7 Cara Tepat Atur Keuangan Keluarga di Tengah Resesi Ekonomi
Jangan panik, persiapkan hal berikut untuk hadapi resesi ekonomi!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 telah berdampak ke seluruh sektor hingga mengakibatkan resesi ekonomi yang menjadi musuh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dan berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama ekspansi dan kontraksi reguler yang terjadi dalam perekonomian suatu negara.
Resesi ekonomi terjadi ketika Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, meningkatnya pengangguran, penurunan penjualan ritel, serta kontransi (minus) pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama, demikian dikutip dari Forbes.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada bulan Juli ke September berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%.
Dampak resesi yang sangat dirasakan adalah menurunnya jumlah lapangan pekerjaan, produksi perusahaan-perusahaan semakin sedikit, jumlah pengangguran meningkat, penjualan ritel turun, kontraksi terhadap pendapatan usaha.
Ketika pemerintah sedang memikirkan strategi dan kebijakan pemulihan ekonomi, kamu juga perlu mempersiapkan diri khususnya di sektor keuangan keluarga.
Dilansir dari laman Forbes, berikut Popmama.com telah merangkum 7 cara tepat mengatur keuangan keluarga di tengah resesi ekonomi yang melanda Indonesia.
1. Kurangi konsumsi belanja
Saat resesi ekonomi melanda, sebaiknya kurangilah tingkat konsumsi belanja dengan cara-cara yang masih mungkin dilakukan.
Salah satu contoh, bagi anggota keluarga dewasa mengurangi jatah makan nasi sebanyak sepertiga dari porsi biasanya, bahkan mengurangi kebiasaan main gim dan browsing internet.
Prioritaskan anggaran untuk kebutuhan keluarga seperti membeli beras, gas elpiji, mie instan, kecap manis, minyak goreng, bumbu dapur, sabun mandi, sabun cuci baju, sampo, pasti gigi, kuota internet, pulsa telepon, dan kebutuhan prioritas lainya.
2. Tingkatkan kapasitas dana darurat
Miliki dana darurat atau dana cadangan mulai dari sekarang! Jangan sampai di kemudian hari kamu mengandalkan hutang ketika kebutuhan darurat harus dikeluarkan.
Jika sudah memiliki dana darurat, perkuatlah kapasitasnya. Semua anggota keluarga harus bisa memastikan kebutuhan kehidupannya tercukupi hingga 3-6 bulan ke depan.
3. Cari tambahan penghasilan
Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi resesi ekonomi adalah dengan meningkatkan penghasilan harian atau bulanan sebagai antisipasi.
Jika sering menghabiskan waktu untuk membaca blog keuangan pribadi atau artikel keuangan pribadi, maka kamu bisa melihat bahwa ada saatnya untuk mengambil pekerjaan sampingan.
Namun jangan mengabaikan aset terpenting yakni pekerjaan yang ada saat ini. Jika dapat meluangkan sedikit waktu lembur dan bekerja keras untuk mendapatkan promosi, itu mungkin cara yang jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan.
4. Belanja dari orang terdekat
Dalam situasi yang sulit ini, sangat memungkinkan kita membutuhkan bantuan dari orang lain.
Oleh sebab itu, bangunlah hubungan baik dengan orang-orang terdekat seperti tetangga, teman, saudara, dan kolega dengan memilih berbelanja kepada mereka.
Hal ini menjadi salah satu cara terbaik untuk membantu mereka menghadapi situasi sulit seperti ini.
5. Lunasi hutang dengan bunga tinggi
Membayar hutang dengan bunga tinggi sangat penting, karena ini mengurangi tekanan arus kas jika kamu mengalami masalah keuangan.
Tidak memiliki tagihan kartu kredit dalam jumlah besar setiap bulan akan membantu untuk tetap berada di atas air sampai semuanya beres.
Jika tidak bisa melunasi hutang dan hanya mampu melakukan pembayaran minimum pada kartu kredit, saldo dapat membengkak dengan cepat.
6. Teruslah berinvestasi
Ketika pasar saham jatuh dan semua orang panik, maka akan tampak berlawanan dengan intuisi untuk terus berinvestasi. Meski begitu, teruslah berinvestasi secara teratur.
Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan mengotomatiskannya sehingga menjadi autopilot.
7. Penuhi kebutuhan pangan dengan budi daya sendiri
Kebutuhan pangan merupakan prioritas bagi setiap orang. Salah satu solusi terhadap pemenuhan pangan keluarga di masa resesi adalah dengan melakukan budidaya tanaman hidroponik dan budikdamber (membudidayakan ikan dalam ember) yang dimulai sejak sekarang.
Berbudidaya hidroponik dan budikdamber menjadi pemenuhan pangan bagi keluarga dan hobi baru yang tidak memakan biaya banyak. Pasalnya, alat dan bahan tersedia dengan harga murah serta dapat memanfaatkan barang bekas yang ada.
Nah, itulah ketujuh cara tepat untuk mengatur keuangan keluarga di tengah resesi ekonomi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi!
Baca juga:
- Hanya dalam 5 Tahun, Ini 6 Strategi Membeli Rumah untuk Pasangan Muda
- Harga Emas Terus Naik, Ini 5 Teknik Investasi Emas ANTAM untuk Pemula!
- Hanya dari YouTube, 5 Artis Indonesia Ini Berpenghasilan Miliaran!