TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perempuan Tidak Boleh Salat saat Haid, Ini Hikmahnya menurut Islam

Bentuk rasa sayang dan meringankan untuk para perempuan

Pexels/Thirdman

Bagi perempuan dewasa, apalagi yang sudah menikah, pasti mengalami siklus haid atau orang-orang sering bilang sebagai datang bulan.

Dalam Islam sendiri, perempuan yang sedang haid dilarang melakukan ibadah ritual, seperti salat. Karena kondisinya belum bersuci.

Apakah Mama penasaran mengapa tidak diperbolehkan salat? Dan apakah ada hikmahnya Islam menerapkan hal tersebut?

Untuk menjawab hal itu, mari simak beberapa penjelasan mengenai hikmah perempuan dilarang salat ketika haid. Popmama.com sudah merangkum informasinya di bawah ini.

1. Bukan hanya salat, saat haid juga tidak boleh berhubungan badan

Freepik

Ketika sedang haid, suami istri juga dilarang melakukan hubungan seksual, hal tersebut sesuai firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 222:

Wa yas'alunaka 'anil-mahid, qul huwa azan fa'tazilun-nisa'a fil-mahidi wa la taqrabuhunna hatta yat-hurn, fa iza tatahharna fa`tuhunna min haisu amarakumullah, innallaha yuhibbut-tawwabina wa yuhibbul-mutatahhirin

Artinya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

2. Dilarang melakukan salat jika sedang haid karena tidak memenuhi syarat sah salat

Pexels/RODNAE Production

Mungkin Mama juga tahu bahwa ketika sedang haid, dilarang melakukan salat. Bukan hanya salat, istri juga dilarang melakukan puasa, itikaf dan berhubungan intim.

Istri yang sedang haid ketika salat maka salatnya tidak akan sah karena tidak memenuhi salah satu syarat sah salah yang mesti dipenuhi, yakni bersihnya anggota badan dari najis dan kotoran.

Sebagaimana ayat yang disebutkan di atas tadi, bahwa darah haid dan tempat keluarnya darah merupakan kotoran yang tidak bisa dibawa kedalam salat.

Tidak seperti puasa yang mesti mengganti ibadahnya, istri yang sedang haid juga tidak diperintahkan untuk mengganti salat yang tertinggal.

3. Hikmah dari larangan istri melakukan salat ketika haid

Unsplash/Habib Dadkhah

Dikutip dari Bincang Syariah, Syaikh Ali bin Ahmad Al-Jurjawi dalam kitabnya Hikmah At-Tasyri’ Wa Falsafatuhu menyebutkan ada beberapa hikmah dibalik larangan salat bagi istri yang sedang haid.

  • Sulitnya istri bersuci ketika haid

Dikarenakan darah haid terus keluar dan tidak diketahui kapan berhentinya. Oleh karena itu, salat jadi tidak wajib karena akan mempersulit perempuan haid untuk membersihkan darah dan tempat keluarnya secara terus menerus.

  • Kasih sayang kepada perempuan yang haid

Islam tidak memberatkan umatnya, terutama saat istri haid, buktinya bisa dilihat tidak ada kewajiban untuk melakukan qadha salat yang ditinggalkan.

Sebab, jika aturan qadha dilakukan. Setiap istri melakukan salat hanya akan dihabiskan untuk melakukan qadha salat, sementara dari sisi lain, banyak kemaslahatan yang mestinya dilakukan.

  • Walau tidak boleh salat, dianjurkan untuk sedekah

Sedekah dalam hal ini bisa disebut sebagai cara menutupi ibadah yang mereka tinggalkan ketika haid.

Bertapa meringankannya serta perhatiannya Islam kepada kaum perempuan ketika haid, sehingga setiap istri tidak merasa kesulitan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga:

The Latest