IMS 2020: Jenahara dan Sadikyah Terapkan Konsep Hijrah pada Anak
Kira-kira bagaimana ya Ma, cara terapkan konsep hijrah pada anak?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini hijrah menjadi salah satu fenomena sosial yang banyak memengaruhi dinamika masyarakat Indonesia.
Tentunya fenomena hijrah ini tidak hanya bisa dikupas dari sisi religiusitas saja, tetapi juga sudut pandang lainnya, seperti pengasuhan hingga gaya hidup.
Hal tersebut juga telah dilakukan oleh Jenahara Nasution seorang Fashion Designer dan Sadikyah Maruf yang dikenal sebagai Stand-up Comic Perempuan Pertama di Indonesia.
Saat ditemui di acara Indonesia Millennial Summit 2020, Jenahara dan Sadikyah mengungkapkan bagaimana cara mereka menerapkan konsep hijrah pada anak sejak dini.
Meski umur anaknya tergolong masih dini, mereka percaya bahwa nilai-nilai Islam sebaiknya sudah diterapkan pada anak sejak kecil agar mereka bisa mendapatkan manfaatnya di masa depan.
Lantas, bagaimana cara menerapkannya pada anak?
Berikut Popmama.com telah merangkum ulasannya untuk Mama.
1. Jenahara dan Sadikyah lahir dari keluarga Islam yang kuat
Saat menjadi pembicara di IMS 2020 dengan tema Legacy: Muslim Woman Who Impacted the Nation, Jenahara mengungkapkan bahwa ia besar dari keluarga yang kuat akan nilai keislamannya.
Bahkan, Jenahara mengaku bahwa dirinya sudah mulai berhijab sejak umur 13 tahun.
"Aku dibesarkan dari keluarga religius. Tahun 90-an waktu aku umur 13 tahun, aku sudah pakai hijab. Saat itu aku saja yang pakai hijab, sisanya ibu-ibu dan nenek-nenek," ujarnya.
"Awalnya aku nggak paham kenapa harus pakai hijab, karena disuruh saja. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, keimananku muncul semakin kuat untuk menggunakan hijab, bukan karena paksaan," sambung Jenahara.
Tak hanya Jenahara, Sadikyah juga mengaku bahwa dirinya pun lahir dan besar dari keluarga Islam yang kuat.
Bahkan, sebelum menikah, Sadikyah pun masih ditemani kedua orangtuanya saat ingin pergi keluar rumah.
"Saya lahir dari keluarga keturunan Arab yang kuat di Pekalongan dan sejak SD saya sudah pakai hijab," ujar Sadikyah.
Lahir dan besar dari keluarga Islam yang kuat, Jenahara dan Sadikyah pun ingin menerapkan nilai-nilai tersebut kepada anaknya.
2. Jenahara menjelaskan pentingnya menggunakan hijab pada anak
Saat ditanya mengenai penerapan konsep hijrah pada anak, Jenahara mengaku bahwa ia merupakan tipe orangtua yang modern, salah satunya dengan tidak memaksakan anak memakai hijab.
Walau begitu, Jenahara tetap memberikan penjelasan pada anak pentingnya memakai hijab sebagai wanita muslimah.
"Kebetulan anak aku beberapa hari yang lalu dapet (haid). Aku merasa aku sudah punya anak perawan. Dia bilang kalau saat itu dia bingung, tapi aku jelasin kalau itu normal. Aku juga selalu nanya ke dia apa yang dia rasakan," ujar Jenahara.
"Akhirnya dia sempat bilang kalau dia sudah harus pakai hijab. Aku senang mendengar hal tersebut, padahal aku nggak pernah memaksa dia buat pakai hijab," sambungnya.
Ibu dari 3 anak tersebut mengaku senang jika keinginan anaknya berhijab datang dari dirinya sendiri dan bukan paksaan dari orangtuanya.
Selain menerapkan konsep hijrah dengan cara menjelaskan pentingnya berhijab, Jenahara juga menerapkan komunikasi dua arah yang baik pada anaknya.
"Being a mom is the hardest tapi is a blessed buat aku karena di umur aku yang ke-34 tahun ini, anak aku sudah besar-besar dan aku juga sudah bisa anggap mereka seperti teman, begitupun sebaiknya," ujar Jenahara.
"Saat komunikasi sama anak, aku selalu ngajarin mereka untuk punya critical thinking. Mereka boleh bersuara, aku juga selalu mendengarkan opini mereka. Karena aku yakin hubungan ini akan berjalan sampai kita tua, jadi aku pengin punya healthy relationshipwith my kids dengan komunikasi baik yang selalu aku jaga," sambungnya.
"Aku juga nggak bisa bilang aku 24/7 full time mother karena aku juga banyak di luarnya, tapi aku selalu mengajarkan ke anak aku bahwa apapun yang terjadi aku tetap ibu mereka, aku akan selalu ada untuk mereka meskipun waktunya nggak senormal ibu-ibu pada umumnya tapi aku tau kapan saatnya quality time buat mereka," tambah perempuan pecinta warna hitam tersebut.
3. Sadikyah terapkan konsep Hijrah tanpa menghapus identitas diri anaknya
Tak hanya Jenahara, Sadikyah juga mulai mencoba menerapkan nilai-nilai Islami pada anaknya, meski kini sang Anak masih berusia 20 bulan.
"Bayangan saya tentang mengasuh anak dengan konsep hijrah adalah saya ingin menanamkan bahwa you are a human first before you are a woman. Artinya saya ingin membesarkan anak saya untuk memahami bahwa ia adalah manusia yang ditakdirkan oleh Allah sebagai perempuan," ujar Sadikyah.
"Bicara mengenai perempuan itu bicara mengenai fungsi reproduksi, bicara manusia itu bicara keutuhan, ciptaan, sebagai khalifah. Jadi saya akan mengajarkannya mengenai rasa diri, punya harkat, keyakinan, percaya diri, sehingga nantinya ketika besar juga tidak menghalangi identitas dirinya sebagai perempuan untuk mengekspresikan diri dan fullest potential-nya dia," sambung Sadikyah.
Mama satu anak yang masuk ke dalam 100 Perempuan Inspiratif tahun 2018 versi BBC ini mengungkapkan bahwa dirinya berusaha menerapkan konsep Islami pada anak tanpa harus menghapus identitas dirinya.
Nah, itulah beberapa ulasan menarik seputar konsep hijrah pada anak yang mulai diterapkan oleh Jenahara dan Sadikyah.
Semoga dapat menginspirasi Mama semua, ya!
Baca juga:
- IMS 2020: Kisah Inspiratif Hijrah Hingga Pentingnya Peran Perempuan
- IMS 2020: Erick Thohir Ungkap Karakter Dirinya yang Visioner
- IMS 2020: El Rumi, Anak Maia Estianty Belajar Bisnis dari Irwan Musri
- IMS 2020: Nadiem Makarim Beberkan Cara Tumbuhkan Minat Baca pada Anak
- IMS 2020: Arief Muhammad Terapkan 3K Saat Mulai Jadi Content Creator
- IMS 2020: Novarianty Ungkap Penyebab Rusaknya Mental pada Anak