Faheem Younus Sebut Hepatitis Akut Tak Akan Jadi Pandemi
Penyakit hepatitis akut telah menyerang lebih dari 200 anak di Eropa, Amerika, dan Asia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masyarakat global kembali dikhawatirkan dengan kemunculan penyakit hepatitis akut misterius. Penyakit hepatitis akut itu awalnya muncul di Inggris pada awal April 2022. Kemudian, penyakit tersebut menyerang lebih dari 200 anak di Eropa, Amerika, dan Asia, termasuk Indonesia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus hepatitis akut misterius. Sejak penetapan KLB, banyak orang mulai khawatir penyakit hepatitis akut akan menjadi pandemi global selanjutnya seiring menurunnya kasus Covid-19.
Bagaimana pendapat dr Faheem Younus mengenai anggapan hepatitis akut menjadi pandemi global selanjutnya?
Berikut Popmama.com telah merangkum respons Faheem Younus yang dikenal sebagai dokter spesialis penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health. Kira-kira pendapatnya seperti apa ya, Ma?
1. Hepatitis akut tidak akan menjadi pandemi
Melalui akun Twitter pribadinya, dr Faheem Younus memberikan tanggapan mengenai kondisi global pasca munculnya penyakit hepatitis akut misterius. Menurut Faheem, penyakit hepatitis akut tidak akan menjadi pandemi global.
“Saya tidak melihat ini menjadi pandemi lain,” ujar Faheem.
2. Kemungkinan penyebab hepatitis akut
Lebih lanjut, Faheem menjelaskan bahwa hepatitis akut kemungkinan disebabkan oleh Adenovirus, makanan atau obat-obatan, sehingga tidak ada kaitannya dengan Covid-19.
Untuk diketahui, Adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan penyakit pilek atau flu ringan. Adenovirus bisa menyerang orang-orang dari berbagai usia setiap saat sepanjang tahun.
“Banyak yang bertanya tentang wabah hepatitis. Berdasarkan bukti saat ini, kemungkinan penyebab adalah adenovirus, tidak mungkin terkait dengan Covid-19, dapat disebabkan oleh makanan atau obat-obatan,” kata Faheem melalui akun Twitter.
3. Tanggapan ilmuwan Indonesia
Di sisi lain, Guru Besar Universitas Indonesia sekaligus eks Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, belum ada bukti ilmiah mengenai cara penularan hepatitis akut.
“Cara penularan masih diteliti, sejauh ini belum ada bukti ilmiahnya,” katanya.
Pemerintah Indonesia terus menyebarkan informasi mengenai hepatitis akut untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat. Para orangtua diminta menjaga kebersihan lingkungan dan makanan agar anak-anak tidak tertular penyakit hepatitis akut misterius tersebut.
Semoga mama sekeluarga tetap sehat, ya.
Baca juga:
- Kenali Gejala Hepatitis A pada Bayi dan Penanganannya
- Apa Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksinasi Covid-19? Ini Kata Ahli
- Bisa Menular ke Bayi, Waspada Hepatitis B saat Hamil!