga harus rutin melakukan peregangan otot leher.
Peregangan otot memilik banyak manfaat, diantaranya mengurangi rasa nyeri dan peradangan, membantu mengoptimalkan postur kepala dan leher, menguatkan otot leher, serta menjaga sistem kardiovaskular berjalan dengan lancar.
Berikut ini cara melakukan peregangan otot leher.
- Angkat lalu himpitkan bahu.
- Putar bahu ke belakang secara perlahan.
- Turunkan kepala ke bawah secara perlahan, lalu naikkan kepala kembali ke posisi tegak seperti semula. Usahakan dagu menempel pada dada.
- Miringkan kepala ke samping kanan dan kiri, lalu tegakkan kepala kembali ke posisi semula. Usahakan telinga menempel pada bahu.
- Tengadahkan kepala ke atas selama kurang lebih 30 detik, lalu kembalikan ke posisi tegak seperti semula.
Cara ini bisa mama lakukan berulang-ulang ya.
Nah itu tadi penjelasan lengkapnya, bagaimana leher bisa terasa nyeri saat kita menoleh atau bergerak.
Sebenarnya nyeri leher bukan suatu kondisi yang serius, karena biasanya akan hilang dengan sendirinya. Tapi jika dibiarkan tentu akan mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Lakukan Gerakan Ini untuk Mengurangi Nyeri Leher dan Lutut saat WFH
- Sakit saat Menengok? Ini Dia 5 Cara Mudah Mengatasi Leher Kaku
- 6 Cara Mengurangi Tegang di Leher dan Bahu karena Stres