TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Penyebab Kematian Mendadak pada Orang yang Terlihat Sehat?

Umumnya kematian mendadak dialami oleh orang dewasa dan paruh baya

Freepik

Marissa Haque istri Ikang Fawzi meninggal dunia pada dunia pada Rabu (2/10/2024) dini hari. Kepergiannya mengejutkan banyak orang karena dinilai sangat mendadak. Pasalnya, Marissa tampak begitu sehat tanpa adanya gejala-gejala sakit. 

Kematian mendadak pada seseorang yang sehat sering kali menimbulkan pertanyaan besar bagi orang-orang sekitar. Karena faktanya, orang yang tampak bugar dan tidak memiliki riwayat penyakit serius dapat tiba-tiba meninggal tanpa gejala. 

Fenomena ini tentu menimbulkan rasa ingin tahu mengenai penyebabnya. Lantas, apa penyebab kematian mendadak pada orang yang terlihat sehat? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan. 

1. Sindrom kematian mendadak bisa dialami oleh siapa pun

Freepik/freepik

Kematian seseorang memang bisa terjadi kapan saja, bahkan tanpa mengenal umur sekali pun. Ada alasan medis yang bisa menjelaskan kondisi ini. 

Melansir dari laman Medical News Today dan Healthline, sudden death syndrome (SDS) atau sindrom kematian mendadak adalah kondisi biologis yang menyebabkan seseorang mengalami kematian tiba-tiba.   

Umumnya, seseorang yang mengalami SDS kerap kali tidak memiliki tanda-tanda peringatan penyakit. Bahkan, setelah terjadi kematian, otopsi kemungkinan bisa tidak mengungkapkan alasan kematian secara jelas. 

2. Orang dewasa dan paruh baya lebih berisiko terjadi kematian mendadak

Freepik/jcomp

Sindrom kematian mendadak lebih sering terjadi pada orang dewasa dan paruh baya. Pada kelompok usia ini, kematian yang tidak memiliki penjelasan dikenal sebagai sudden adult death syndrome (SADS). 

Selain itu, bayi juga dapat mengalami kematian mendadak. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan kondisi sudden infant death syndrome (SIDS).

Penelitian menunjukkan bahwa gen dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap beberapa jenis sindrom kematian mendadak. 

Sebagai contoh, jika seseorang mengalami SADS, lebih dari 20 persen anggota keluarga terdekat mereka (saudara kandung, orang tua, dan anak-anak) kemungkinan besar juga berisiko terkena sindrom ini. Meski begitu, tidak semua penderita SADS memiliki gen tersebut. 

3. Gejala kematian mendadak

Freepik/jcomp

Untuk sekarang, belum jelas apa yang menjadi penyebab utama seseorang mengalami kematian mendadak. Namun, sudden cardiac death (SCD) atau kematian jantung mendadak menjadi penyebab paling umum dari SDS. 

Umumnya, SDS dapat menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut: 

  • Nyeri dada, terutama saat berolahraga
  • Penurunan kesadaran
  • Pusing
  • Kesulitan bernapas
  • Jantung berdebar
  • Pingsan yang tidak diketahui penyebabnya, terutama saat berolahraga. 

4. Kematian mendadak kemungkinan terjadi karena masalah kardiovaskular

Pexels/Pavel Danilyuk

Konsultan senior di Departemen Kardiologi di Pusat Jantung Universitas Nasional Singapura (NUHCS), Professor Tan Huay Cheem, mengungkapkan penyebab kematian mendadak kemungkinan terjadi karena adanya masalah kardiovaskular. 

Pernyataan tersebut didukung dengan tinjauan komprehensif tahun 2022, yang menerangkan bahwa masalah kardiovaskular menyumbang hingga 73 persen kematian mendadak. 

"Bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun, masalah kardiovaskular yang biasa terjadi adalah serangan jantung, miokarditis (peradangan otot jantung), stroke dan diseksi aorta, yaitu robekan pada lapisan dalam pembuluh darah besar atau aorta," kata Prof Tan.

Sedangkan, orang-orang yang meninggal secara mendadak dengan usia di bawah 30 tahun kemungkinan mengalami kematian mendadak karena kardiomiopati hipertrofi (penebalan tidak normal pada otot jantung), anomali koroner kongenital (arteri koroner berada di tempat yang salah atau kelainan sejak lahir), miokarditis atau aritmia (kelainan detak jantung).

Demikian penjelasan mengenai apa penyebab kematian mendadak pada orang yang terlihat sehat. Semoga Mama dan keluarga dalam keadaan sehat, ya!

Baca juga:

The Latest