Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma Mulai Uji Klinis Fase III
Vaksin Covid-19 buatan Bio Farma akan dijadikan vaksin booster
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PT Bio Farma saat ini tengah mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Baylor College of Medicine. Vaksin Covid-19 BUMN ini dikembangkan menggunakan metode subunit protein rekombinan atau protein receptors binding domain (RDB).
Kini, vaksin produksi Bio Farma itu sudah mulai masuk tahap uji klinis fase III. Berikut Popmama.com telah merangkum fakta-fakta seputar vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan oleh PT Bio Farma.
1. Masuk tahap uji klinis fase III
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengonfirmasi bahwa pihaknya masih mengembangkan vaksin Covid-19. Pengembangan vaksin itu kini sudah memasuki tahap uji klinis fase III.
“Untuk vaksin BUMN ini kami telah menyiapkan kapasitas 120 juta dosis per tahun. Tentunya nanti akan berproduksi sesuai nanti dengan kebutuhan.” kata Honesti dalam konferensi pers yang digelar secara virtual.
2. Uji coba sampel berumur 18-70 tahun
Honesti mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Bio Farma akan dilakukan uji coba pada 4.050 sampel dengan rentan usia 18-70 tahun. Uji coba ini merupakan salah satu tahapan dalam uji klinis fase III.
Dia menargetkan, izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari vaksin Covid-19 Bio Farma bisa diterbitkan pada Juli 2022.
“Nah, target kita Insya Allah Juli ini semua berjalan lancar, EUA keluar ketika kita produksi,” katanya.
3. Akan dijadikan vaksin booster
Lebih lanjut, Honesti mengatakan, vaksin Covid-19 buatan Bio Farma akan dijadikan vaksin booster. Jumlah produksi dosis vaksin Covid-19 Bio Farma cukup besar sehingga bisa diperuntukkan untuk vaksinasi ketiga sekaligus vaksinasi anak.
“Kemungkinan besar prioritasnya nanti adalah untuk vaksin booster ya, kemudian untuk anak juga,” ucap Honesti.
Kita tunggu saja kabar terbaru dari vaksin Covid-19 produksi Bio Farma ini, ya.
Baca juga:
- WHO: 40 Persen Rakyat di 68 Negara Belum Terlindungi Vaksin Covid-19
- Hampir 95 Persen Jemaah Haji Sudah Vaksinasi Covid-19
- BPOM: Pemerintah Harus Labeli Vaksin Halal atau Tidak Halal