Perlu Dihindari, Ini Alasan Bahaya Melumasi Miss V dengan Air Liur
Meski bersifat cair, air liur bukan pelumas yang aman untuk digunakan saat berhubungan seks
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lube atau pelumas biasa digunakan untuk membantu penetrasi. Ketika organ intim perempuan terasa kering, pelumas berfungsi menghindari sesi bercinta Mama dan pasangan menjadi tidak menyakitkan.
Selain pelumas, air liur juga sering digunakan saat bercinta. Misalnya, ketika tidak ada pelumas, sebagian orang memilih menggunakan air liur untuk membasahi area miss V.
Menurut pernyataan dari Felice Gersh, MD., selaku penulis dari PCOS SOS: A Gynecologist's Lifeline to Naturally Restore Your Rhythms, Hormones, and Happiness, air liur tidak dirancang untuk melumasi vagina.
Ada risiko yang harus ditanggung saat melakukannya. Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com telah rangkum tiga alasan bahaya melumasi miss V dengan air liur.
1. Penyakit menular seksual bisa ditularkan melalui saliva
Infeksi yang sifatnya menular di tenggorokan atau mulut dapat ditularkan dengan mudah ke alat kelamin melalui air liur. Contoh kasusnya, jika pasangan mama memiliki lesi herpes aktif, kemudian ia menggunakan air liurnya untuk melakukan penetrasi, hal tersebut bisa membuat mama terkena herpes genital.
“Air liur bukan pelumas! Hasilnya dapat mengganggu mikrobioma vagina dan membuat perempuan rentan terhadap infeksi jamur atau vaginosis bakteri,” ungkap Dr. Victor-Bryan Nwala, mengutip dari akun Twitternya @VibrantdVick.
Meski keadaan mulut terlihat baik-baik saja, virus tetap bisa menular kepada orang lain. Pasalnya, herpes tidak hanya ditandakan dengan lepuh atau luka, tetapi juga bisa muncul tanpa gejala. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan kebersihan saat melakukan seks oral.
Apalagi seks oral dapat mendatangkan risiko penyakit gonore, klamidia, HPV, sifilis, dan trikomoniasis melalui air liur, seperti herpes atau infeksi lain yang tidak memiliki gejala apa pun.
2. Menyebabkan infeksi pada vagina
Setiap vagina perempuan memiliki bakteri yang berguna menjaga keseimbangan pH. Perlu diketahui, bakteri di vagina jelas berbeda dengan bakteri yang ada di air liur. Air liur diketahui mengandug enzim pencernaan yang bertugas memecah makanan.
Saat enzim tersebut mengenai bagian vagina, hasilnya dapat berujung mengganggu mikrobioma vagina. Sehingga, perempuan tersebut rentan terkena infeksi jamur atau bacterial vaginosis yang tentu membuat area miss V menjadi tidak sehat.
3. Membuat kulit vagina terasa sakit
Alih-alih menjadi licin dan menerima rangsangan dari genitaL pasangan, menjadikan air liur sebagai pelumas justru dapat membuat mikroba berbahaya masuk ke dalam tubuh.
Air liur memang difungsikan sebagai pelumas yang baik untuk mulut, tetapi tidak memiliki tekstur licin yang konsisten layaknya pelumas.
Sebab, air liur terbilang mudah menguat serta dapat membuat vagina cepat kering. Lebih disarankan untuk menggunakan pelumas berbahan dasar air lainnya untuk mengurangi risiko infeksi.
Nah, jadi itulah beberapa alasan bahaya melumasi miss V dengan air liur. Dari sini kita bisa menyimpulkan ada baiknya memang menggunakan pelumas kemasan saja ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Cara Menjaga Kebersihan Vagina dan Vulva, Jangan Sampai Salah!
- Mitos atau Fakta: Vagina Orang Asia Disebut Paling Kencang dan Seksi
- 7 Perubahan Vagina yang Terjadi Sesuai Bertambahnya Umur