Lansoprazole, Obat untuk Atasi Gangguan Lambung
Ketahui dosis yang tepat untuk memakai lansoprazole agar manfaatnya dapat dirasakan maksimal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa itu lansoprazole? Lansoprazole adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi gangguan pada lambung, seperti tukak lambung, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dan sindrom Zollinger-Ellison.
Lansoprazole bekerja dengan cara menurunkan produksi asam lambung. Obat ini juga bisa dipakai untuk meredakan gejala akibat peningkatan asam lambung, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), mulut terasa asam, mual dan muntah.
Selain manfaat dan efek samping dari Lansoprazole, apakah ada aturan khusus dalam mengonsumsinya? Yuk, simak berikut ulasan lengkap Popmama.com dari berbagai sumber mengenai obat tersebut.
1. Apakah manfaat dari obat Lansoprazole?
Lansoprazole termasuk dalam obat golongan proton pump inhibitor (PPI) atau penghambat pompa proton yang bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obat ini digunakan dalam pengobatan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dengan cara menurunkan keasaman lambung.
Lansoprazole juga dapat membantu mengobati kerusakan yang terjadi pada kerongkongan atau esofagus, seperti peradangan pada lapisan kerongkongan (esofagitis erosif). Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati tukak (luka di lapisan perut atau usus) serta mengobati kondisi di mana perut menghasilkan terlalu banyak asam, seperti sindrom Zollinger-Ellison yang terjadi pada orang dewasa.
Obat ini dapat mengatasi gejala gangguan asam lambung seperti nyeri pada ulu hati, mual, muntah, dan rasa asam pada mulut. Obat ini juga biasanya digunakan untuk mengatasi sakit maag akibat penggunaan obat-obatan Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) dan infeksi asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.
2. Dosis dan aturan penggunaan lansoprazole
Obat lansoprazole merupakan obat yang tidak dapat digunakan sembarangan karena obat ini termasuk dalam golongan obat resep dan harus digunakan sesuai resep dari dokter. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa rekomendasi dari dokter karena efeknya dapat membahayakan kesehatan.
Lansoprazole tersedia dalam bentuk kapsul, injeksi, dan tablet. Obat ini sebaiknya dikonsumsi sebelum makan.
Pemberian dosis obat ini disesuaikan dengan kondisi pasien.
- Penyakit GERD
Dewasa: 15-30 mg, 1 kali sehari selama 4-8 minggu.
Anak-anak: 15-30 mg/kgBB, 1 kali sehari selama 8-12 minggu.
- Tukak lambung
Dewasa: 15-30 mg, 1 kali sehari selama 4-8 minggu.
Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien.
- Sindrom Zollinger-Ellison
Dewasa: Dosis awal 60 mg sehari pada pagi hari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg, 2 kali sehari.
Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi anak.
- Infeksi akibat Helicobacter pylori
Dewasa: 30 mg, 2-3 kali sehari sebelum makan, selama 7-14 hari. Bisa dikombinasi dengan obat clarithromycin dan amoxicillin.
Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi anak.
- Esofagitis erosif
Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari sebelum makan.
Anak-anak usia 1-11 tahun: 15 mg/kg berat badan, 1 kali sehari sebelum makan.
- Ulkus duodenum (luka pada duodenum, yaitu bagian atas dari usus halus)
Dewasa: 15 mg, 1 kali sehari sebelum makan.
Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi anak.
3. Interaksi obat lansoprazole dengan obat lainnya
Lansoprazole berpotensi menimbulkan interaksi terhadap sejumlah obat jika digunakan bersamaan. Berikut ini beberapa interaksi yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang serius, jika digunakan bersama dengan obat- obat HIV karena bisa menurunkan kadar obat dalam tubuh.
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari warfarin, digoxin, methrotrexate, tacrolimus dan obat diuretik.
- Penurunan efektivitas lansoprazole jika digunakan bersama dengan antasida dan sukralfat.
4. Efek samping mengonsumsi lansoprazole
Penggunaan obat lansoprazole dapat menimbulkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalami efek samping yang ditimbulkan. Beberapa gejala efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan obat ini, yaitu:
- Diare
- Sakit perut
- Mual
- Kembung
- Sembelit
- Sakit kepala dan pusing
Selain gejala yang disebutkan di atas, penggunaan lansoprazole juga bisa mengakibatkan efek samping yang lebih serius, yaitu:
- Defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dalam darah
- Penurunan kadar magnesium dalam darah
- Perubahan warna kulit dan sklera (bagian putih mata) menjadi kuning
- Nyeri sendi
- Patah tulang
Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala efek samping yang disebutkan di atas atau mengalami reaksi alergi obat, seperti ruam yang gatal, pembengkakan pada bibir dan mata, atau kesulitan bernapas.
5. Hal lainnya yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi lansoprazole
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini. Pertama, jangan menambah atau mengurangi dosis lansoprazole tanpa pengawasan dari dokter.
Kedua, pastikan juga memahami bagaimana cara penggunaan obat lansoprazole yang tepat. Jika belum memahami cara penggunaannya, tanyakan kepada dokter atau apoteker sampai benar-benar memahaminya.
Ketiga, jangan konsumsi obat ini jika memiliki alergi lansoprazole atau bahan yang mungkin terdapat dalam kapsul atau tablet secara oral. Beritahu dokter jika sedang mengonsumsi suplemen atau vitamin lain untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
Selanjutnya, penggunaan obat ini juga perlu dikonsultasikan kepada dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan hati, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. Selain itu, perlu juga untuk konsultasi kepada dokter terkait penggunaan obat ini jika dalam kondisi hamil, menyusui atau akan melakukan program kehamilan.
Itulah ulasan mengenai lansoprazole, mulai dari manfaat hingga apa saja interaksi obat ini dengan obat lainnya. Jika ingin mengkonsumsi obat ini, alangkah baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapat saran penggunaan obat yang baik sesuai dengan kondisi tubuh.
BacaJuga:
- Kenali Methylprednisolone, Obat untuk Atasi Pembengkakan Hingga Alergi
- Ciprofloxacin: Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
- Meloxicam, Obat untuk Meringankan Radang Sendi