TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bisa Dihitung, Apakah Ciri-Ciri Detak Jantung yang Normal?

Pola hidup yang baik akan membuat tubuh tetap sehat, Ma!

Freepik/freepik

Setiap Mama melakukan aktivitas sehari-hari atau bahkan ketika berolahraga, mungkin pernah merasakan detak jantung lebih berdebar dari biasanya.

Seketika panik, apakah jantung yang memompa oksigen ke seluruh tubuh bekerja dengan baik atau ada masalah ya?

Ternyata, ada lho, Ma cara bagaimana kita bisa menghitung detak jantung, serta mengetahui detak jantung normal berdasarkan golongan usia.

Untuk mengetahui hal tersebut, simak informasi yang sudah Popmama.com sajikan di bawah ini. Semoga dapat membantu mengetahui detak jantung yang sehat ya!

1. Cara menghitung detak jantung

Freepik/prostooleh

Jika Mama ingin mengetahui lebih lanjut terkait bagaimana cara menghitung denyut nadi, cukup menggunakan stopwatch. Caranya sebagai berikut:

Tempatkan telunjuk. Telunjuk dan jari tengah kanan di sisi telapak pergelangan tangan kiri, atau sebaliknya, tepat di bawah pangkal jempol.

Setelah itu, kemudian tempatkan ujung telunjuk dan jari ketiga di leher bagian bawah rahang Mama di salah satu sisi tenggorokan.

Menekan lembut jari. Setelah itu selesai, cobalah untuk merasakan denyut nadi di bawah jari. Mungkin perlu memindahkan jari ke sekitar sampai benar-benar merasakan denyutnya.

Mulai menghitung. Hitung denyut nadi dalam 15 detik, kalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapatkan angka denyut nadi istirahat per menit.

Mama juga bisa menghitungnya sampai tiga kali, kemudian mengambil rata-rata dari ketiganya untuk benar-benar yakin dan akurat.

2. Detak jantung atau denyut nadi berdasarkan usia

freepik/kjpargeter

Jantung merupakan peranan penting di dalam tubuh, karena tugasnya memompa oksigen ke seluruh tubuh.

Dekat jantung yang disebut denyut nadi ini berdetak per menit. Detak jantung atau denyut nadi normal berkisar antara 60 sampai 100 detak per menit.

Berikut denyut nadi normal berdasarkan usia:

  • Bayi baru lahir hingga usia bulan, 70-190 detak per menit
  • Bayi berusia 1 hingga 11 bulan, 80-150 detak per menit
  • Anak berusia 1 hingga 2 tahun, 80-130 detak per menit
  • Anak berusia 3 hingga 4 tahun, 80-120 detak per menit
  • Anak berusia 3 hingga 4 tahun, 80-120 detak per menit
  • Anak berusia 5 hingga 6 tahun, 75-115 detak per menit
  • Anak berusia 7 hingga 9 tahun, 70-110 detak per menit
  • Anak yang berusia 10 tahun ke atas memiliki denyut jantung normal sekitar 60-100 detak per menit

3. Pengaruh detak nadi bisa berubah

Pexels/Andrea Piacquadio

Detak nadi Mama bisa berubah seiring kondisi. Salah satunya seperti olahraga, denyut nadi yang asalnya normal bisa meningkat lho!

Hal ini karena tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk menghasilkan energi sehingga jantung harus memompa darah ke seluruh tubuh dengan cepat.

Suhu udara juga berpengaruh lho terhadap detak jantung, saat udara panas, bisa memicu jantung untuk memompa darah lebih banyak.

Jangan salah, saat emosi dan marah atau stress akan mengubah detak jantung. Wajar ketika sedang cemas, marah, sedih dan bahagia, detak jantung bisa semakin kencang.

Nah, itu tadi beberapa ciri-ciri detak jantung normal, karena Mama bisa menghitungnya sendiri di rumah!

Baca juga:

The Latest