7 Hal yang Membuat Orangtua Melakukan Kekerasan Terhadap Anak
7 alasan berikut tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan terhadap anak!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekerasan yang terjadi pada anak dapat meninggalkan bekas seumur hidup. Bahkan, anak-anak dapat tumbuh dengan rasa takut dan dalam keadaan pikiran yang tidak jelas.
Mereka tidak akan dapat mensosialisasikan diri mereka sendiri atau menjalani kehidupan yang sehat.
Percaya atau tidak, pengasuhan yang kasar adalah sesuatu yang sering dilakukan secara diam-diam di masyarakat kita lho Ma!
Seperti yang Mama ketahui, anak-anak sangatlah tergantung pada orangtua. Bahkan, keamanan mereka pun berada di bawah kendali orangtua.
Hal tersebut membuat orangtua merasa memiliki kekuasaan penuh atas anaknya. Namun, apa yang terjadi ketika orangtua menjadi tidak bertanggung jawab atau menyalahgunakan kekuatan yang mereka miliki?
Atau apa yang terjadi ketika anak-anak dianggap sebagai objek oleh orangtua mereka sendiri dan mengapa orangtua melecehkan anak-anak mereka?
Nah, kali ini Popmama.com akan membahas 7 alasan mengapa orangtua tega melakukan kekerasan terhadap anak. Simak langsung ulasannya ya, Ma!
1. Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan
Oregon State University Extension Service mengklaim bahwa orang tua mungkin akan berubah menjadi kasar ketika anak mereka tidak seperti yang diharapkan, misalnya ketika orangtua mengetahui bahwa anaknya cacat sehingga mereka merasa sulit untuk menangani perilaku anaknya.
Anak dengan cacat mental ataupun fisik membutuhkan lebih banyak perhatian dan waktu. Hal tersebut lah yang dapat membuat orangtua menjadi kasar.
Jika kasusnya seperti itu, pengasuhan dan terapi tertentu mungkin tidak hanya berguna bagi anak mereka namun juga untuk orangtua.
2. Trauma yang dialami orangtua semasa kecil
Percaya atau tidak, orang dewasa yang telah menderita perlakuan buruk atau pelecehan di masa kecil cenderung akan melakukan kekerasan tersebut pada anak-anak mereka sendiri.
Hal tersebut dikarenakan oleh lingkungan keluarga yang mereka kembangkan sudah cacat.
Demikian pula, jika orangtua tumbuh dengan metode disiplin yang kejam, mereka mungkin rentan memiliki emosi yang tidak terkendali.
Lagi-lagi, terapi dan kelas pengasuhan tertentu dapat memberikan wawasan untuk membantu orangtua seperti itu.
3. Orangtua dengan masalah keuangan
Masalah keuangan dengan mudah membuat orang tua merasa bahwa anak-anak mereka membebani mereka. Hal-hal ini menciptakan ketegangan, kemarahan, dan frustrasi.
Dalam fase ini, orang tua rentan untuk menyalahgunakan anak-anak mereka.
Maka dari itu, usahakan untuk tidak menikut campurkan urusan anak dengan masalah yang sedang orangtua hadapi.
Bagaimanapun juga, anak merupakan tanggung jawab orangtua yang tidak seharusnya menjadi beban bagi mereka.
4. Kurangnya dukungan yang tepat
Seperti yang Mama ketahui, mengasuh anak tidaklah semudah kedengarannya. Namun, hal tersebut tidak seharusnya ditunjukkan kepada anak-anak.
Oleh karena itu, orangtua merasa agak kesulitan jika mereka tidak mendapatkan dukungan yang tepat dari teman dan keluarga. Hal tersebut membuat mereka cenderung menyalahgunakan anak-anak mereka.
5. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Menurut HelpGuide.org, narkoba dan alkohol dapat mengarahkan perilaku kasar orang tua kepada anak. Hal tesebut dikarenakan hilangnya kendali diri akibat mengkonsumsi barang-barang haram tersebut.
Faktanya, orangtua yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba akan 3 kali cenderung menyalahgunakan anak-anak mereka sendiri dan 4 kali cenderung mengabaikan mereka.
Disayangkan, anak-anak dari orangtua tunggal memiliki risiko lebih besar mengalaminya. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya orangtua kedua yang dapat menenangkan keadaan atau menjaga anak dari penyalahgunaan.
6. Gangguan emosional
Ini adalah alasan penting yang perlu Mama catat!
Orang tua yang berjuang melawan depresi gangguan bipolar, gangguan kecemasan atau beberapa penyakit mental lainnya mungkin akan mengalami stres ketikan mengasuh anak.
Jangan kan merawat anak, orangtua dengan gangguan semacam itu juga akan mengalami kesulitan untuk merawat diri. Mereka cenderung lalai, emosional, dan kejam sepanjang waktu bahkan dengan anak-anak mereka sendiri.
Jika ini yang terjadi, mengobati gangguan mental tersebut adalah sesuatu yang harus mereka lakukan terlebih dahulu.
Dengan mengobatinya, mereka dapat meningkatkan kemampuan mengatasi masalah, membuat mereka merasa lebih baik dan mengurangi terjadinya kekerasan terhadap anak.
7. Situasi yang terjadi secara tiba-tiba
Ingat ya Ma, seorang anak tidak dapat memilih orangtuanya sendiri! Maka dari itu, jangan pernah biarkan anak masuk ke dalam masalah yang terjadi pada Mama. Sebisa mungkin, jangan libatkan mereka!
Sebagian besar orang mengatakan bahwa cara seorang anak diasuh akan memiliki dampak penting pada bagaimana dia akan membesarkan atau membesarkan anak-anaknya nanti.
Meskipun mungkin ada situasi tertentu yang dapat mendorong orangtua untuk menjadi pelaku kekerasan terhadap anak, misalnya seperti ketika mereka tidak lulus dari sekolah menengah, ketika terjadi perceraian, ataupun ketika orangtua menganggur.
Namun sekali lagi, perlu diingat bahwa masalah yang ada tidak akan selesai hanya dengan melakukan kekerasan terhadap anak.
Hal tersebut justru hanya akan menambah masalah yang ada. Tarik nafas dan pikirkan baik-baik solusi bagi masalah Mama.
Nah, setelah megetahui 7 alasan yang dapat membuat orangtua melakukan kekerasan terhadap anak, maka mulai sekarang coba hentikan sekecil apapun hal yang dapat membuat anak merasa takut dan trauma.
Mulailah dari diri sendiri dan lingkungan. Laporkan sekecil apapun tindak kekerasan yang Mama ketahui untuk meminimalisir trauma pada anak ya, Ma!
Baca juga:
- Seringkali Melakukan Kekerasan pada Anak, Ini 7 Tanda Pola Asuh Toxic
- Dapat Kekerasan Verbal & Fisik? Ini 5 Cara Keluar dari Toxic Marriage
- Dylan Sada Alami Kekerasan dari Kekasih, Apa Tanda Toxic Relationship?