Sekolah yang Diliburkan Karena Corona Jadi Pro Kontra, Apa Alasannya?
Ketahui 3 fakta pentingnya!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menegaskan belum ada instruksi untuk meliburkan sekolah, sehubungan dengan penyebaran virus corona di Indonesia. Namun, sekolah diberi keleluasaan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar formal.
"Kalau negeri dan swasta dalam edaran kami, kami tidak memberitahukan untuk libur, tapi berpulang pada sekolah (menentukan kebijakan untuk libur)," ujar Nahdiana pada Selasa (10/3/2020).
Ia menambahkan, sekolah yang menginformasikan libur kepada Dinas Pendidikan menegaskan proses pembelajaran tetap dilakukan secara online.
"Mereka hanya menginformasikan ke kita bahwa mereka melakukan pembelajaran di rumah," tambahnya.
Dengan alasan mencegah penyebaran virus corona, Nahdiana tak mempermasalahkan jika beberapa sekolah memutuskan untuk meliburkan proses belajar mengajar.
Terlebih lagi jika sekolah tersebut adalah swasta. Sebab, Pemerintah Provinsi tidak berwenang langsung memberikan instruksi kepada sekolah swasta.
Nahdiana memaklumi adanya kebijakan libur sekolah dengan pertimbangan virus corona merupakan kejadian yang luar biasa.
"Jadi secara urgent mereka juga memutuskan untuk home learning dengan pengawasan guru dengan pendampingan orangtua, jadi nggak ada yang masalah karena memang ini kondisinya luar biasa," tukasnya.
Meski sudah dimaklumi oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, namun hal tersebut justru tidak disarankan oleh Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto.
Apa alasannya? Agar lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum informasi pentingnya.
1. Sekolah di Indonesia yang meliburkan siswanya
Salah satu contoh sekolah swasta internasional yang meliburkan kegiatan belajar mengajar adalah Australian Independent School (AIS) di Jakarta.
Dalam siaran pers, AIS Jakarta memang diliburkan sampai akhir semester genap. Para siswa diminta belajar di rumah menggunakan platform online.
"Kampus-kampus akan ditutup selama sisa semester dan kelas-kelas akan pindah ke platform online seperti hari Jumat. Rencana untuk Jakarta akan dibuka kembali untuk awal semester," tulis pernyataan pers.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar tidak berhenti begitu saja. Para siswa tetap bisa melakukan kegiatan belajar mengajar secara online.
Tercatat 6 sekolah internasional lainnya di Jakarta meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurut Nahdiana, bahwa virus ini (covid-19) menyebar, jadi jika diduga di sekolah itu potensi medisnya harus 14 hari (libur) dengan dua hari kontrol.
Data Dinas pendidikan telah menyatakan bahwa sekolah internasional yang libur adalah ACG School, Mentari School, Cikal, Beacon Academy, Taipe School dan JIS. Nahdiana memaparkan alasan sekolah internasional hampir sebagian besar adalah warga asing membuat sekolah tersebut memutuskan home learning dengan pengawasan guru dan pendampingan orangtua.
2. Beberapa negara juga meliburkan siswa-siswinya
Meliburkan para siswa-siswinya juga dilakukan oleh beberapa sekolah di negara-negara tertentu. Hampir 300 juta siswa di seluruh dunia harus belajar dari rumah setelah pada Kamis (05/03/2020) ini, Italia meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah karena wabah virus corona.
Ketika virus ini menyebar, negara-negara lain juga telah menerapkan tindakan serupa. UNESCO melaporkan pada Rabu (04/03/2020), sebanyak 13 negara telah meliburkan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah, berimbas kepada 290,5 juta murid.
Sementara 9 negara lainnya hanya menerapkan penutupan yang bersifat lokal. Italia pada Rabu (04/03/2020) memerintahkan sekolah-sekolah dan universitas-universitas tutup hingga 15 Maret, sebagai respon angka kematian yang terus bertambah mencapai 107 orang, paling mematikan di luar Cina.
Di Prancis, sebanyak 120 sekolah juga telah diliburkan pekan ini. Korea Selatan sebagai negara kedua setelah hina dengan jumlah kasus terbanyak yakni melampaui 6.000 kasus, juga menunda dimulainya tahun ajaran baru hingga 23 Maret mendatang.
Sementara di Jepang, hampir semua sekolah diliburkan setelah Perdana Menteri Shinzo Abe memutuskan agar kegiatan belajar mengajar ditunda hingga Maret dan libur musim semi.
Sekolah-sekolah di Iran juga diliburkan, di mana 92 orang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19 di negara tersebut.
Baca juga:
Sekolah Libur Karena Corona, Simak 6 Tips Belajar Mandiri di Rumah
3. Jubir penanganan virus Corona menghimbau siswa agar tidak diliburkan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan bahwa pihaknya mengimbau agar sekolah tidak meliburkan siswa akibat khawatir terhadap potensi penularan virus corona.
Justru pemerintah meminta sekolah mengkampanyekan pola hidup sehat kepada siswa.
"Terkait protokol penanganan di bidang pendidikan yang menjadi kesepakatan bersama bahwa yang diharapkan adalah bukan diliburkan (meliburkan sekolah). Tapi mengedukasi siswa untuk melakukan pola hidup sehat dan menyiapkan fasilitas cuci tangan dan sebagainya, " ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (07/03/2020).
Yuri mengingatkan bahwa protokol pendidikan ini dibuat secara bersama untuk dijalankan pemerintah pusat hingga daerah. Selain protokol bidang pendidikan, Yuri juga mengingatkan ada protokol untuk mencegah penyebaran virus corona di area publik dan trasportasi massal.
"Semata-mata protokol ini dilakukan untuk upaya kita secara serius untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Sebab ini persoalan bangsa yang harus dilakukan bersama secara terintegrasi, terkoordinasi dengan baik. Inilah gunanya kenapa dibikin protokol yang harus dilakukan seluruh stakeholder terkait dari pusat sampai ke daerah," tutup Yuri.
Itulah ketiga informasi penting terkait diliburkannya pelajar di beberapa negara, termasuk Indonesia untuk mencegah terjangkitnya virus corona.
Tetap waspada dan semoga Mama beserta keluarga senantiasa diberikan kesehatan agar terhindar dari virus, kuman, dan bakteri!
Baca juga:
- Cara Membuat Anak Mengerti Pentingnya Jaga Kesehatan dari Virus Corona
- Selain Virus Corona, Kasus DBD Juga Perlu Diwaspadai!
- Dampak Virus Corona pada Ibu Hamil yang Perlu Mama Tahu