Israel Temukan Gabungan Subvarian Omicron BA.1 dan BA.2
Gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron baru tergolong ringan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Varian Omicron adalah varian virus corona yang mudah bermutasi, sehingga bisa meningkatkan penularan virus. Varian Omicron telah menyebabkan lonjakan kasus di awal tahun 2022 yang terjadi di sejumlah negara, salah satunya Indonesia.
Meski demikian, gejala yang ditimbulkan varian Omicron tidak separah varian Covid-19 lainnya. Pasien umumnya hanya mengalami gejala ringan seperti penyakit flu biasa. Masyarakat hanya diminta waspada mengenai mutasi varian Omicron yang dinilai bisa meningkatkan lonjakan kasus kembali.
Seperti baru-baru ini, Kementerian Israel mengumumkan munculnya varian baru dari Omicron. Apa itu? Berikut rangkuman fakta-fakta yang telah Popmama.com lansir dari berbagai sumber secara lebih detail.
1. Gabungan Omicron BA.1 dan BA.2
Kementerian Israel baru-baru ini mengumumkan munculnya varian Omicron baru, yakni gabungan dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. Gabungan varian ini pertama kali ditemukan pada dua penumpang pesawat yang mendarat di Bandara Ben Gurion, Israel.
“Varian ini belum ditemukan di lain. Pada tahap ini, kami belum khawatir varian ini bisa mengarah pada kasus serius,” ujar Kepala Satgas Covid-19 Israel, Salman Zarka, dikutip Times of India.
2. Tanggapan WHO mengenai varian Omicron baru
Tak lama setelah Israel mengumumkan munculnya varian Omicron baru itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun angkat bicara. Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, dr Mike Ryan mengatakan bahwa varian baru itu merupakan hasil evolusi virus yang masuk ke tubuh.
“Ketika virus masuk tubuh manusia, dia berevolusi. Itu hanya evolusi yang sedang beraksi,” katanya.
3. Gejalanya varian Omicron baru lebih ringan
Kementerian Israel kemudian menyatakan bahwa gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron baru tergolong ringan dibanding subvarian Omicron lainnya. Namun, pihak Kementerian Israel mengaku akan melakukan riset lebih lanjut untuk mengetahui detail varian baru tersebut.
Di sisi lain, WHO menegaskan bahwa virus gabungan bisa terjadi apabila dua virus yang berbeda menginfeksi manusia secara bersamaan. Kedua virus akan saling bertukar informasi genetik dalam jumlah besar sehingga memunculkan varian virus yang baru.
“Dua virus dapat bertukar informasi genetik dalam jumlah besar dan secara efektif mengeluarkan virus baru dari ujung yang lain,” kata dr Ryan.
Apa tanggapan mama mengenai kemunculan varian baru ini? Jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga:
- Asmirandah Keguguran Anak Kedua Usai Terinfeksi Covid-19
- Gejala Long Covid pada Anak dan Pencegahannya, Orangtua Wajib Tahu!
- Kai EXO Positif Covid-19, Minta Penggemar untuk Selalu Waspada