Mengenal Khasiat Daun Basil untuk Kesehatan
Basil mengandung beberapa makronutrien seperti kalsium dan vitamin K serta berbagai antioksidan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Basil merupakan daun hijau yang termasuk anggota keluarga mint.
Daun basil populer sebagai bumbu masakan. Basil juga digunakan sebagai ramuan aromatik, teh dan sejumlah bentuk suplemen yang dapat memberikan berbagai kesehatan.
Memiliki nama ilmiah, Ocimum basilicum, daun hijau ini beraroma hampir mirip dengan daun kemangi.
Bentuknya juga mirip tetapi daun kemangi cenderung lebih ramping dan berwarna lebih pucat. Jika diraba daunnya, tekstur daun basil cenderung lebih tebal dibanding dengan daun kemangi.
Orang Italia biasanya menggunakan daun basil sebagai bahan dasar membuat saus pesto untuk menambah rasa khas pada pasta, pizza, salad, olahan ikan, dan hidangan lainnya.
Walaupun begitu, tidak hanya orang Italia saja yang suka mencampurkan basil pada masakannya. Terkadang masakan Thailand, Vietnam, dan Indonesia juga menggunakan ramuan basil.
Ketika dikonsumsi, basil dapat memberikan vitamin, mineral, dan berbagai antioksidan.
Basil dapat memberikan manfaat kesehatan saat ditambahkan ke dalam makanan, sebagai obat herbal dan minyak esensial. Ini karena daun Basil mengandung beberapa makronutrien, seperti kalsium dan vitamin K serta berbagai antioksidan.
Melansir dari Medical News Today, simak berikut ini Popmama.com ulas beberapa khasiat daun basil untuk kesehatan.
1. Mengurangi stres oksidatif
Basil mengandung antioksidan dan beta-karoten. Antioksidan sangat penting untuk menghilangkan radikal bebas dari tubuh.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang berkembang sebagai hasil metabolisme dan proses alami lainnya. Radikal bebas juga dapat terbentuk sebagai akibat dari merokok dan beberapa pilihan makanan.
Radikal bebas yang menumpuk akan menimbulkan stres oksidatif yang bisa mengakibatkan kerusakan sel dan penyakit.
Antioksidan seperti antosianin dan beta karoten dapat membantu menghilangkan radikal bebas dalam tubuh.
2. Mendukung kesehatan hati
Hati adalah organ yang sangat penting bagi tubuh karena berperan penting dalam metabolisme.
Sifat detoksifikasi basil yang kuat dapat mendukung kesehatan hati. Basil dapat membantu mencegah penumpukan lemak di hati dan menjaga kesehatan hati.
3. Melawan kanker
Sebuah ulasan yang diterbitkan oleh Nutrition and Cancer pada 2013 menunjukkan bahwa basil mengandung fitokimia yang dapat membantu mencegah kanker secara alami termasuk kanker kulit, hati, mulut, dan paru-paru yang diinduksi bahan kimia.
Basil mampu meningkatkan aktivitas antioksidan untuk melawan kanker dan menghentikan penyebaran tumor kanker.
4. Melindungi dari penuaan kulit
Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2011, daun basil mempunyai sifat yang dapat membantu melindungi kulit dari beberapa efek penuaan. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menerapkan ekstrak basil pada model kulit laboratorium.
Hasilnya menunjukkan bahwa memasukkan ekstrak basil dalam krim kulit topikal dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi kekasaran serta kerutan.
5. Menurunkan gula dalam darah
Beberapa praktisi pengobatan tradisional umumnya merekomendasikan basil untuk membantu mengelola kadar gula darah.
Sebuah studi tahun 2019 pada tikus menemukan bahwa ekstrak daun basil membantu mengurangi kadar gula darah tinggi. Hasil studi tersebut juga menunjukkan bahwa daun basil dapat membantu mengobati efek jangka panjang dari gula darah tinggi.
Jika penyelidikan lebih lanjut mengkonfirmasi temuan ini, ekstrak basil terbukti bermanfaat bagi penderita diabetes.
6. Mendukung kesehatan jantung
Sebuah tinjauan pada 2011 melaporkan temuan bahwa ekstrak basil secara singkat mengurangi tekanan darah tinggi, kemungkinan karena kandungan eugenol. Eugenol dapat memblokir saluran kalsium dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Minyak esensial dalam basil dapat membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida. Basil juga mengandung magnesium yang dapat memperlancar aliran darah dengan memungkinkan otot dan pembuluh darah menjadi rileks.
7. Meningkatkan kesehatan mental
Stres mental dapat memicu produksi radikal bebas dalam tubuh.
Menurut ulasan penelitian pada 2014 mengungkapkan ekstrak daun basil dapat membantu:
• mengurangi stres, kecemasan, dan depresi
• meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar
• mencegah kehilangan ingatan terkait usia
• memperbaiki masalah tidur dan seks yang berhubungan dengan stres
Minyak esensial basil juga dapat membantu mengatasi depresi dan kecemasan. Ramuan ini dipercaya dapat merangsang neurotransmitter yang mengatur hormon yang bertanggung jawab untuk mendorong kebahagiaan dan energi.
Basil dianggap sebagai adaptogen yang kuat atau agen anti stres. Sifat anti-inflamasi dan peningkat kekebalannya juga membantu mengelola stres.
8. Mengatasi infeksi
Berbagai praktisi pengobatan tradisional telah menggunakan basil sebagai agen antimikroba dan beberapa penelitian ilmiah mendukung penggunaan ini. Pada 2013, peneliti mengoleskan minyak basil ke berbagai strain Escherichia coli, atau E. coli.
Bakteri tersebut berasal dari orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan, perut, saluran kemih, atau kulit, serta dari peralatan rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak basil aktif melawan bakteri tersebut. Para peneliti menyimpulkan bahwa olahan tertentu dari minyak basil dapat membantu mengobati atau mencegah beberapa jenis infeksi.
Itulah beberapa khasiat daun basil untuk kesehatan. Walau khasiat daun basil sangat menakjubkan, penting untuk diingat bahwa yang diujikan ahli adalah ekstraknya.
Namun, dengan rasa dan aromanya yang unik, daun basil bisa ditambahkan ke berbagai masakan.
Baca Juga:
- Mudah Dilakukan, Begini 5 Tips Menanam Basil Melalui Media Hidroponik
- 5 Manfaat Daun Kemangi untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit
- Benarkah Daun Seledri Bisa Melebatkan Rambut Bayi?