Apa Itu BBM Solar 51? Ketahui Perbedaannya dengan Solar Biasa
Tujuan implementasi solar 51 adalah membuat BBM memiliki gas buang yang lebih bersih
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah mengimplementasikan spesifikasi solar 51 di seluruh SPBU Indonesia per 1 April 2022. Ketentuan solar 51 adalah BBM yang mengandung sulfur 50 bagian per sejuta (PPM) atau setara Euro IV.
Tujuan implementasi solar 51 adalah membuat BBM memiliki gas buang yang lebih bersih sehingga berpengaruh baik terhadap kualitas udara.
“Pemerintah mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji.
Lantas, apa perbedaan BBM solar 51 dan BBM biasa? Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com.
1. Ketentuan BBM 51
Seperti yang disinggung sebelumnya, BBM jenis solar 51 wajib mengandung sulfur 50 bagian per sejuta (PPM). Semua badan usaha yang menyalurkan BBM solar 51 harus memenuhi cetane number minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 PPM.
“Proses penyusunan standar bahan bakar ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan dari pemerintah, produsen bahan bakar, konsumen bahan bakar, asosiasi, dan akademisi,” kata Tutuka.
2. Diberi nama Pertamina Dex
Nantinya, Pertamina akan memasarkan BBM jenis solar 51 dengan nama Pertamina Dex. Pertamina Dex sebenarnya sudah diperkenalkan sejak Agustus 2005, tetapi diresmikan setelah pemerintah mengimplementasikan BBM solar 51.
Solar 51 dan Pertamina Dex merupakan dua nama berbeda. Artinya, solar 51 merujuk pada istilah klasifikasi CN 48/CN 51 yang diputuskan oleh Ditjen Migas. Sementara itu, Pertamina Dex adalah brand yang disematkan Pertamina untuk BBM solar 51.
3. Manfaat BBM solar 51
BBM solar 51 diharapkan bisa menjaga kualitas udara dan mengurangi pencemaran udara akibat pembuangan emisi gas buang kendaraan bermotor. Sebab, berdasarkan data sejak 2012-2021, kendaraan bermotor berkontribusi terhadap 70% emisi gas buang di perkotaan.
“Kami mengapresiasi Kementerian ESDM, Pertamina yang menunjukkan dukungan dan komitmennya dalam melaksanakan kebijakan implementasi Euro IV diesel,” kata Direktur Pengendalian pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Luckmi Purwandari.
4. Mengapa BBM solar 51 memiliki emisi gas buang yang lebih baik?
Apabila BBM memiliki kandungan sulfur lebih maksimal 50 atau kurang, maka itu menunjukkan BBM memiliki emisi gas buang yang lebih baik untuk lingkungan. Artinya, BBM solar 51 yang memiliki kandungan 50 PPM akan bersih untuk lingkungan.
“Emisi gas buangnya harus di bawah itu (50 PPM) supaya gas buangnya lebih kecil jadi lebih baik bagi lingkungan,” kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina, Irto Ginting.
5. Perbedaan BBM solar 51 dan solar biasa
BBM solar 51 dan solar biasa memiliki perbedaan pada kandungan sulfur. Solar subsidi mengandung sulfur maksimal 2.500 PPM, sedangkan Pertamina Dex atau BBM solar 51 maksimal 300 PPM.
Apabila dibandingkan dengan solar subsidi, Pertamina Dex jauh lebih baik. Sebab, semakin rendah jumlah sulfurnya, maka semakin rendah juga emisi gas buang yang dihasilkan.
Semoga implementasi BBM solar 51 bisa mengurangi efek rumah kaca dan emisi gas buang dari kendaraan bermotor ya, Ma.
Baca juga:
- Harga Minyak Goreng Kemasan Tembus Hingga Rp 26.300
- Minyak Bau Tengik, Bagaimana Cara Menghilangkannya?
- Pemerintah Siap Berikan BLT Minyak Goreng, Begini Cara Cek Penerimanya