Cataflam: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Harga
Ketahui obat yang terkenal ampuh mengatasi sakit gigi ini, yuk!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa nyeri seringkali menjadi gejala utama berbagai macam penyakit. Mulai dari sakit kepala, sakit gigi, hingga nyeri haid. Saat sudah tak tertahankan, mengonsumsi obat pereda nyeri bisa menjadi solusi untuk mengatasinya. Namun Mama tidak boleh mengonsumsi sembarangan obat.
Salah satu obat yang dapat mengurangi rasa nyeri adalah Cataflam. Selama ini Cataflam banyak dikenal sebagai obat sakit gigi. Padahal, Cataflam bukan hanya dapat mengatasi sakit gigi. Cataflam juga bisa mengurangi gejala penyakit lainnya
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Cataflam, berikut Popmama.com akan merangkum informasinya khusus untuk Mama.
1. Apa itu Cataflam?
Cataflam tergolong obat antiinflamasi non steroid. Cataflam mengandung diclofenac potassium yang bekerja dengan cara mengurangi zat prostaglandin penyebab terjadinya inflamasi atau peradangan. Maka, Cataflam bisa menghilangkan rasa nyeri yang disebabkan oleh peradangan.
Beberapa penyakit yang bisa dihilangkan dengan mengonsumsi Cataflam di antaranya adalah sakit gigi, gusi bengkak, nyeri haid, osteoarthritis, nyeri punggung, hingga nyeri akibat asam urat. Mama bisa mengonsumsi Cataflam bila mengalami berbagai penyakit tersebut.
2. Kapan Cataflam boleh diminum?
Cataflam sebaiknya hanya diminum jika muncul gejala saja. Konsumsi sesuai dosis yang disarankan. Hentikan konsumsi obat jika rasa nyeri sudah hilang. Cataflam hanya bisa dikonsumsi sebagai pengobatan sementara dan tidak bisa dikonsumsi sebagai tindakan pencegahan.
Perlu diketahui, bahwa Cataflam akan bekerja dengan efektif bila dikonsumsi saat gejala nyeri baru datang atau dirasakan. Cataflam mungkin tidak akan bekerja optimal bila rasa nyeri sudah bersifat kronis atau memburuk. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter bila rasa nyeri yang dirasakan semakin memburuk dan tidak tertahankan.
3. Jenis dan kandungan obat Cataflam
Saat ini Cataflam tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan serbuk. Berikut ini beberapa jenis obat Cataflam:
- Cataflam 25mg: berbentuk tablet dan mengandung 25mg diclofenac potassium
- Cataflam 50mg: berbentuk tablet dan mengandung 50mg diclofenac potassium
- Cataflam drops: berbentuk sirop dan tiap milimeternya mengandung 15mg diclofenac potassium
- Cataflam Fast 50mg: berbentuk serbuk dan mengandung 50mg diclofenac potassium
- Cataflam D 50mg: berbentuk tablet terdispersi dan mengandung 50mg diclofenac potassium
4. Dosis dan aturan minum Cataflam
Cataflam tergolong obat yang hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter. Dokter pun akan menentukan dosis obat sesuai dengan keluhan dan kondisi pasien. Secara umum, berikut dosis Cataflam:
- Untuk meredakan nyeri seperti nyeri haid atau sakit gigi: 50mg - 100mg, tiga kali sehari
- Untuk meredakan keluhan osteoarthritis: 50mg, dua hingga tiga kali sehari
Cataflam sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Setelah itu jangan berbaring hingga 10 menit setelah minum obat.
Jika mengonsumsi dalam bentuk tablet, konsumsi langsung dengan minum segelas air. Hindari mengunyah atau menghancurkan tablet karena dapat meningkatkan efek samping. Jika mengonsumsi dalam bentuk serbuk, larutkan dengan 30 - 60ml air sebelum diminum.
Yang juga tidak kalah penting adalah jangan menggandakan dosis bila Mama lupa mengonsumsi Cataflam di jam minum obat sebelumnya.
5. Efek samping
Sama seperti obat lainnya, Cataflam juga bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping Cataflam di antaranya adalah:
- Mual,
- muntah,
- diare,
- pusing,
- mengantuk,
- kembung,
- konstipasi,
- heartburn.
- Segera konsultasikan ke dokter bila Mama mengalami efek samping berikut ini:
- Reaksi alergi obat atau sesak napas,
- kaki atau tangan bengkak,
- kelelahan,
- perdarahan pada saluran cerna, ditandai dengan BAB berdarah,
- mudah memar atau pucat,
- urine yang keluar sangat sedikit,
- sakit perut dan urine berwarna gelap.
Obat Cataflam dijual Rp 7.881,- / Tablet di e-commerce dan di apotek terdekat.
Itulah informasi terkait obat Cataflam. Pastikan Mama hanya mengonsumsi Cataflam sesuai dengan resep dan saran dokter. Konsultasikan kembali ke dokter bila gejala penyakit tak kunjung sembuh.
Baca juga:
- Sakit Gigi Ternyata Bisa Diobati Dengan Cara Tradisional Lho, Ma
- 5 Cara Mengatasi Kram Perut dan Rasa Nyeri Haid
- 10 Jenis Makanan Antiinflamasi untuk Mencegah Peradangan