Eksklusif: Peduli dengan Kesehatan Mental, Mona Ratuliu Bantu Anak Mengelola Stres
Mona Ratuliu dan Indra Brasco tidak ragu mengajak anak ke psikolog agar kesehatan mentalnya tetap terjaga dengan baik
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua dapat dengan mudah mengidentifikasi kebutuhan fisik anak mereka. Hal itu bisa dilakukan lewat penyediaan makanan bergizi, memakaikan baju hangat saat cuaca dingin, dan menyuruh anak tidur tepat.
Namun, sangat berbeda dengan mengidentifikasi kebutuhan mental dan emosional anak yang tidak semudah memenuhi kebutuhan fisik mereka. Padahal, memastikan anak tumbuh dengan mental yang sehat juga tidak kalah penting.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 10 sampai 20 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan mental. Sebagai seorang Mama dari empat orang anak, Mona Ratuliu selalu berusaha memastikan keadaan mental dan fisik buah hatinya dalam keadaan baik.
Millennial Mama of the Month edisi Januari 2023 ini pun sempat membagikan tips bagaimana dirinya mengelola kesehatan mental dan fisik anak agar tetap sehat. Penasaran seperti apa tips yang diberikan Mona Ratuliu?
Yuk, simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum.
1. Tak ragu ke psikolog, Mona Ratuliu dan suami sangat peduli dengan kesehatan mental anak
Sayangnya sampai sekarang masih banyak orangtua di luar sana yang kurang peduli dengan kesehatan mental anak. Padahal, kesehatan mental anak juga tidak kalah penting dengan kesehatan fisiknya.
Bukan rahasia lagi bahwa Mona Ratuliu menjadi salah satu artis yang sangat aware dengan kesehatan mental. Istri dari Indra Brasco ini juga kerap menjadi narasumber acara talkshow yang berkaitan dengan mental anak-anak.
Tak hanya dirinya, Indra juga termasuk orang yang sangat peduli akan kesehatan mental. Bagi keluarga Mona dan Indra, mental yang tidak terjaga maka sama saja mendatangkan fisik tak sehat.
“Buat aku dan Indra Alhamdulillah sama-sama aware dengan kesehatan mental. Kalau mental kita nggak sehat sama aja kayak fisik nggak sehat. Kalau dirasa ada keresahan yang berkaitan dengan mental, maka harus segera ke ahlinya, prinsipnya seperti itu. Kita pun tidak pernah ragu bawa anak ke psikolog,” ungkap Mona Ratuliu dalam wawancara eksklusif dengan Popmama.com.
2. Cerita awal anak Mona Ratuliu mulai merasakan gejala sakit mental
Mona Ratuliu tidak ragu berbagi cerita tentang anak pertamanya, Mima Shafa, yang mengalami sakit mental sejak duduk di bangku SMP. Cerita ini dibagikan agar membuat banyak orangtua lebih peduli dengan sakit mental yang bisa saja menyerang si Kecil sejak dini.
“Mima dari SMP sudah ke psikolog. Memang sudah keliatan ada masalah dengan kesehatan mental,” kata Mona Ratuliu.
Lebih lanjut, Mona bercerita bahwa gejala sakit mental yang dialami Mima Shafa berawal dari sang putri merasa sakit secara fisik. Setelah dibawa ke UGD, dokter justru mengatakan bahwa Mima Shafa dalam kondisi baik-baik saja.
Merasa ada yang aneh, Mona memutuskan untuk membawa anak sulungnya itu ke dokter spesialis gastroenterologi. Dari situ, dokter menyarankan Mima Shafa untuk ke psikolog.
Barulah ketika mendapat pertolongan dari psikolog, terungkap bahwa Mima Shafa memiliki masalah dengan mentalnya.
“Mima kata itu kelihatannya dari fisik, dia bolak-balik sakit perut, sesak napas. Awalnya kita nggak tahu makanya bawa ke UGD, tapi katanya nggak papa. Habis itu dilanjutin ke dokter gastro. Dokternya malah nyaranin ke psikolog, ternyata memang ujungnya ada masalah dengan mental,” ucap Mona Ratuliu.
Setelah terungkap anaknya mengalami gangguan pada mentalnya, Mona pun semakin sering diundang untuk menjadi narasumber talkshow bersama psikolog.
Lewat sesi talkshow yang dihadirinya, ia mulai menyadari salah satu tanda awal mengalami gangguan pada mentalnya memang bisa terlihat dari kondisi fisik anak, seperti yang dialami Mima Shafa.
“Setelah sering talkshow bersama psikolog, jadi nyadar memang ciri-cirinya (gangguan mental) selalu berawal dari sakit fisik. Kalau mentalnya sudah terbebani sekali, pasti kelihatan dari fisik,” tambahnya.
3. Berusaha membuat anak-anaknya bercerita tentang perasaan yang dirasakan
Ada kalanya beberapa anak lebih memilih memendam apa yang dirasakannya, sehingga emosi tersebut berujung memberikan dampak negatif pada dirinya dan membuat sang anak tersiksa.
Sebagai seorang Mama, Mona dapat menyadari anak-anaknya tidak dalam kondisi baik-baik saja terlihat dari perilaku mereka. Untuk membuat anaknya lega dan tidak merasa terbebani, Mona biasanya akan bertanya langsung kepada sang anak.
“Aku akan tanya dulu, lagi mau cerita sekarang atau nanti aja? Kadang mereka butuh ditemenin tapi nggak langsung cerita. Jadi senyamannya dia aja sih. Soalnya kadang kalau nggak ditanya, mereka tuh sebenarnya mau cerita tapi nggak tau mulainya dari mana,” tutur Mona Ratuliu.
“Mima pernah ngalamin kayak gitu, makanya aku tanya ‘kenapa Mima nggak cerita?’. Dia ternyata ngelihat bundanya lagi repot, ribet, jadinya aku yang mutusin nanya sama Mima ada yang mau diceritain atau nggak. Pertanyaan simpel ini biasanya memicu anak buat cerita,” lanjutnya.
4. Cara Mona Ratuliu membantu anak dalam mengelola stres agar berjalan positif
Ketika anak menyuarakan isi hatinya, Mona selalu berusaha menanggapinya dengan cara yang tidak berlebihan. Dirinya belajar banyak hal dari para pakar bahwa menanggapi anak yang bercerita tentang kejadian buruk harus dalam keadaan tenang.
“Aku banyak belajar serta dapat masukan dari para pakar. Ternyata kalau ngerekspons anak yang bercerita itu nggak boleh lebay. Sebenarnya kita sebagai orangtua pun dalam hati bergejolak, tetapi aku usahain buat ngerespon nggak berlebihan. Setiap anak cerita harus posisiin diri dalam keadaan tenang dulu, baru setelah itu menggali lagi kisah yang sebenarnya terjadi lewat pertanyaan,” jelas Mona Ratuliu.
Mona menyadari bahwa reaksi anak-anaknya ketika menghadapi stres itu dapat berbeda-beda, tergantung bagaimana diri mereka dalam berproses.
Selama melewati fase tersebut, Mona berusaha menjadi sosok orangtua yang mendampingi agar tidak ada dari mereka yang merasa sendirian atau bahkan kesepian.
Di tengah proses pendampingan, Mona akan mengisinya dengan memberikan kalimat penyemangat dan penenang.
“Reaksi setiap anakku menghadapi stres itu bisa berbeda-beda. Ada yang santai, ada yang bergejolak banget. Aku cuma bisa dampingin, prosesnya aku serahkah ke diri mereka masing-masing. Atau kalau dia lagi stres karena tugasnya lagi banyak, aku akan bantu tenangin dan semangatin. Aku cuma nemenin dan memotivasi mereka,” lanjutnya.
5. Tips dari Mona Ratuliu menjaga kesehatan fisik dan mental anak secara berimbang
Setiap anak memiliki prosesnya masing-masing dalam perkembangan mereka. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pendampingan orangtua agar fisik dan mental anak bisa sehat secara berimbang.
Untuk menjaga kesehatan fisik buah hatinya, Mona terbiasa menerapkan pola makan sehat dengan menyuguhkan makanan bergizi seimbang. Mona dan anak-anaknya juga menjalankan rutinitas sehat, seperti jalan di pagi hari.
“Kesehatan anak memang berkaitan dengan pendampingan orangtua. Tapi kan anak nggak sepenuhnya hidup di rumah, ada pengaruh lingkungan juga. Untuk jaga kesehatan fisik, aku biasa sediain makanan sehat dan bikin rutinitas sehat buat anaknya. Misalnya, weekend kita kalan pagi bareng, itu simpel tapi kan bisa jadi kebiasaan baik buat anak. Yang penting selain makanan, perlu libatin aktivitas fisik juga,” cerita Mona Ratuliu.
Sementara itu, untuk menjaga kesehatan mental seorang anak, Mona mengingatkan agar para orangtua tidak menyepelekan kejadian apa pun yang membuat anak sedih. Sebagai orangtua, kita sudah sepatutnya bisa memahami dan mendengarkan apa yang dirasakan anak.
Peran sebagai orangtua hanya tidak berfokus merawat anak secara fisik saja, tetapi juga perlu memelihara kesehatan mentalnya dengan cara memahami perasaan yang dirasakan anak.
“Kita perlu berusaha menjadi orangtua yang memahami anak. Kadang banyak orangtua yang menyepelekan masalah anak, yang berpikiran ‘ah begitu doang’ padahal bagi anak nggak gitu. Masalah pertemanan, rebutan mainan, mungkin buat kita sepele tapi bagi anak ngak gitu. Jadi aku pun berusaha memahami dan mendengarkan mereka,” terang Mona Ratuliu.
“Kita harus berusaha bergaul lahir dan batin dengan anak, bukan secara fisik aja tetapi juga melibatkan hati kita untuk seneng-senang sama dia. Belajar untuk memahami perasaan anak,” pungkasnya.
Nah, itu dia ulasan tentang Mona Ratuliu yang membagikan tips cara mengelola stres pada anak serta menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Bagaimana pun juga, memerhatikan kesehatan jiwa dan rafa anak sangatlah penting, sehingga tidak boleh disepelekan.
Millennial Mama of the Month Edisi Januari 2023: Mona Ratuliu
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Ass. Photographer - Adi Nugroho
Videographer - Krisnaji Iswandani, Norman Indra Issudewo
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist - Linda Kusumdewi
Mona Ratuliu's Wardrobe - AYACO
Numa's Wardrobe - Gingersnaps
Location - Grandkemang Jakarta
Baca juga:
- Eksklusif: Punya Anak Beda Jarak Usianya Jauh, Mona Ratuliu Merasa Terbantu
- Eksklusif: Memiliki Banyak Anak, Mona Ratuliu Bagikan Tips Mengasuh Tanpa Bantuan Baby Sitter
- Eksklusif: 20 Tahun Menikah, Begini Cara Mona Ratuliu Mengatasi Fase Terberat dalam Pernikahannya