Jangan Berlebihan! Ini 5 Dampak Buruk Terlalu Sering Mengonsumsi Kurma
Meski jadi buah khas saat Ramadan, namun kamu tetap harus membatasinya ya!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tak kenal dengan buah kurma? Ya, kurma merupakan buah yang sangat populer di Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, kurma merupakan buah yang banyak dicari saat bulan Ramadan.
Bukan tanpa alasan, diketahui kurma sangat baik dikonsumsi pada waktu berbuka maupun sahur. Selain rasanya yang manis, kurma juga bisa memberikan dorongan energi instan, sehingga sangat cocok dijadikan untuk menu berbuka.
Selain itu, kurma juga merupakan buah yang tinggi nutrisi dan menyediakan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Meskipun begitu, konsumsi kurma yang berlebihan juga tidak baik, lho!
Dilansir dari laman IDN Times, berikut Popmama.com telah merangkum 5 dampak buruk yang bisa terjadi bila kamu mengonsumsi kurma terlalu banyak. Hati-hati, jangan berlebihan ya!
1. Kurma dapat menambah berat badan
Kandungan serat pada kurma cukup tinggi, dan selama ini serat dikenal dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, ada alasan yang sangat valid mengapa kurma bukanlah makanan yang ideal untuk mengurangi angka timbangan.
Menurut studi dalam American Journal of Clinical Nutrition, makanan apa pun yang kepadatan energinya tinggi, akan mudah meningkatkan berat badan.
Kurma diketahui memiliki sekitar 2,8 kalori per gram, angka yang hampir dua kali lipat dari makanan dengan kepadatan energi rendah yang memiliki hanya 1,5 kalori per gram.
Jika kamu ingin menjalani penurunan berat badan selama Ramadan, pastikan kamu menghindari makan terlalu banyak kurma, ya!
2. Kurma bisa meningkatkan kadar gula darah
Karena kandungan gulanya yang tinggi, kurma dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik tinggi. Indeks glikemik atau GI ialah pengukuran seberapa cepat makanan memengaruhi kadar glukosa darah.
Dilansir dari University Health News, kurma memiliki skor GI 103, sedangkan glukosa diukur pada 100. Tiap 59 gram kurma mengandung hampir 40 gram karbohidrat dengan indeks glikemik 42.
Konsumsi makanan dengan indeks glikemik secara berlebihan dapat meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
3. Kurma menyebabkan masalah pencernaan
Tahukah kamu bahwa kurma bisa memicu sakit perut karena kandungan seratnya yang tinggi serta sulfit? Ya, serat adalah karbohidrat nabati yang tidak dapat dicerna di dalam tubuh. Serat dapat membantu memastikan buang air besar tetap lancar.
Namun, terlalu banyak serat dapat membanjiri bakteri usus dan menyebabkan sakit perut, menurut International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders. Sulfit adalah bahan kimia yang ditambahkan pada kurma untuk menjaga lapisan lilin dan kilau.
Penambahan sulfit juga berguna untuk meningkatkan umur simpan buah dengan mencegah bakteri berbahaya tumbuh.
Bagi individu yang sensitif terhadap sulfit, kemungkinan besar akan mengalami komplikasi saat makan kurma, seperti kembung yang berlebihan, sakit perut, dan diare.
4. Kurma dapat mengakibatkan kerusakan gigi
Penting untuk diingat bahwa kurma tidak begitu baik untuk gigi. Hal ini dikarenakan oleh tingginya kandungan gula dan karbohidrat pada kurma yang bisa memicu kerusakan gigi dan menimbulkan gigi berlubang.
Dilansir dari laman Good Health All, cara terbaik untuk melindungi gigi dari kerusakan akibat makan kurma adalah dengan berkumur menggunakan larutan garam hangat dan sikat gigi segera setelah makan kurma.
Ini akan membantu menghilangkan gula dan karbohidrat yang menempel di permukaan gigi, sehingga menjauhkan bakteri dan mencegah kerusakan gigi.
5. Kurma dapat menyebabkan intoleransi fruktosa
Kurma adalah buah yang mengandung pemanis alami, dengan hampir 30 gram gula per porsi. Dijelaskan dalam laman Livestrong, rasa manis alami kurma sebagian berasal dari kandungan fruktosanya.
Fruktosa adalah gula alami yang bisa ditemukan dalam buah-buahan dan beberapa sayuran. Sayangnya, beberapa orang bisa kesulitan mencerna fruktosa atau yang dikenal sebagai intoleransi fruktosa.
Pada pengidap intoleransi fruktosa, penyerapan fruktosa yang buruk menyebabkan gula melewati sistem pencernaan secara keseluruhan karena tubuh tidak dapat memecahnya.
Ketika mencapai usus, ini bisa memicu diare, gas, dan sakit perut karena fruktosa bereaksi dengan bakteri alami di usus.
Nah, itulah kelima dampak buruk terlalu sering mengonsumsi kurma. Ingat, apa pun yang berlebihan memang tidak baik.
Meskipun secara umum kurma baik dikonsumsi saat sahur maupun berbuka, namun sebaiknya tetap batasi konsumsinya untuk menghindari efek samping dari buah yang satu ini.
Semoga bermanfaat!
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman Popbela dengan judul: "5 Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan, Buah Favorit Saat Ramadan"
Penulis: Eka ami
Baca juga:
- 7 Resep Olahan dari Makanan Kaleng yang Lezat dan Mudah Dibuat!
- Cocok Buat Menu Diet, Ini 5 Resep Olahan Mie Shirataki yang Sehat
- Mudah Dibuat, Ini Resep Korean Cheese Garlic Bread yang Sedang Viral!